Percepat Digitalisasi Sistem Pembayaran Nasional, Harsya Bertransformasi jadi Pivot
ILUSTRASI. Implementasi pembayaran digital turut meningkatkan efisiensi proses pembayaran. (istimewa)
21:09
18 Juni 2025

Percepat Digitalisasi Sistem Pembayaran Nasional, Harsya Bertransformasi jadi Pivot

 

– Perusahaan sistem pembayaran berizin yang dikenal dalam industri pengiriman uang lintas negara (remitansi), PT Harsya Remitindo, resmi meluncurkan identitas barunya sebagai Pivot (baca: pi-vot). Transformasi ini membawa angin segar untuk ekosistem layanan pembayaran di Asia Tenggara, khususnya Indonesia dengan menawarkan pendekatan baru dalam memperluas cakupan layanan dari remitansi ke penyedia infrastruktur keuangan dan pembayaran digital yang dirancang khusus untuk segmen bisnis antarperusahaan (B2B).

CEO Pivot Fajar Halim mengatakan, Pivot hadir bukan hanya untuk menggantikan proses manual, tetapi untuk menyederhanakan sistem yang kompleks menjadi satu platform yang transparan, cepat, dan scalable. "Kami melihat perubahan besar dalam cara bisnis mengelola arus kas dan pembayaran hari ini," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (18/6).

Platform ini memungkinkan bisnis untuk mengelola pembayaran masuk dan keluar, meluncurkan dompet digital mereka sendiri, serta mengelola rekonsiliasi banyak akun dan saldo secara otomatis dalam satu sistem yang aman, andal, dan terintegrasi. Berbagai perusahaan kini mengandalkan Pivot untuk mempercepat proses digitalisasi keuangan mereka tanpa harus membangun infrastruktur sendiri atau menghadapi kompleksitas perizinan. 

Teknologi Pivot dirancang modular dan adaptif—memberikan efisiensi waktu, biaya, dan sumber daya—dengan rekonsiliasi otomatis, pelacakan transaksi real-time, serta fleksibilitas dalam pembagian saldo antar akun. Transformasi ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mempercepat digitalisasi sistem pembayaran nasional. 

Bank Indonesia dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 menekankan pentingnya interoperabilitas, integrasi sistem keuangan, serta efisiensi rekonsiliasi sebagai pilar utama dalam mendorong inklusi ekonomi dan daya saing digital.

"Pivot membuka akses ke sistem keuangan digital yang sebelumnya hanya dimiliki oleh perusahaan skala besar. Melalui infrastruktur keuangan dan pembayaran B2B yang terintegrasi—dari pembayaran, transfer, hingga otomatisasi manajemen akun, kami ingin memastikan pelaku usaha dari berbagai skala bisa memiliki akses yang sama," ujar COO Pivot, Kinantia Subiantoro.

Pivot beroperasi sebagai Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) kategori izin 1 yang berlisensi dan diawasi langsung oleh Bank Indonesia serta tersertifikasi ISO 27001:2022 dan PCI DSS untuk menjamin keamanan dan kepatuhan data transaksi. Melalui regulasi taraf internasional, Pivot berkomitmen untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dengan sistem pembayaran yang adaptif, aman, dan membangun kemitraan jangka panjang yang mendorong pertumbuhan dan daya saing bisnis.

Hingga saat ini, solusi Pivot telah digunakan oleh bisnis di berbagai industri, mulai dari ritel dan makanan-minuman hingga SaaS dan remitansi global. Untuk memastikan cakupan pembayaran yang luas dan menyeluruh, Pivot juga bermitra dengan jaringan institusi finansial terkemuka, termasuk VISA, Mastercard, JCB, BCA, BRI, Mandiri, BNI, BSI, CIMB Niaga, UOB, OCBC, DBS, Bank Neo Commerce, Bank Permata, dan banyak lainnya.

Sebagai informasi, sejak didirikan, Harsya (sekarang Pivot) dikenal sebagai perusahaan remitansi yang membantu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri untuk mengirimkan uang ke Tanah Air dengan aman dan efisien, khususnya dari pasar Taiwan dan Hong Kong. Harsya juga telah meluncurkan produk uang elektronik IKI Pay pada tahun 2022, serta aktif dalam asosiasi sistem pembayaran seperti APPUI dan ASPI.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #percepat #digitalisasi #sistem #pembayaran #nasional #harsya #bertransformasi #jadi #pivot

KOMENTAR