Kinerja Bank Mandiri Tetap Solid, Kredit Tumbuh 13,1 Persen Tembus Rp 1.452 Triliun
Ilustrasi gedung Bank Mandiri. (Istimewa).
20:54
18 Desember 2025

Kinerja Bank Mandiri Tetap Solid, Kredit Tumbuh 13,1 Persen Tembus Rp 1.452 Triliun

- Menjelang penutupan tahun 2025, sektor perbankan nasional masih ditopang kondisi likuiditas domestik yang terjaga serta ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang tetap positif. Meredanya tekanan pendanaan di pasar, disertai stimulus dan kebijakan moneter yang berkelanjutan, memberi ruang bagi perbankan untuk menjaga ekspansi secara sehat.

Kondisi tersebut tercermin pada kinerja PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Berdasarkan laporan keuangan bank only per akhir November 2025, kredit Bank Mandiri tumbuh 13,1 persen secara tahunan (year YoY) menjadi Rp 1.452 triliun, melampaui rata-rata pertumbuhan kredit industri.

Pertumbuhan kredit itu ditopang peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 15,9 persen YoY menjadi Rp1.584 triliun. Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) terjaga pada kisaran 91 persen, mencerminkan likuiditas yang sehat serta ruang ekspansi pembiayaan yang masih terbuka hingga akhir tahun.

Sejalan dengan itu, total aset Bank Mandiri (bank only) per November 2025 mencapai Rp2.120 triliun atau tumbuh 14,6 persen secara tahunan. Capaian tersebut menegaskan ketahanan model bisnis perseroan di tengah dinamika global, termasuk volatilitas pasar keuangan dan penyesuaian arah suku bunga sepanjang 2025.

Direktur Finance and Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini menyampaikan, konsistensi kinerja tersebut merupakan hasil dari strategi pertumbuhan yang dijalankan secara disiplin dan terukur. “

"Bank Mandiri menjaga keseimbangan antara ekspansi bisnis dan penguatan fundamental. Pengalaman menghadapi berbagai siklus ekonomi menjadi landasan kami dalam memperkuat manajemen risiko, permodalan, serta kesiapan operasional," kata Novita, Kamis (18/12).

Dia menegaskan, arah kebijakan bisnis tetap diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan. Bank Mandiri melihat prospek ekonomi nasional yang tetap terjaga sebagai peluang untuk mempertahankan kinerja yang solid.

"Target kami menjaga pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga tetap berada pada level dua digit hingga akhir 2025, dengan kualitas aset yang terus terjaga," ungkapnya.

Dari sisi pendapatan, Bank Mandiri mencatat pendapatan bunga tumbuh 9,5 persen YoY per November 2025. Sementara itu, beban bunga menunjukkan tren penurunan dan tercatat Rp3,6 triliun pada November 2025. Secara kuartalan, beban bunga turun 1,7 persen hingga kuartal III dan diperkirakan berlanjut pada kuartal IV 2025.

Pendapatan nonbunga juga menunjukkan akselerasi. Hingga November 2025, pendapatan nonbunga tumbuh 12,1 persen YoY, didorong peningkatan transaksi digital dan optimalisasi solusi keuangan. Fee based income dari transaksi digital tumbuh sekitar 14 persen YoY, dengan kontribusi Livin’ by Mandiri meningkat 19,8 persen. Sementara itu, solusi treasury mencatat pertumbuhan sekitar 55 persen secara tahunan.

Dari sisi efisiensi, pengelolaan biaya yang efektif mendorong penurunan operating expenses (OPEX) sebesar 20,2 persen secara bulanan. Cost to Income Ratio (CIR) terjaga pada level 42,97 persen, sejalan dengan peningkatan produktivitas laba melalui Net Interest Income (NII) dan Fee Based Income (FBI).

Kualitas aset juga terus membaik. Rasio Non Performing Loan (NPL) Bank Mandiri tercatat 0,99 persen per November 2025, dengan coverage ratio sekitar 260 persen. Kondisi tersebut mendorong penurunan beban pencadangan hingga 36 persen secara tahunan.

Seiring perbaikan fundamental tersebut, laba bersih bank only Bank Mandiri pada November 2025 tumbuh 28,7 persen secara bulanan. Kinerja ini mempertegas ketahanan profitabilitas perseroan menjelang penutupan tahun, seiring likuiditas yang terjaga dan tekanan biaya yang semakin terkendali.

Novita menegaskan, fokus perseroan ke depan tetap pada keberlanjutan kinerja jangka panjang. "Kami optimistis dapat mempertahankan kinerja yang solid hingga akhir tahun sekaligus menyiapkan basis pertumbuhan yang sehat untuk periode berikutnya melalui penguatan strategi bisnis dan digitalisasi, serta likuiditas, kualitas aset, dan permodalan yang berada pada level yang memadai," pungkas Novita.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #kinerja #bank #mandiri #tetap #solid #kredit #tumbuh #persen #tembus #1452 #triliun

KOMENTAR