McDonalds dan Krispy Kreme Putuskan Kerjasama Bisnis
Logo McDonald's Indonesia (Instagram/mcdonaldsid)
07:48
26 Juni 2025

McDonalds dan Krispy Kreme Putuskan Kerjasama Bisnis

McDonald's (MCD.N) dan pembuat donat Krispy Kreme (DNUT.O) menghentikan kerjasama bisnisnya. Keduanya mengatakan bahwa mereka akan mengakhiri kemitraan mereka di Amerika Serikat pada bulan Juli. 

Lantaran, kedua perusahaan tersebut kesulitan mengelola biaya yang terkait dengan usaha patungan tersebut. 

 Berdasarkan kemitraan tersebut, yang diumumkan pada bulan Maret tahun lalu, McDonald's berencana untuk menjual donat Krispy Kreme sebagai bagian dari menu sarapannya di lebih dari 14.000 toko di AS.  

Namun sejauh ini, donat tersebut hanya tersedia di 2.400 restoran McDonald's, menurut perusahaan tersebut.

"Pada akhirnya, upaya untuk menyesuaikan biaya kami dengan permintaan unit tidak berhasil, sehingga kemitraan ini tidak berkelanjutan bagi kami," kata CEO Krispy Kreme Josh Charlesworth dilansir Reuters, Kamis (26/6/2025).

Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Krispy Kreme juga setuju untuk tidak memasok donatnya ke restoran cepat saji lainnya di AS hingga akhir tahun 2026. Jaringan donat tersebut menarik perkiraan tahunannya pada bulan Mei dan mengatakan sedang menilai kembali jadwal penerapan program tersebut bersama dengan McDonald's.

Saham Krispy Kreme, yang telah kehilangan sekitar 70% dari nilainya tahun ini, naik sedikit dalam perdagangan prapasar yang berombak.

Donat tersebut merupakan bagian dari menu sarapan penting McDonald's sebuah fitur yang telah coba ditingkatkan oleh jaringan restoran tersebut dengan menambahkan item baru, menghadirkan kembali favorit banyak orang, dan berinvestasi dalam pemasaran.

McDonald's mengatakan Krispy Kreme merupakan bagian kecil dan non-material dari bisnis sarapannya, yang disebutnya sebagai pilar inti dari strategi bisnisnya. Namun, bisnis kerjasama ini tidak menghasilkan keuntungan yang banyak.

Laba Mcdonald Turun

 McDonalds mencatatkan penurunan penjualan terburuk yang terjadi sejak era Covid-19 di Amerika Serikat (AS). Pada kuartal I-2025, raksasa restoran cepat saji itu mengalami penurunan hingga 3,6%.

Penjualan ini terburuk sejak era Covid saat penjualan waralaba fast food itu merosot 8,7% pada kuartal kedua tahun 2020. Adapun, penurunan kali ini disebabkan oleh cuaca buruk dan tren berhati-hati yang dilakukan oleh para konsumen di AS.

CEO McDonalds Chris Kempczinski juga menyinggung soal keadaan restoran cepat saji di AS secara keseluruhan. Menurutnya penurunan terjadi bersamaan antara restoran dan pendapatan para konsumen penghasilan menengah.

"Tidak seperti beberapa bulan lalu, lalu lintas restoran cepat saji dari konsumen dengan penghasilan menengah turun hampir sama banyaknya, indikasi ini jelas adanya tekanan ekonomi pada lalu lintas yang meluas," katanya. 

Para eksekutif mencatatkan masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah lebih banyak yang mengunjungi McDonalds dibandingkan para pesaingnya. Di sisi lain, masyarakat berpenghasilan tinggi masih banyak yang memilih makan di luar. 

Namun ini tidak mengimbangi penyusutan dari kelompok pendapatan lain. Laba per saham yang dilaporkan perusahaan adalah US$2,67 berbanding perkiraan US$2,66. 

Sementara pendapatan yakni S$5,96 miliar lebih rendah yang diperkirakan mencapai US$6,09 miliar. Laba bersih yang dilaporkan perusahaan mencapai US$1,87 miliar. 

Jumlahnya menurun dari setahun sebelumnya US$1,93 miliar.

Sementara itu, penjualan McDonalds juga mengalami penurunan di pasar internasional meliputi Australia dan Perancis sebanyak 1%. Keduanya itu mencakup pasar terbesar di internasional dan menyumbang setengah dari pendapatan.

McDonald's dan para pesaingnya mengandalkan makanan hemat pada 2024 untuk memacu belanja di antara para pelanggan yang lebih memilih untuk menyantap makanan di rumah

Editor: Iwan Supriyatna

Tag:  #mcdonalds #krispy #kreme #putuskan #kerjasama #bisnis

KOMENTAR