Bos BRI: Sumber Pertumbuhan Pembiayaan Ultra Mikro Melimpah
Direktur Utama BRI Sunarso memaparkan pertumbuhan kredit UMKM. (Dok. BRI)
15:04
12 Januari 2024

Bos BRI: Sumber Pertumbuhan Pembiayaan Ultra Mikro Melimpah

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengatakan, potensi penyaluran kredit ke sektor ultra mikro dan mikro masih besar. Untuk itu kehadiran Holding BUMN Ultra Mikro (UMi) penting untuk mendorong hal tersebut.

Namun begitu, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, mekanisme proses underwriting di sektor mikro dan ultra mikro perlu dijalankan dengan baik.

"Kenapa ultra mikro? karena masih ada sumber pertumbuhan yang melimpah di sana," kata dia dalam Diskusi Taman BRI, Jumat (12/1/2024).

Dengan sumber pertumbuhannya melimpah serta melibatkan orang banyak di berbagai tempat, ia bilang, risiko operasional (operational risk) dan biaya operasional dari sektor mikro dan ultra mikro memang tinggi.

Demi mamangkas hal itu, Sunarso menyebut, digitalisasi akan menjadi pintu masuk yang menguntungkan.

Digitalisasi akan meningkatkan kapasitas perbankan untuk memberikan layanan kepada masyarakat luas dengan biaya yang lebih efisien.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, tanpa jaringan digital akan sulit untuk menjangkau pembiayaan ke segmen mikro dan ultra mikro.

Hal itu juga berkaitan dengan tingginya biaya operasional untuk menjangkau segmen tersebut.

Belum lagi masyarakat pada segmen ini pada umumnya belum mampu mendapatkan layanan bank, tidak memiliki penjaminan, dan kompetensi dalam menjalankan usaha.

"Tiga aspek itu harus dilakukan melalui jaringan yang luar biasa besar," ujar dia.

Selain itu, pria yang karib disapa Tiko itu menuturkan, masalah utama dalam penyaluran kredit ke segmen mikro dan ultra mikro adalah biaya operasional.

Namun biaya servis tersebut dapat dipangkas dengan adanya digitalisasi dan kehadiran agen.

Masalah lain pada penyaluran kredit segemen mikro dan ultra mikro adalah perlunya penjaminan pinjaman dari pemerintah. Pasalnya, kebanyakan masyarakat pada segmen ini belum tersentuh layanan bank. Dengan begitu, ketika perbankan melakukan penilaian skor kredit pasti tidak akan lolos.

"Pemerintah harus hadir memberikan penjaminan di awal, supaya kalau dia dalam satu dua siklus utama kalau dia macet, pemerintah yang menalangi lewat asuransi Jamkrindo, Askrindo melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat)," terang dia.

Terakhir, masyarkat di segmen mikro dan ultra mikro ini juga memerlukan pembinaan untuk dapat meningkatkan kewirausahaannya.

Itu mencakup upaya pembinaan untuk memperbaiki kemasan produk, logistik, hingga pengelolaan keuangan.

"Tidak bisa hanya dikasih uang, dikasih penjaminan, tapi harus dikasih pembinaan juga supaya mereka tahu cara berusaha dan cara mengelola cash flow-nya dengan benar," tandas dia.

Sebagai informasi, Holding Ultra Mikro (UMi) terdiri terdiri atas Bank Rakyat Indonesia (BRI), Pegadaian, serta Permodalan Nasional Madani (PNM).

Holding BUMN tersebut memberikan kemudahan akses pembiayaan kepada para pelaku usaha ultramikro.

Bukan hanya kemudahan, Holding Ultra Mikro diharapkan dapat menghasilkan pembiayaan dengan bunga yang lebih murah.

Editor: Agustinus Rangga Respati

Tag:  #sumber #pertumbuhan #pembiayaan #ultra #mikro #melimpah

KOMENTAR