Harga Minyak Dunia Menguat, Investor Bidik Potensi Perundingan AS-China
Ilustrasi harga minyak mentah. OPEC+ memutuskan untuk menaikkan produksi minyak sebesar 137.000 barel per hari (bph) mulai November 2025. Keputusan itu diumumkan pada Minggu (5/10/2025) dan menjadi langkah lanjutan dari kenaikan produksi pada Oktober.(Freepik)
10:40
13 Oktober 2025

Harga Minyak Dunia Menguat, Investor Bidik Potensi Perundingan AS-China

Harga minyak dunia kembali menguat pada Senin (13/10/2025) setelah mencapai level terendah dalam lima bulan pada sesi sebelumnya.

Dikutip dari Reuters, Senin, harga minyak naik lantaran investor berharap potensi perundingan antara presiden AS dan China dapat meredakan ketegangan perdagangan antara dua negara dengan ekonomi dan konsumen minyak terbesar di dunia tersebut.

Harga minyak mentah Brent naik 87 sen atau 1,39 persen, menjadi 63,60 dollar AS per barrel setelah ditutup melemah 3,82 persen pada Jumat (10/10/2025) ke level terendah sejak 7 Mei 2025.

Ilustrasi harga minyak mentah. SHUTTERSTOCK/GAS-PHOTO Ilustrasi harga minyak mentah.

Sementara itu, harga acuan minyak mentah AS West Texas Intermediate berada di level 59,77 dollar AS per barrel, naik 87 sen atau 1,48 persen setelah turun 4,24 persen dan mencapai level terendah sejak 7 Mei 2025.

Ketegangan perdagangan AS-China memanas pekan lalu setelah China memperluas kendali ekspor tanah jarang.

Ini memicu respons dari Presiden AS Donald Trump pada hari Jumat untuk mengenakan tarif 100 persen atas ekspor China ke AS, beserta kendali ekspor baru atas "semua perangkat lunak penting" paling lambat 1 November 2025.

Pergerakan ini terjadi menjelang potensi pertemuan Trump dan Presiden Xi Jinping di sela-sela forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Korea Selatan.

Menurut Perwakilan Dagang AS Jamison Greer, pertemuan Trump dan Xi masih dapat terjadi akhir bulan ini.

"Pertanyaan kunci bagi pasar adalah apakah hal ini pada akhirnya akan diimplementasikan, dengan dampak yang signifikan terhadap rantai pasokan global dan terutama produksi teknologi tinggi, atau tetap hanya upaya untuk mendapatkan daya tawar menjelang perundingan bilateral di sela-sela pertemuan APEC di Korea Selatan akhir bulan ini," ujar analis Goldman Sachs dalam laporannya.

"Skenario yang paling mungkin adalah kedua belah pihak akan menarik kembali kebijakan yang paling agresif dan perundingan akan mengarah pada perpanjangan lebih lanjut, dan mungkin tanpa batas waktu, dari jeda eskalasi tarif yang dicapai pada bulan Mei," kata mereka.

Namun demikian, imbuh analis itu, masih ada risiko eskalasi ketegangan perdagangan yang dapat menyebabkan tarif yang lebih tinggi atau pembatasan ekspor yang lebih serius, setidaknya untuk sementara.

Harga minyak dunia anjlok pada Maret dan April 2025 di tengah puncak ketegangan perdagangan antara kedua negara.

Di Timur Tengah, Trump menyatakan pada Minggu (12/10/2025) bahwa perang Gaza telah berakhir saat ia menuju Israel menjelang pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina yang diperkirakan akan terjadi sebagai bagian dari gencatan senjata rapuh yang ditengahinya.

Tag:  #harga #minyak #dunia #menguat #investor #bidik #potensi #perundingan #china

KOMENTAR