Bisnis Banyak Rugi karena Salah Kelola AI, Ini Temuan MIT 2025
Ilustrasi kecerdasan buatan (AI).(SHUTTERSTOCK)
11:44
31 Oktober 2025

Bisnis Banyak Rugi karena Salah Kelola AI, Ini Temuan MIT 2025

– Investasi global dalam kecerdasan buatan (AI) terus meningkat, tetapi banyak perusahaan belum mampu memetik hasil nyata. Laporan The State of AI in Business 2025 dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mencatat sekitar 95 persen proyek AI gagal menghasilkan keuntungan, meski total dana yang dikucurkan mencapai 30–40 miliar dollar AS atau sekitar Rp 495 triliun hingga Rp 660 triliun.

Menurut laporan MIT, penyebab utama kegagalan terletak pada kurangnya konteks data. Model AI generatif (GenAI) yang digunakan perusahaan sering tidak mampu memahami hubungan dan peristiwa secara menyeluruh.

Kekurangan ini membuat sistem AI gagal menyesuaikan diri dengan perubahan situasi bisnis yang terjadi setiap saat.

“AI yang baik adalah AI yang didukung oleh data yang baik. Sumber data yang andal memungkinkan model AI memproses informasi secara real-time untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat,” kata Atilio Ranzuglia, Head of Data and AI di Palmerston North City Council, melalui keterangannya, dikutip Jumat (31/10/2025).

Confluent Intelligence dirancang untuk membantu perusahaan memanfaatkan AI berbasis data real-time.DOK. CONFLUENT Confluent Intelligence dirancang untuk membantu perusahaan memanfaatkan AI berbasis data real-time.Ia menambahkan, pemanfaatan data real-time mempercepat pengembangan kota cerdas (smart city) yang tengah dijalankan lembaganya.

Pendiri sekaligus CEO Confluent, Jay Kreps, menyatakan bahwa salah satu tantangan utama di dunia data adalah memastikan informasi dapat mengalir secara bebas di seluruh lini bisnis.

“Model AI siap pakai memang kuat, tetapi tanpa aliran data yang kontinu, mereka tidak bisa memberikan keputusan yang bernilai bagi bisnis,” ujarnya.

Dalam praktiknya, platform seperti Confluent Intelligence menyediakan layanan terkelola untuk mengalirkan data secara real-time ke sistem AI, sehingga model dapat mengevaluasi, menyesuaikan, dan memberikan rekomendasi berdasarkan informasi terkini.

Teknologi ini memungkinkan integrasi pemrosesan data dan penalaran AI sehingga sistem bisa mengamati, memutuskan, dan bertindak secara otomatis.

Kerja sama Confluent dengan perusahaan AI Anthropic memperkuat kemampuan sistem untuk memahami konteks dan beradaptasi dengan perubahan data secara cepat.

“Confluent membantu kami menyediakan model dengan data streaming real-time dan mengurangi risiko kehilangan data,” ujar Nithin Prasad, Senior Engineering Manager di GEP, perusahaan teknologi rantai pasok global.

Temuan MIT sekaligus menjadi peringatan bagi dunia usaha: investasi besar dalam AI tidak akan otomatis menghasilkan keuntungan tanpa manajemen data yang tepat, termasuk aliran data yang kontinu, terstruktur, dan relevan dengan kebutuhan bisnis.

Tag:  #bisnis #banyak #rugi #karena #salah #kelola #temuan #2025

KOMENTAR