20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
Ilustrasi penyakit sifilis. Sebanyak lebih dari 20 ribu orang di Indonesia sudah terinfeksi sifilis. Penyakit ini bisa memunculkan gejala berupa luka dan ruam yang tampak biasa.()
06:06
17 Juni 2025

20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…

Ada 23.347 orang di Indonesia terkena sifilis, menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2024.

Sementara, ada sekitar 8 juta orang berusia 15-49 tahun di dunia yang terkena sifilis, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia pada 2022.

Sifilis atau disebut juga sebagai raja singa adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.

“Sifilis gak pilih-pilih. Yang gak ‘nakal’ pun bisa kena. Karena itu, jangan cuma jaga image. Jaga kesehatanmu juga!” pesan Kemenkes melalui unggahan di Instagram resminya yang dikutip Kompas.com pada Selasa (17/6/2025).

Oleh karena itu, penting untuk mengenali sifilis dan mewaspadai gejalanya.

Artikel ini akan mengulas mengenai penularan sifilis dan gejalanya.

Penularan sifilis

Penularan sifilis yang paling umum adalah melalui kontak dengan luka orang yang terinfeksi selama hubungan sek vaginal, oral, atau anal.

Namun, sifilis juga bisa menular melalui kontak dengan luka yang terinfeksi tanpa penetrasi seksual.

Misalnya, melalui ciuman atau sentuhan dengan luka sifilis di bibir, mulut, payudara, atau alat kelamin.

Hal itu bisa terjadi pada bayi baru lahir atau menyusu dari ibu yang sudah terinfeksi sifilis.

Perlu diketahui juga bahwa penyakit raja singa ini bisa menular melalui transfusi darah.

Menurut WHO, penularan biasanya terjadi pada tahap awal penyakit, yaitu sampai 2 tahun setelah terinfeksi.

Jadi, seseorang bisa menularkan sifilis sampai 2 tahun setelah dirinya terinfeksi.

Sayangnya, banyak orang yang terkena sifilis tidak memiliki gejala atau tidak menyadari bahwa telah terinfeksi.

“Banyak orang kena tanpa gejala. Atau dipikir cuma keputihan, luka biasa, lalu dibiarkan,” ujar Kemenkes.

Dalam keterangan yang terpisah, Kemenkes juga mengaku ada efek stigma masyarakat dan unsur malu, sehingga enggan untuk memeriksakan diri dan berobat.

Gejala sifilis

Ilustrasi luka di sekitar mulut sebagai gejala sifilis. Sebanyak lebih dari 20 ribu orang di Indonesia sudah terinfeksi sifilis. Penyakit ini bisa memunculkan gejala berupa luka dan ruam yang tampak biasa.AFP PHOTO Ilustrasi luka di sekitar mulut sebagai gejala sifilis. Sebanyak lebih dari 20 ribu orang di Indonesia sudah terinfeksi sifilis. Penyakit ini bisa memunculkan gejala berupa luka dan ruam yang tampak biasa.

Setiap orang perlu mewaspadai gejala sifilis, terutama yang telah aktif secara seksual dan bersentuhan dengan luka orang yang sudah terinfeksi raja singa.

Mengutip Mayo Clinic, sifilis berkembang secara bertahap, di mana gejalanya bervariasi pada setiap tahapan.

Sifilis primer

Gejala pertama sifilis adalah luka kecil yang disebut chancre.

Luka ini sering kali tidak menimbulkan rasa sakit. Luka ini muncul di tempat bakteri masuk ke tubuh, termasuk alat kelamin, rektum, dan mulut.

Luka itu biasanya terbentuk sekitar tiga minggu setelah terinfeksi bakteri penyebab sifilis.

Banyak orang yang menderita sifilis tidak menyadari adanya luka ini, karena sering kali tidak menimbulkan rasa sakit.

Luka ini juga mungkin tidak terlihat, karena tersembunyi di dalam alat kelamin atau rektum.

Luka tersebut bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 3-6 minggu.

Sifilis sekunder

Saat masuk ke tahap sekunder, penderita sifilis bisa mengalami ruam saat luka pertama sembuh atau beberapa minggu setelah lukanya sembuh.

