100 Hari Prabowo-Gibran, di Balik Perubahan Nama Pinjol Jadi Pindar
- Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memulai periode pertama mereka dengan sejumlah kebijakan strategis.
Salah satu perhatian utama datang dari industri layanan pendanaan berbasis teknologi informasi.
Dalam 100 hari pertama, istilah pinjaman online (pinjol) resmi diubah menjadi pinjaman daring (pindar).
Perubahan ini dilakukan untuk membedakan layanan pendanaan legal yang berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan pinjol ilegal.
OJK memperkenalkan istilah pindar sebagai bagian dari upaya meningkatkan kenyamanan pengguna.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan OJK, Agusman, menjelaskan perubahan ini bertujuan agar masyarakat lebih mudah mengenali penyedia layanan yang legal.
"Pengubahan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan citra positif industri fintech lending," ujar Agusman.
Rebranding ini juga diharapkan mampu mendorong tata kelola yang lebih baik, manajemen risiko, dan kepatuhan regulasi.
Tanggapan Beragam Pengamat
Namun, langkah ini menuai tanggapan dari berbagai pihak. Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, menilai perubahan istilah tidak cukup menyelesaikan masalah mendasar seperti bunga tinggi dan penagihan tidak etis.
“Jika akar masalah tidak dibereskan, ini hanya menjadi eufemisme,” tegas Bhima.
Senada, Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda, menyebut istilah pinjol sudah terlanjur melekat di masyarakat.
"Rebranding harus diikuti dengan perbaikan tata kelola. Jika tidak, istilah pindar bisa bernasib sama," katanya.
Regulasi Baru soal Bunga Pinjaman
OJK juga menyesuaikan batas maksimum bunga harian pindar. Untuk tenor lebih dari enam bulan, bunga diturunkan menjadi 0,2 persen per hari dari sebelumnya 0,3 persen.
Sementara, tenor kurang dari enam bulan tetap pada 0,3 persen per hari.
Langkah ini disambut positif oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). Ketua Umum AFPI, Entjik S. Djafar, menyatakan regulasi ini memberikan perlindungan lebih bagi konsumen.
"Pindar dirancang untuk mendukung inklusi keuangan dengan transparansi dan akuntabilitas," jelasnya.
Hingga akhir November 2024, outstanding pembiayaan pindar tumbuh 27,3 persen secara tahunan, mencapai Rp 75,6 triliun.
Generasi milenial dan Gen Z mendominasi sebagai peminjam dengan kontribusi 53,48 persen.
Di tengah perubahan ini, tingkat kepuasan publik terhadap 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran mencapai 80,9 persen berdasarkan survei Litbang Kompas.
Dukungan ini menjadi modal penting bagi pemerintah untuk mendorong kebijakan pro-investasi dan inklusi keuangan.
Tag: #hari #prabowo #gibran #balik #perubahan #nama #pinjol #jadi #pindar