Ekonom: Diskon Listrik 50 Persen Bisa Dongkrak Konsumsi Masyarakat
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai program diskon tarif listrik sebesar 50 persen layak diterapkan kembali untuk mendorong konsumsi masyarakat. ()
21:24
5 Oktober 2025

Ekonom: Diskon Listrik 50 Persen Bisa Dongkrak Konsumsi Masyarakat

– Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai program diskon tarif listrik sebesar 50 persen layak diterapkan kembali untuk mendorong konsumsi masyarakat.

Kepala Pusat Pangan, Energi, dan Pembangunan Berkelanjutan INDEF, Abra Talattov, mengatakan kebijakan tersebut perlu dipertimbangkan pemerintah agar kembali dijalankan seperti pada periode Januari–Februari 2025.

“Kebijakan pemerintah berupa diskon tarif listrik dapat dinikmati secara merata oleh masyarakat di seluruh Indonesia,” ujar Abra di Jakarta, Minggu (5/10/2025), dikutip dari Antara.

Menurut Abra, penurunan beban tagihan listrik membuat masyarakat bisa mengalihkan pengeluaran ke kebutuhan lain, seperti bahan pokok dan layanan esensial. Langkah ini dinilai mampu meredam tekanan inflasi domestik.

Ia menambahkan, selama dua bulan penerapan program oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tersebut, konsumsi masyarakat diperkirakan meningkat.

“Subsidi tarif listrik meningkatkan pendapatan riil masyarakat dengan mengurangi beban biaya, yang kemudian dapat meningkatkan daya beli dan memicu kenaikan konsumsi,” katanya.

Abra menjelaskan, efek peningkatan marginal propensity to consume (MPC) membuat masyarakat cenderung membelanjakan sebagian besar pendapatannya untuk konsumsi.

Dengan begitu, subsidi listrik menciptakan ruang bagi masyarakat untuk menambah pengeluaran pada barang dan jasa lainnya.

Menurutnya, tambahan konsumsi tersebut berkontribusi terhadap peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) dan pertumbuhan ekonomi.

“Diskon tarif listrik menjadi opsi kebijakan yang relevan dalam memberikan stimulus ekonomi yang langsung dirasakan masyarakat sekaligus menjaga stabilitas ekonomi nasional,” ujarnya.

Abra menegaskan, konsumsi rumah tangga merupakan komponen terbesar dalam PDB Indonesia, yakni sekitar 54,6 persen pada 2024.

Karena itu, penghematan biaya listrik dapat mendorong masyarakat mengalihkan pengeluaran ke sektor riil, sehingga menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di awal tahun.

Tag:  #ekonom #diskon #listrik #persen #bisa #dongkrak #konsumsi #masyarakat

KOMENTAR