Ruam sebagai gejala sifilis ini memiliki ciri-ciri, seperti:

  • Sering kali tidak gatal
  • Terlihat kasar, merah, atau coklat kemerahan
  • Tidak tampak jelas, sehingga sulit dilihat

Ruam sering kali muncul di badan, termasuk dada, perut, panggul, dan punggung.

Seiring waktu, ruam juga dapat muncul di anggota badan, telapak tangan, dan telapak kaki.

Bersamaan dengan munculnya ruam, gejala sifilis lainnya bisa muncul, seperti:

  • Luka seperti kutil di mulut atau area genital
  • Rambut rontok
  • Nyeri otot
  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Kelelahan, juga disebut keletihan
  • Penurunan berat badan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening

Gejala sifilis sekunder dapat hilang dengan sendirinya.

Namun, tanpa pengobatan, gejalanya itu bisa muncul dan hilang selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Sifilis laten

Jika tidak menerima pengobatan sifilis, penyakit ini bisa berkembang ke tahap laten.

Ini adalah tahap di mana raja singa tidak memunculkan gejala sama sekali, tetapi bakterinya masih hidup di dalam tubuh dan menyebabkan komplikasi serius.

Pada tahap ini, infeksi bakteri Treponema pallidum dapat merusak jantung, tulang, saraf, dan organ tubuh lainnya, seperti yang dikutip dari Cleveland Clinic.

Tahap ini dapat berlangsung hingga 20 tahun. Tanpa pengobatan, infeksi akan berlanjut ke tahap lanjut.

Namun, pada tahap ini sangat jarang penularan sifilis terjadi.

Sifilis tersier (tahap lanjut)

Setelah tahap laten, sekitar 20-40 persen penderita raja singa yang tidak mendapatkan pengobatan mengalami komplikasi yang dikenal sebagai sifilis tersier atau tahap lanjut.

Komplikasi sifilis berkembang perlahan dan meliputi:

  • Kerusakan otak, seperti demensia dan masalah kesehatan kognitif
  • Penyakit jantung
  • Gangguan pergerakan dan masalah otot
  • Kerusakan saraf
  • Masalah penglihatan hingga kebutaan

Faktanya, pada tahap apa pun, sifilis yang tidak diobati dapat memengaruhi otak, sumsum tulang belakang, mata, dan bagian tubuh lainnya.

Sehingga, sifilis dapat menyebabkan masalah kesehatan serius hingga mengancam nyawa.

Sifilis kongenital

Ibu hamil yang menderita sifilis dapat menularkan penyakit tersebut otomatis kepada bayinya.

Hal itu karena plasenta yang menyediakan nutrisi dan oksigen kepada bayi, juga dapat membawa bakteri penyebab sifilis.

Selain itu, penularan dari ibu hamil ke bayi baru lahir juga bisa terjadi selama persalinan, karena bayi keluar melalui jalan lahir yang sudah terinfeksi.

Bayi baru lahir dengan raja singa sering kali tidak memiliki gejala.

Namun, jika tidak tidak diobati segera, bayi bisa mengalami masalah kesehatan ini:

  • Luka dan ruam pada kulit
  • Demam
  • Perubahan warna kuning pada kulit dan mata
  • Tidak cukup sel darah merah, disebut anemia
  • Limpa dan hati bengkak
  • Bersin atau hidung tersumbat dan berair, yang disebut rinitis
  • Perubahan tulang.

Masalah kesehatan lainnya yang bisa muncul pada bayi dengan sifilis kongenital adalah ketulian, masalah gigi, dan hidung pelana, suatu kondisi di mana pangkal hidung turun.

Demikianlah sejumlah gejala sifilis yang perlu diwaspadai.

Setelah mengetahui hal-hal di atas, diharapkan masyarakat menjadi lebih menyadari gejalanya dan dengan kesadaran diri segera periksa ke dokter.

 

 

Tag:  #ribu #lebih #orang #indonesia #terkena #sifilis #kenali #gejalanya

KOMENTAR