Ditinjau dari Sisi Kesehatan, Ini Dampak Konsumsi Daging Babi
Daging babi yang dijual di Pasar Senen Blok III khusus penjualan daging babi, Jakarta, Senin (13/9/2021). Sebelumnya, penjualan daging anjing di salah satu pasar PD Pasar Jaya DKI Jakarta mulai meresahkan masyarakat. Informasi tersebut ditemukan oleh Animal Defenders Indonesia (ADI). Foto: Dery Ridwnsah/ JawaPos.com
22:38
22 Januari 2024

Ditinjau dari Sisi Kesehatan, Ini Dampak Konsumsi Daging Babi

   Meskipun memiliki banyak peminat di tanah air, dalam realitanya daging babi masih menjadi hal yang kontroversial di Indonesia. Sebagaimana di ketahui umat Muslim memang mengharamkan konsumsi daging babi atau segala macam produk yang terkait dengan hewan babi.   Namun selain dilarang karena faktor larangan agama, pakar kesehatan juga menyebutkan jika ada banyak kerugian yang bisa didapatkan jika mengkonsumsi daging babi.   Makanan yang dilarang untuk dikonsumsi oleh umat Islam dan dapat digolongkan menjadi dua golongan utama, yakni karena dzatnya, seperti darah, bangkai, daging babi, khamr, anjing, keledai, binatang buas. Keharaman mengonsumsi babi telah dimaklumi secara luas di kalangan umat Islam, sebagaimana hal itu ditegaskan dalam Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 173 dan hadits-hadits Nabi Muhammad saw.  

  Namun demikian di zaman yang makin terbuka seperti sekarang, Ada yang beragumentasi bahwa keharaman itu karena daging babi mengandung jenis cacing yang telurnya tidak bisa mati walau sudah dimasak, sehingga tidak sehat bila dikosumsi. Cacing pita (taenia solium), cacing spiral (trichiella spiralis), cacing usus (fasciolopocis buski), dan semisalnya sering disebut sebagai jenis-jenis cacing yang ada pada babi dan tidak sehat bila dikonsumsi.   Dikutip dari website kesehatan tubuh, berikut ini beberapa bahaya konsumsi daging babi yang perlu di waspadai:   1. Meningkatkan resiko terkena Hepatitis E    Kebanyakan orang akan lebih awam dengan penyakit hepatitis A atau hepatitis B, namun masih kurang paham dengan penyakit hepatitis E. Gejala dari penyakit hepatitis E sendiri adalah jantung yang mengalami peradangan, gangguan pada otot, kelainan pada darah, hingga munculnya nyeri sendi. Penyakit ini dikenal sangat berbahaya bagi ibu hamil.   Sebagaimana hepatitis A dan B, hepatitis E juga bisa disebabkan oleh serangan virus. Hanya saja, virus yang bisa menyebabkan penyakit yang menyerang organ hati ini ternyata kerap ditemukan dalam daging babi, khususnya pada hatinya. Demi mencegah paparan virus ini, kita tentu sebaiknya menghindari daging ini, bukan?    2. Meningkatkan resiko penyakit multiple sclerosis    Dalam sebuah penelitian, diketahui bahwa konsumsi daging babi bisa meningkatkan resiko terkena penyakit multiple sclerosis. Sebagai informasi, penyakit ini adalah penyakit autoimun yang sangat berbahaya karena bisa berimbas buruk pada sistem saraf. Jika seseorang terkena multiple sclerosis, maka Ia bisa mengalami kesulitan bergerak, penurunan kemampuan penglihatan, mengalami kaku otot, hingga mati rasa.   Dalam penelitian tersebut, daging babi disebut-sebut memiliki patogen yang bisa mempengaruhi sistem saraf dan akhirnya ikut berperan dalam menyebabkan multiple sclerosis.   

  3. Meningkatkan resiko kanker hati    Daging babi ternyata memiliki kandungan lemak tak larut yang sangat tinggi sehingga jika kita kerap mengkonsumsinya, maka kita akan meningkatkan resiko terkena kanker hati.

Dalam hal ini, dijelaskan selain karena kenajisannya, keharaman mengonsumsi daging babi juga karena sifat-sifat buruknya, seperti kesenangan dan ketertarikan yang sangat kuat pada hal-hal yang dilarang. Selain karena isu agama, daging babi disarankan untuk tidak dikonsumsi karena bisa mengganggu kesehatan.   Hal ini bahkan didukung oleh penjelasan ilmiah. Daging babi merupakan jenis daging yang populer untuk dikonsumsi setelah daging sapi dan ayam. Meskipun di Indonesia sendiri, mengonsumsi daging babi masih dianggap tabu. Hal tersebut lantaran isu agama yang tidak memperbolehkan untuk mengonsumsinya.    Adapun website menjelaskan bahwa hellosehat.com memaparkan khasiat makan daging babi yang bisa di dapatkan berikut penjelasannya:

1. Menjaga Kesehatan Otot
Daging babi kaya akan protein yang membantu membangun otot. Protein tersusun atas berbagai asam amino yang memelihara jaringan otot.
2. Meningkatkan Performa Olahraga
  Manfaat makan daging babi ini berasal dari kandungan protein. Protein hewani tersusun dari berbagai jenis asam amino, salah satunya beta-alanine.
Beta-alanine akan dicerna menjadi senyawa bernama carnosine di tubuh. Mencegah kenaikan keasaman di otot yang menyebabkan tubuh lelah dan nyeri.
3. Menjaga fungsi sel tubuh  

  Manfaat daging merah ini berasal dari berbagai vitamin B yang terkandung, mulai dari vitamin B1 hingga vitamin B12. Seluruh vitamin B ini baik untuk sel-sel tubuh. Adannya manfaat vitamin B dari daging babi untuk sel-sel tubuh yaitu sebagai berikut :
-Menumbuhkan sel-sel baru.
-Menjadi bahan utama yang diperlukan pada sel-sel tubuh.
-Menjaga sel dari kerusakan.
-Mengatur sinyal yang dikirimkan oleh sel tubuh agar tubuh menjalankan fungsinya.
-Memproduksi sel-sel darah merah

4. Mencegah anemia
  Makan daging babi bisa membantu menurunkan risiko anemia atau kekurangan sel darah merah. Daging ini mengandung zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah, yaitu zat besi, folat, dan vitamin B12. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan perubahan bentuk sel darah merah.   Bentuk sel darah merah yang abnormal membuat sel darah tidak bisa mengikat oksigen. Peredaran oksigen dalam tubuh pun akan terganggu. Akibatnya, mudah lelah, lemas, napas pendek, dan jantung berdebar. Sementara itu, anemia akibat kekurangan folat dan vitamin B12 bisa memper.   "Mengalami keluhan setelah mengonsumsi daging babi, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan. Ada banyak risiko kesehatan jika  mengonsumsi daging babi. Terutama jika tidak mengolahnya dengan benar atau hingga benar-benar matang".    

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #ditinjau #dari #sisi #kesehatan #dampak #konsumsi #daging #babi

KOMENTAR