Tumbuh 10,7 Persen, Kredit dan Pembiayaan Perumahan BTN Kuartal I 2024 Sentuh Rp 297,7 Triliun
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam konferensi pers, Kamis (25/4). (ANTARA)
17:27
26 April 2024

Tumbuh 10,7 Persen, Kredit dan Pembiayaan Perumahan BTN Kuartal I 2024 Sentuh Rp 297,7 Triliun

- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN mencatat total kredit dan pembiayaan perumahan pada kuartal I 2024 mencapai Rp 292,7 triliun, naik 10,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 264,5 triliun.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan bahwa kredit dan pembiayaan perumahan masih menyumbang porsi mayoritas sekitar 85 persen dari seluruh kredit dan pembiayaan yang disalurkan perseroan.

Dari jumlah total kredit dan pembiayaan perumahan tersebut, penyaluran KPR subsidi pada kuartal I 2024 masih menjadi yang terbesar mencapai Rp 167 triliun atau naik 12,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 148,6 triliun. Sedangkan pada KPR non-subsidi, perseroan mencatat kenaikan sebesar 11,2 persen menjadi Rp 98,8 triliun dari Rp 88,8 triliun pada kuartal I tahun 2023.

"Strategi kami membidik lebih banyak penyaluran KPR non-subsidi ke segmen menengah ke atas sudah mulai menunjukkan hasil," ujar Nixon, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (25/4).

Adapun KPR dengan ticket size di atas Rp 750 juta, BTN mencatat pertumbuhan yang mencapai 176,6 persen yoy di tiga bulan pertama 2024. Total penyalurannya mencapai Rp 1,05 triliun atau meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 380 miliar.



Secara keseluruhan, BTN membukukan total pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebesar 14,8 persen sepanjang Januari-Maret 2024 menjadi Rp 344,2 triliun dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp299,7 triliun.

Selain ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan, total pertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN tersebut juga ditopang oleh kredit bermargin tinggi (high-yield loans) yang menurut perseroan cukup diminati masyarakat antara lain kredit usaha rakyat (KUR), kredit ringan (KRING), dan kredit agunan rumah (KAR).

Perseroan mencatat, penyaluran KUR BTN mencapai Rp 387 miliar atau melonjak 78,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 217 miliar. Sedangkan, penyaluran KRING bertumbuh 30,7 persen yoy menjadi Rp 572 miliar pada kuartal I 2024 serta penyaluran KAR meningkat 16,5 persen yoy menjadi Rp 525 miliar.

Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross BTN pada kuartal I 2024 turun menjadi 3 persen, dari yang sebelumnya 3,5 persen pada kuartal I 2023. Rasio loan-at-risk (LAR) juga tercatat menurun ke level 21,6 persen dari sebelumnya 24,2 persen. Sementara coverage NPL meningkat menjadi 152,8 persen dari sebelumnya 145,9 persen pada kuartal I 2023.



Nixon mengatakan, kinerja BTN di tiga bulan pertama 2024 secara keseluruhan lebih baik dibanding periode yang sama tahun 2023, termasuk pertumbuhan kredit yang mencapai lebih dari 14 persen. Meski begitu, BTN berusaha menurunkan pertumbuhan kredit agar kembali ke level 10-11 persen di akhir tahun sebagai antisipasi atas dampak kenaikan suku bunga acuan atau BI-Rate serta kondisi geopolitik dan makroekonomi global.

"(Penurunan pertumbuhan kredit) antisipasi liquidity yang mungkin belakangan akan menjadi lebih mahal, dana itu menjadi lebih mahal karena naiknya lebih BI-Rate dan lain sebagainya. Sehingga kompetisi bunga akan menjadi lebih challenging hari ini," kata Nixon.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #tumbuh #persen #kredit #pembiayaan #perumahan #kuartal #2024 #sentuh #2977 #triliun

KOMENTAR