Soal Merger BUMN Karya, Bos PTPP Ungkap Kabar Terbarunya
konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PTPP, Kamis (17/12/2025). (KOMPAS.com/SUPARJO RAMALAN )
18:20
18 Desember 2025

Soal Merger BUMN Karya, Bos PTPP Ungkap Kabar Terbarunya

- Rencana merger atau penggabungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya masih terus bergulir. Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk (PTPP), Novel Arsyad, memastikan proses konsolidasi tersebut tetap berjalan, meski membutuhkan waktu panjang karena melibatkan banyak aspek strategis dan koordinasi lintas pihak.

Rencana merger BUMN karya terus dibahas atau dalam tahap koordinasi intensif. Prosesnya dilakukan baik masing-masing perseroan secara internal, maupun melalui pembahasan bersama antara perusahaan yang terlibat.

Dalam pelaksanaannya, seluruh pihak rutin berkoordinasi dengan pemegang saham, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), serta para konsultan yang mendampingi.

“Jadi rencana merger saat ini masih berjalan. Prosesnya baik dilakukan masing-masing BUMN karya yang terlibat, maupun secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Jadi kita berkoordinasi rutin dengan Danantara, kemudian konsultan-konsultan yang terlibat,” ujar Novel Arsyad saat konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Kamis (17/12/2025).

Adapun perkembangan penggabungan sesuai dengan tahapan yang ditetapkan. Meski begitu, proses penyelesaiannya diperkirakan membutuhkan waktu lebih panjang, sehingga realisasinya diproyeksikan berlangsung pada 2026.

Perkiraan waktu tersebut mempertimbangkan berbagai tahapan yang masih harus diselesaikan, serta kebutuhan untuk memastikan seluruh proses berjalan matang.

“Progres sampai dengan saat ini masih sesuai dengan rencana. Namun perkiraan dan mungkin dari teman-teman media juga sudah mendengar, perkiraannya nanti akan berlangsung di 2026,” paparnya.

PTPP sendiri direncanakan bergabung dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI). Proses merger tersebut diproyeksikan rampung pada 2026, mengingat banyak tahapan yang harus diselesaikan baik dari sisi internal maupun eksternal perusahaan.

Dalam proses menuju merger tersebut, Novel memastikan perusahaan tetap fokus pada bisnis inti di sektor konstruksi, baik proyek bangunan, infrastruktur, maupun bidang IPC.

“Sehingga ke depan itu yang kita lakukan lebih fokus ke bisnis konstruksi di area building, area infrastruktur, maupun IPC. Sehingga fokus kita ke sana dan bersamaan juga dengan proses dilakukannya merger nanti dengan partner yang sudah sampai dengan saat ini,” beber Novel.

Ia menambahkan, fokus bisnis PTPP tidak akan berubah meski rencana merger terus berjalan. Perusahaan tetap menyasar proyek-proyek strategis, baik yang bersumber dari BUMN maupun anggaran pemerintah.

“Dan prospek bisnis juga tidak berubah dari awal. Kita juga fokus di area BUMN, area APBN dan juga tentunya masuk di area swasta,” imbuhnya.

Terkait kesiapan perusahaan, Novel menyebut PTPP saat ini baru berada di kisaran 40-50 persen. Hal tersebut lantaran masih berlangsungnya berbagai kajian mendalam, mulai dari pangsa pasar, risiko bisnis, aspek legal, hingga kepatuhan terhadap regulasi pasar modal.

“Karena apalagi kita kan perusahaan publik. Perusahaan publik tidak semudah itu juga. Kita harus ada report OJK, segala macam. Ini yang dilakukan di situ. Sehingga jangan sampai nanti sudah selesai, tapi tidak sempurna,” ujarnya.

Ia menegaskan, potensi pergeseran waktu penyelesaian merger bukan disebabkan kendala serius, melainkan upaya memastikan seluruh proses berjalan matang dan sesuai aturan. “Jadi barangkali waktunya sedikit agak bergeser, tapi semuanya tuntas,” pungkas Novel.

Tag:  #soal #merger #bumn #karya #ptpp #ungkap #kabar #terbarunya

KOMENTAR