Rakyat Berebut Beras Murah di Negara Agraris
Warga membeli sembako murah di bazaar yang diadakan Pemerintah [Antara]
11:21
29 Februari 2024

Rakyat Berebut Beras Murah di Negara Agraris

Indonesia dikenal sebagai negara agraris, hal ini banyak disampaikan di buku-buku pelajaran sekolah. Sayangnya, kini beras berkualitas justru sulit didapatkan masyarakat.

Harga beras naik jadi persoalan yang belakangan terus disorot. Adanya bazaar beras murah bagai penghilang dahaga. Rakyat ramai berbondong-bondong berebut, bahkan saat hujan. Seperti yang terjadi di Jakarta pada Kamis (29/2/2024) ini.

"Sembako di sini lebih terjangkau daripada di pasar. Dengan Rp100 ribu, saya bisa mendapatkan beberapa sembako," ujar Ropiah (60), seorang penduduk Kelurahan Pondok Pinang, Jakarta.

Ia berujar, keberadaan bazar sembako murah tersebut sangat membantu, terutama di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok seperti beras, telur ayam, daging, dan lainnya.

Modal Rp100 ribu, ia mengaku bisa mendapatkan sejumlah kebutuhan pokok seperti beras seberat lima kilogram, minyak, tepung terigu dan gula pasir.

"Kalau di pasar beras 5 kilogram sudah Rp70-80 ribu, di sini lumayan murah," tuturnya saat ditemui Antara di lokasi bazar sembako murah di halaman Kantor Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (Jaksel).

Hal serupa disampaikan Sari (45) yang menyebut, dirinya terbantu dengan gelaran bazar murah. Apalagi cukup banyak kebutuhan pokok yang dijual dengan harga jauh dari pasaran.

Terlebih, harga telur dan daging ayam juga cukup murah. Di bazar ini ayam potong dijual hanya Rp25 ribu, telur Rp22 ribu dan mi cepat saji (instan) tujuh bungkus Rp5.000.

"Harganya beda dengan yang di pasar, kalau di pasar ayam potong per ekor Rp35 ribu, telur mencapai Rp30 ribu," katanya.

Beberapa saat lalu juga viral di media sosial, sebuah rekaman video yang menunjukkan warga berebut beras sumo. Dalam waktu kurang dari satu menit, beras dengan jumlah banyak itu habis tak bersisa.

Editor: M Nurhadi

Tag:  #rakyat #berebut #beras #murah #negara #agraris

KOMENTAR