BSN Siap Relaksasi Pembiayaan 8.000 Debitur Terdampak Bencana Sumatera
Direksi Bank Syariah Nasional (BSN) menyapa nasabah di hari pertama operasional perseroan, Senin (22/12/2025).(DOK. BANK SYARIAH NASIONAL)
20:36
22 Desember 2025

BSN Siap Relaksasi Pembiayaan 8.000 Debitur Terdampak Bencana Sumatera

PT Bank Syariah Nasional (BSN) menyiapkan kebijakan relaksasi kredit atau perlakuan khusus kepada lebih dari 8.000 masyarakat yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Sumatera.

Kebijakan ini disiapkan seiring dengan operasional resmi Bank Syariah Nasional secara serentak di seluruh Indonesia pada Senin (22/12/2025).

Relaksasi diberikan melalui skema restrukturisasi pembiayaan yang disesuaikan dengan tingkat dampak bencana. Skema tersebut ditujukan untuk menjaga keberlangsungan kemampuan bayar nasabah sekaligus mendukung pemulihan ekonomi di daerah terdampak.

Ilustrasi kredit, kredit perbankan. Bank optimistis kredit dan likuiditas tetap tumbuh hingga akhir tahun.SHUTTERSTOCK/JUICY FOTO Ilustrasi kredit, kredit perbankan. Bank optimistis kredit dan likuiditas tetap tumbuh hingga akhir tahun.

Direktur Utama BSN Alex Sofjan Noor menyampaikan, kebijakan tersebut disiapkan setelah pihaknya melihat langsung kondisi masyarakat terdampak bencana, khususnya di Aceh.

Ia meminta seluruh jajaran BSN untuk turun tangan membantu masyarakat agar dapat segera pulih pascabencana.

“Kami sangat prihatin atas musibah banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Sumatera, khususnya Aceh yang saya kunjungi langsung, sehingga berdampak berat kepada setiap sendi kehidupan, termasuk kemampuan finansial para nasabah yang menerima pembiayaan syariah dari BSN,” kata Alex dalam keterangan tertulis, Senin.

Menurut Alex, kebijakan relaksasi diberikan untuk meringankan beban finansial nasabah yang terdampak bencana dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian perbankan.

“Kami memberikan relaksasi secara terukur dan berbasis kondisi riil di lapangan karena ingin memastikan setiap nasabah yang terdampak dapat kembali pulih dan tetap melanjutkan kewajibannya,” ujarnya.

Ilustrasi kredit, kredit UMKM. SHUTTERSTOCK/AZMI PAMUNGKAS Ilustrasi kredit, kredit UMKM.

Relaksasi kredit diberikan berdasarkan tingkat dampak bencana yang dialami nasabah pembiayaan konsumer syariah. Nasabah dengan kategori terdampak ringan memperoleh masa tenggang pembayaran angsuran hingga enam bulan.

Untuk kategori terdampak sedang diberikan masa tenggang hingga sembilan bulan, sedangkan kategori terdampak berat hingga 12 bulan. Kebijakan restrukturisasi kredit ini berlaku hingga tiga tahun sejak ditetapkan.

“Nasabah yang terdampak telah dikaji secara menyeluruh berdasarkan klasifikasi dampak bencana dalam rangka memastikan relaksasi ini tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi faktual di lapangan,” jelas Alex.

Pelaksanaan relaksasi tersebut mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perlakuan Khusus bagi Lembaga Jasa Keuangan pada Daerah dan Sektor Tertentu yang Terkena Dampak Bencana.

Dalam praktiknya, nasabah pembiayaan konsumer syariah dapat mengajukan permohonan restrukturisasi melalui kantor cabang BSN sesuai domisili atau lokasi agunan.

Pengajuan dilakukan dengan melampirkan identitas diri serta keterangan dari pemerintah daerah setempat yang menyatakan debitur dan/atau agunan terdampak langsung oleh bencana.

BSN akan melakukan verifikasi dan asesmen untuk memastikan relaksasi diberikan sesuai ketentuan.

“BSN ingin hadir bersama nasabah di saat-saat yang sulit, sehingga proses restrukturisasi dapat berjalan lancar dan nasabah bisa pulih serta bangkit kembali,” kata Alex.

Selain kebijakan relaksasi pembiayaan, BSN juga menyalurkan bantuan kemanusiaan sebagai bagian dari kepedulian sosial perusahaan.

Bersama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), bantuan disalurkan kepada masyarakat terdampak bencana di wilayah Sumatera dalam bentuk sembako, obat-obatan, pakaian layak pakai, serta dukungan tenaga dan peralatan untuk membantu proses pembersihan wilayah terdampak banjir.

Penyaluran bantuan dilakukan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait.

Hingga kini, BSN masih berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat agar bantuan dapat diterima langsung oleh masyarakat, terutama di wilayah Langsa yang sempat terputus jalur transportasinya.

Bersama BTN dan BUMN lainnya, BSN juga membangun posko bantuan untuk dapur umum, layanan kesehatan, serta tenda-tenda pengungsian di sejumlah wilayah Aceh, seperti Pidie Jaya, Tamiang, dan Takengon.

“BSN ada di Aceh artinya kehadiran kita di sana juga untuk bagaimana kita bisa berbuat untuk masyarakat Aceh, khususnya pada saat ini yang benar-benar mereka butuh kita semua. Kita adalah bagian dari keluarga dan masyarakat Aceh adalah bagian BSN,” ujar Alex.

Tag:  #siap #relaksasi #pembiayaan #8000 #debitur #terdampak #bencana #sumatera

KOMENTAR