Pupuk Indonesia Rombak Susunan Pengurus, Timses Prabowo Hingga Yovie Widianto Jadi Komisaris
Musikus Yovie Widianto menyapa wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/YU]
15:47
18 Juni 2025

Pupuk Indonesia Rombak Susunan Pengurus, Timses Prabowo Hingga Yovie Widianto Jadi Komisaris

PT Pupuk Indonesia (Persero) terkena perombakan jajaran komisaris dan direksi, sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Banyak-banyak nama baru yang mengisi kursi komisaris BUMN sektor pertanian.

Seperti dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu, 18 Juni 2025, perombakan ini sesuai Sesuai Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Direktur Utama perusahaan Perseroan (Persero) PT Danantara Asset Management selaku Para Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pupuk Indonesia Nomor SK-156/MBU/06/2025, Nomor SK.014 DI-DAM/DO/2025 Tanggal 16 Juni 2025.

Adapun, dalam perombakan tersebut, Wakil Menteri Sudaryono ditunjuk menjadi Komisaris Utama menggantikan Darmin Nasution. Untuk diketahui, Sudaryono merupakan orang dekat dan tim sukses Presiden Prabowo Subianto.

Selain itu, Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer Gerungang atau yang akrab disapa Noel juga didapuk sebagai Komisaris. Kemudian, ada nama musisi yang juga Stafsus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif Yovie Widianto yang dipercaya menjadi komisaris.

PT Pupuk Indonesia (Persero) akan mengenalkan pengembangan blue ammonia dan green ammonia dalam ASEAN Indo Pasific Forum (AIPF) 2023.PT Pupuk Indonesia (Persero) akan mengenalkan pengembangan blue ammonia dan green ammonia dalam ASEAN Indo Pasific Forum (AIPF) 2023.

Neberapa nama baru dalam jajaran komisaris di antaranya, Rachlan S Nashidik, Iwan Sumule, Muhammad Rizal Kamal. Sementara, nama lama yang masih mengisi kursi komisaris yaitu Febrio Nathan Kacaribu dan Suwandi.

Dari jajaran direksi, tidak ada perubahan yang berarti. Dalam RUPST itu, Pupuk Indonesia hanya mengganti nomenlaktun jabatan direksi. Namun, dalam susunan yang baru posisi Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia dihilangkan.

Akan tetapi, pemegang saham masih menugaskan Rachmad Pribadi untuk menduduki kursi Direktur Utama Pupuk Indonesia.

Berikut susunan jajaran Komisaris dan Direksi Pupuk Indonesia yang baru:

Komisaris

Komisaris Utama: Sudaryono
Komisaris Independen: Rachlan S. Nashidik
Komisaris Independen: Irfan Ahmad Fauzi
Komisaris: Suwandi
Komisaris: Febrio Nathan Kacaribu
Komisaris: Iwan Sumule
Komisaris: Nurul Ichwan
Komisaris: Muhammad Rizal Kamal
Komisaris: Immanuel Ebenezer Gerungan
Komisaris: Yovie Widianto

Direksi

Direktur Utama: Rahmad Pribadi
Direktur Operasi: Dwi Satriyo Annurogo
Direktur Keuangan: Wono Budi Tjahyono
Direktur Manajemen Aset: Tri Wahyudi Saleh
Direktur SDM dan Umum: Tina T Kemala Intan
Direktur Supply Chain: Robby Setiabudi Madjid
Direktur Teknik dan Pengembangan Bisnis: Jamsaton Nababan
Direktur Manajemen Risiko: Ninis Kesuma Adriani

Kinerja Pupuk

Pupuk Indonesia kembali masuk dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 (FSEA500) 2025. Perusahaan pupuk terbesar di Indonesia ini berhasil menduduki peringkat ke-69, naik dua peringkat dari tahun sebelumnya (71), berkat total pendapatan audited mencapai Rp 81,6 triliun pada tahun fiskal 2024.

Capaian ini tidak hanya membuktikan skala bisnis Pupuk Indonesia yang masif, namun juga mengindikasikan kepercayaan publik yang tinggi terhadap fundamental perusahaan. Cindy Sistyarani, Vice President Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, menegaskan bahwa penghargaan ini memperkuat posisi Pupuk Indonesia sebagai BUMN strategis yang adaptif, efisien, dan berdaya saing global.

"Pencapaian ini mencerminkan konsistensi kami dalam memperkuat fundamental perusahaan melalui semangat efisiensi, inovasi teknologi, serta fokus pada kesejahteraan petani," ujar Cindy kepada wartawan Selasa (18/6/2025). 

"Kami terus menjaga keseimbangan antara kinerja bisnis dan mandat strategis sebagai BUMN yang berperan dalam mendukung swasembada pangan nasional." Tambahnya. 

Pupuk Indonesia secara konsisten berinvestasi dalam penguatan proses bisnis melalui pendekatan berbasis teknologi. Di lini produksi, perusahaan ini memperluas penerapan teknologi Industri 4.0, seperti integrasi sistem big data dan Internet of Things (IoT). 

Lebih dari 32 ribu sensor kini terpasang di 48 fasilitas produksi Pupuk Indonesia, memungkinkan pemantauan operasional secara real-time dan peningkatan efisiensi yang signifikan.

Salah satu upaya efisiensi monumental adalah revitalisasi fasilitas produksi secara bertahap. Pembangunan pabrik Pusri III-B, misalnya, diproyeksikan mampu menurunkan konsumsi gas dari 32 MMBTU/ton menjadi 21,7 MMBTU/ton, berpotensi menghemat biaya hingga Rp 1,5 triliun per tahun. "Efisiensi bukan hanya soal penghematan, tetapi juga tentang menciptakan proses kerja yang lebih cerdas, terukur, dan berkelanjutan," tambah Cindy.

Editor: Achmad Fauzi

Tag:  #pupuk #indonesia #rombak #susunan #pengurus #timses #prabowo #hingga #yovie #widianto #jadi #komisaris

KOMENTAR