BBM Darurat di Aceh Tersendat, DPR Minta Distribusi Dipercepat
Suasana pendistribusian BBM ke mobil tangki Pertamina di Bandar Udara Rembele Takengon, Jumat (19/12/2025).(KOMPAS.com/Iwan Bahagia)
15:32
23 Desember 2025

BBM Darurat di Aceh Tersendat, DPR Minta Distribusi Dipercepat

Kelancaran penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) darurat menjadi perhatian di tengah upaya pemulihan pascabencana di Aceh.

Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, menekankan pentingnya memastikan pasokan BBM untuk menopang operasional genset pada berbagai instalasi darurat, terutama layanan kesehatan, agar tetap berfungsi selama infrastruktur utama belum sepenuhnya pulih.

Penegasan tersebut disampaikan Rieke melalui unggahan di akun media sosial pribadinya yang memuat kondisi lapangan serta kebutuhan energi darurat pascabencana di Aceh.

Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka.Instagram.com/riekediahp Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka.

Ia menjelaskan, kerusakan infrastruktur dan keterbatasan akses distribusi membuat penyaluran BBM, khususnya untuk kebutuhan operasional genset, menghadapi tantangan serius.

Dalam kondisi tersebut, genset darurat menjadi penopang utama agar berbagai layanan vital tetap berjalan.

“Ini instalasi darurat, khususnya untuk layanan kesehatan. Salah satu prioritas penting yang tidak boleh terhenti,” ujar Rieke dalam keterangannya, Selasa (23/12/2025).

Rieke menambahkan, keberlangsungan operasional instalasi darurat sepenuhnya bergantung pada pasokan BBM yang stabil dan berkelanjutan untuk genset.

Tanpa kepastian distribusi, layanan vital berisiko terhenti di tengah situasi darurat yang masih berlangsung.

Menurut Rieke, kebutuhan BBM untuk genset darurat tersebar di sejumlah wilayah Aceh, mulai dari Banda Aceh, Sigli, Lhokseumawe, Langsa, Meulaboh, hingga Subulussalam.

Seluruh titik tersebut memerlukan penyaluran BBM yang terukur dan berkesinambungan selama proses pemulihan pascabencana dilakukan secara bertahap.

Jembatan Teupin Mane di Kabupaten Bireuen sudah selesai perbaikan dan bisa dilalui mobil tangki Pertamina untuk mengantar BBM sejak Selasa (17/12/2025).Dok. Pertamina Patra Niaga Jembatan Teupin Mane di Kabupaten Bireuen sudah selesai perbaikan dan bisa dilalui mobil tangki Pertamina untuk mengantar BBM sejak Selasa (17/12/2025).

“Ini bukan soal urusan personal atau kelembagaan. Ini persoalan penyelamatan para korban bencana. Karena itu, data dan keputusan harus berbasis kondisi riil di lapangan,” ujarnya.

Atas dasar itu, Rieke mendorong Pertamina Patra Niaga untuk memastikan penyaluran BBM bagi kebutuhan genset darurat di Aceh berjalan lancar dan tidak terhambat.

Ia menilai koordinasi lintas pihak menjadi kunci agar instalasi darurat tetap menyala dan layanan kepada masyarakat tidak terputus.

“Saatnya semua pihak bergandengan tangan agar instalasi darurat tetap menyala dan masyarakat terlindungi,” kata Rieke.

Sementara itu, di lapangan, kondisi darurat distribusi BBM juga dirasakan langsung oleh masyarakat di Kabupaten Gayo Lues.

Pascabencana banjir dan tanah longsor, sejumlah akses jalan utama terputus sehingga pasokan BBM mengalami kelangkaan, terutama di wilayah pedalaman yang hingga kini masih sulit dijangkau kendaraan pengangkut.

Pantauan di lapangan menunjukkan, sejak beberapa hari terakhir warga harus antre panjang di SPBU maupun kios pengecer BBM.

Sebagian masyarakat bahkan terpaksa membeli BBM dengan harga jauh di atas normal, mencapai Rp 20.000 per liter, akibat distribusi yang tersendat oleh kerusakan jalan dan jembatan yang belum sepenuhnya pulih.

Sebagai informasi, pascabencana banjir dan longsor di Aceh, PT Pertamina Patra Niaga telah mengintensifkan upaya penyaluran energi, termasuk BBM, melalui berbagai skema distribusi darat, laut, dan udara untuk menjamin pasokan bagi masyarakat dan layanan publik.

Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Achmad Muchtasyar, menyatakan bahwa suplai BBM dan LPG mulai berangsur normal di wilayah terdampak dengan optimalisasi jalur distribusi baik darat, laut maupun udara, serta berkolaborasi dengan TNI, Polri, pemerintah daerah, Basarnas, dan KSOP.

“Kepadatan (antrean BBM) sudah jauh berkurang dibandingkan hari-hari sebelumnya,” ujarnya saat meninjau SPBU Lhong Raya di Banda Aceh.

Upaya lain termasuk pengiriman BBM ke daerah terisolasi seperti Aceh Tengah dan Bener Meriah menggunakan pesawat dan armada darat, serta pendistribusian melalui skema alternatif seperti pompa manual di titik yang sulit dijangkau.

Pertamina juga melaporkan mayoritas SPBU di Aceh dan Sumatra Utara telah kembali beroperasi, dengan beberapa di antaranya memperpanjang jam layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pascabencana.

Tag:  #darurat #aceh #tersendat #minta #distribusi #dipercepat

KOMENTAR