Utang Luar Negeri RI Turun Jadi USD 405,7 Miliar Per Januari 2024
Utang RI masih rendah dibandingkan negara-negara G20
08:36
17 Maret 2024

Utang Luar Negeri RI Turun Jadi USD 405,7 Miliar Per Januari 2024

- Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2024 tercatat turun menjadi sebesar USD 405,7 miliar, dibandingkan dengan posisi ULN pada Desember 2023 yang mencapai USD 408,1 miliar.   Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, secara tahunan, posisi ULN Indonesia tumbuh sebesar 0,04 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 2,9 persen (yoy). Penurunan tersebut dikontribusikan oleh penurunan ULN sektor publik dan swasta.   "ULN pemerintah mencatat penurunan. Posisi ULN pemerintah pada Januari 2024 tercatat sebesar USD 194,4 miliar, turun dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya sebesar USD 196,6 miliar," ujar Erwin dalam keterangannya, dikutip Minggu (17/3).  

  Secara tahunan, ULN pemerintah tumbuh sebesar 0,1 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan bulan lalu sebesar 5,4 persen (yoy). Penurunan posisi ULN pemerintah antara lain dipengaruhi oleh pelunasan seri Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo.   Dalam hal ini, pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel. Bahkan, pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk fokus mendukung upaya Pemerintah dalam pembiayaan belanja program prioritas dan pelindungan masyarakat di tengah masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.   Dukungan pembiayaan tersebut mencakup antara lain pada sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (21,1 persen dari total ULN pemerintah), Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (18,0 persen), Jasa Pendidikan (16,9 persen), Konstruksi (13,7%), serta Jasa Keuangan dan Asuransi (9,7 persen).   "Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah," jelasnya.  

  Di sisi lain, ULN swasta melanjutkan kontraksi pertumbuhan. Posisi ULN swasta pada Januari 2024 tercatat sebesar USD 196,7 miliar, menurun dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya sebesar USD 198,1 miliar. Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,6 persen (yoy), lebih dalam dari kontraksi pada bulan lalu sebesar 1,4 persen (yoy).   Kontraksi pertumbuhan ULN tersebut bersumber dari lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang masing-masing mencatat kontraksi pertumbuhan sebesar 3,2 persen (yoy) dan 2,4 persem (yoy).   Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari sektor Industri Pengolahan; Jasa Keuangan dan Asuransi; Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas, dan Udara Dingin; serta Pertambangan dan Penggalian, dengan pangsa mencapai 78,6 persen dari total ULN swasta. ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,1 persen terhadap total ULN swasta.    Dia juga memastikan bahwa struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. "Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 29,4 persen dari 29,7 persen pada bulan sebelumnya, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 86,9 persen dari total ULN," pungkasnya.

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #utang #luar #negeri #turun #jadi #4057 #miliar #januari #2024

KOMENTAR