Harga Minyak Mentah Melonjak Tembus USD 77,73 Per Barel Usai AS Serang Fasilitas Nuklir Iran
Ilustrasi eksplorasi minyak lepas pantai. (Istimewa)
17:00
23 Juni 2025

Harga Minyak Mentah Melonjak Tembus USD 77,73 Per Barel Usai AS Serang Fasilitas Nuklir Iran

- Harga minyak mentah dunia tercatat melonjak ke level tertinggi usai Amerika Serikat (AS) membantu Israel dalam menyerang fasilitas nuklir Iran. Akibatnya, hal tersebut memicu kekhawatiran pasokan.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent naik 72 sen atau 0,93 persen menjadi USD 77,73 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 71 sen atau 0,96 persen menjadi USD 74,55.

Kedua kontrak tercatat melonjak lebih dari 3 persen di awal sesi menjadi USD 81,40 dan USD 78,40, masing-masing, menyentuh level tertinggi lima bulan.

Untuk diketahui, kenaikan harga minyak mentah terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dia telah "menghancurkan" situs nuklir utama Iran dalam serangan akhir pekan lalu.

Melalui serangan itu, Amerika Serikat secara resmi bergabung dengan Israel dalam eskalasi konflik di Timur Tengah yang tengah menyerang Iran, sebagai produsen minyak mentah terbesar ketiga OPEC.

Tensi geopolitik yang masih memanas, membuat para pelaku pasar bahkan memperkirakan kenaikan harga lebih lanjut di tengah meningkatnya ketakutan bahwa pembalasan Iran mungkin termasuk penutupan Selat Hormuz.

Untuk diketahui, Selat Hormuz merupakan jalur logistik yang dilalui sekitar seperlima pasokan minyak mentah global.

"Eskalasi geopolitik saat ini memberikan katalis fundamental bagi harga (Brent) untuk bergerak lebih tinggi dan berpotensi melonjak menuju USD 100 sampai dengan USD 120 per barel," kata Sugandha Sachdeva, pendiri firma riset SS WealthStreet yang berpusat di New Delhi.

Di sisi lain, Goldman Sachs mengatakan dalam laporannya hari Minggu (22/6) bahwa Brent dapat mencapai puncaknya pada USD 110 per barel. Harga tersebut dapat mungkin tercapai.

Bahkan, Brent tercatat telah naik 13 persen sejak konflik yang dimulai pada 13 Juni, sementara WTI telah naik sekitar 10 persen. Sachdeva mengatakan, Selat Hormuz sangat penting bagi ekspor minyak Iran sendiri, yang merupakan sumber penting pendapatan nasionalnya.

"Di sisi lain, penutupan yang berkepanjangan akan menimbulkan kerusakan ekonomi yang parah pada Iran sendiri, menjadikannya pedang bermata dua," pungkas Sachdeva.

Editor: Mohamad Nur Asikin

Tag:  #harga #minyak #mentah #melonjak #tembus #7773 #barel #usai #serang #fasilitas #nuklir #iran

KOMENTAR