Amazon Catat Kinerja Cemerlang, Tapi PHK 14.000 Karyawan
Laba Amazon melonjak di kuartal III-2025, tapi raksasa e-commerce ini justru memangkas 14.000 karyawan demi efisiensi dan fokus ke AI.(Amazon)
06:08
3 November 2025

Amazon Catat Kinerja Cemerlang, Tapi PHK 14.000 Karyawan

– Amazon mencatat kinerja keuangan yang melampaui ekspektasi pada kuartal III-2025. Namun, di tengah hasil gemilang itu, perusahaan e-commerce asal Amerika Serikat ini justru mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran terhadap ribuan pegawainya.

Laba dan Pendapatan Melonjak

Dilansir dari CNBC, kinerja Amazon pada kuartal III didorong oleh meningkatnya permintaan layanan berbasis kecerdasan buatan (AI), khususnya pada segmen cloud computing dan iklan digital.

Total penjualan Amazon naik 13 persen menjadi 180,17 miliar dollar AS atau sekitar Rp 3.000,7 triliun (asumsi kurs Rp 16.649 per dollar AS). Capaian tersebut melampaui perkiraan analis sebesar 177,8 miliar dollar AS (Rp 2.958,9 triliun) menurut data LSEG.

Laba per saham tercatat 1,95 dollar AS (Rp 32.466), lebih tinggi dari estimasi rata-rata analis sebesar 1,57 dollar AS (Rp 26.166).

“Amazon memiliki keunggulan kompetitif yang kuat berkat skala bisnisnya yang tak tertandingi,” tulis analis Pivotal Research dalam catatan risetnya.

Mereka menilai Amazon masih memiliki peluang pertumbuhan besar di segmen AWS dan iklan digital yang ber-margin tinggi.

AWS Jadi Mesin Laba

Unit cloud computing Amazon Web Services (AWS) kembali menjadi penopang utama laba perusahaan. Penjualan AWS naik 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 33 miliar dollar AS (Rp 549,4 triliun), melampaui ekspektasi pasar.

Unit ini menyumbang laba operasional sebesar 11,4 miliar dollar AS (Rp 189,8 triliun), atau sekitar dua pertiga dari total laba operasional Amazon.

Selain itu, bisnis iklan digital Amazon juga mencatat pertumbuhan signifikan, naik 24 persen menjadi 17,7 miliar dollar AS (Rp 294,7 triliun).

Amazon memperkirakan total belanja modal tahun ini mencapai 125 miliar dollar AS (Rp 2.081 triliun), naik dari proyeksi sebelumnya sebesar 118 miliar dollar AS (Rp 1.964 triliun).

Chief Financial Officer Brian Olsavsky menyebut nilai investasi kemungkinan akan terus meningkat hingga 2026.

Persaingan Cloud Semakin Ketat

Meski kinerja AWS solid, Amazon tetap menghadapi persaingan ketat dari Google dan Microsoft. Pendapatan cloud Google tumbuh 34 persen, sementara Azure milik Microsoft naik 40 persen pada periode yang sama.

Kendati demikian, Amazon masih menjadi penyedia infrastruktur cloud terbesar di dunia. Analis menilai perusahaan tetap unggul dalam efisiensi dan skala bisnis, meski belum sepenuhnya memanfaatkan potensi besar dari proyek-proyek AI bernilai tinggi.

Untuk kuartal berikutnya, Amazon menargetkan penjualan antara 206 miliar hingga 213 miliar dollar AS (Rp 3.430,9 triliun–Rp 3.548,3 triliun).

Titik tengah proyeksi, yakni 209,5 miliar dollar AS (Rp 3.489,7 triliun), sedikit di atas perkiraan analis sebesar 208 miliar dollar AS (Rp 3.462,9 triliun) menurut LSEG.

Ilustrasi gudang Amazon.REUTERS/DAMIEN EAGERS Ilustrasi gudang Amazon.

PHK 14.000 Karyawan Korporat

Di tengah hasil keuangan yang positif, Amazon mengumumkan langkah efisiensi besar-besaran dengan memangkas sekitar 14.000 karyawan korporat.

Dalam pernyataan resmi yang dikutip dari CNBC, Rabu (29/10/2025), langkah tersebut diambil untuk menyederhanakan struktur organisasi dan mengurangi birokrasi, sekaligus mempercepat investasi di sektor strategis seperti AI generatif.

“Generasi AI ini adalah teknologi paling transformatif sejak internet. Kami perlu menjadi organisasi yang lebih sederhana, dengan lebih sedikit lapisan dan lebih banyak kepemilikan agar bisa bergerak cepat bagi pelanggan dan bisnis kami,” ujar Senior Vice President of People Experience and Technology Amazon, Beth Galetti.

PHK kali ini merupakan yang terbesar dalam sejarah Amazon untuk kategori pegawai korporat. Menurut laporan Reuters, jumlah totalnya bisa mencapai hingga 30.000 pekerja di berbagai lini bisnis.

Saat ini Amazon memiliki sekitar 350.000 karyawan korporat dan teknologi, sehingga PHK tersebut mencakup sekitar 4 persen dari total segmen tersebut.

Secara keseluruhan, perusahaan mempekerjakan lebih dari 1,58 juta orang di seluruh dunia, sebagian besar di sektor logistik dan gudang.

Fokus pada Investasi AI

Meski memangkas ribuan karyawan, Amazon memastikan masih akan membuka perekrutan di “area strategis utama” seperti kecerdasan buatan, cloud computing, dan teknologi digital.

CEO Andy Jassy menyebut penerapan AI generatif akan mengubah struktur kebutuhan tenaga kerja di perusahaan. “Amazon akan membutuhkan lebih sedikit orang untuk beberapa pekerjaan saat ini, dan lebih banyak orang untuk pekerjaan baru di masa depan,” ujarnya.

Sejak 2022, Amazon telah memangkas lebih dari 27.000 karyawan. Pemangkasan itu mengikuti perekrutan besar-besaran selama pandemi Covid-19 untuk mengimbangi lonjakan permintaan e-commerce dan layanan cloud.

Kini, perusahaan mengalihkan fokus ke investasi jangka panjang pada AI dan infrastruktur cloud, yang diyakini menjadi pendorong utama pertumbuhan Amazon di masa depan.

Tag:  #amazon #catat #kinerja #cemerlang #tapi #14000 #karyawan

KOMENTAR