Proyek MRT Bali Dimulai, Target Selesai Fase I pada 2028
Ilustrasi MRT Jakarta.(Wikimedia Commons)
10:52
16 Juni 2025

Proyek MRT Bali Dimulai, Target Selesai Fase I pada 2028

- Provinsi Bali akan memiliki transportasi massal berbasis kereta atau Mass Rapid Transit (MRT).

Berdasarkan catatan Kompas.com, PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SDBJ) menunjuk PT Bumi Indah Prima (BIP) sebagai investor utama proyek bernama lengkap Bali Urban Rail and Associated Development atau yang kemudian disebut Bali Subway itu.

Pemerintah Kabupaten Badung menargetkan pembangunan fase I akan rampung pada 2028.

Terbaru, Pemprov Bali dengan Pemprov Daerah Khusus Jakarta (DKJ) telah melakukan penandatanganan kerja sama dalam hal pendampingan dan pengembangan.

Penandatangan kerja sama dengan Pemprov DK Jakarta telah dilakukan pada Jumat, 13 Juni 2025, yakni oleh Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno.

“Jadi kerja samanya antara pengelola MRT DKJ dengan SBDJ,” kata Direktur Utama PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) Dodi Miharjana, Sabtu (14/6/2025).

Skema investasi pembangunan MRT, menurut Dodi, masih seperti rencana awal, yakni menggaet swasta dan tidak menggunakan dana pemerintah, baik melalui APBD maupun APBN.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, Jakarta menjadi rujukan karena telah memiliki pengalaman dalam pengembangan MRT, termasuk kerja sama dengan pihak luar. Dengan pengalaman tersebut, Bali dapat menyusun perencanaan yang matang sesuai dengan karakteristik wilayah dan budaya lokal.

"Karena Jakarta sudah berpengalaman bekerja sama dengan pihak lain, maka saya dan wakil gubernur Jakarta berbagi pengalaman untuk mematangkan rencana MRT di Bali," ucap Koster.

Sementara Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno bilang, pembangunan infrastruktur seperti MRT di Bali tidak bisa sembarangan. Koster menekankan pentingnya menyesuaikan desain dengan nilai-nilai adat dan budaya Bali, termasuk opsi membangun jalur bawah tanah sebagai solusi kompromi.

"Ada bagian-bagian wilayah yang tidak bisa dilalui jalur atas karena nilai adat. Jadi, kami mempertimbangkan konsep jalur bawah tanah, meski itu akan lebih mahal dan memakan waktu lebih lama," ujar Rano Karno.

Untuk mendukung rencana tersebut, Rano juga menyarankan agar Pemprov Bali melibatkan investor untuk membantu membiayai proyek MRT, mengingat investasi infrastruktur ini sangat besar.

"Jakarta siap membantu. MRT adalah proyek besar yang tidak bisa ditanggung Bali sendiri. Oleh karena itu, Bali perlu menggandeng investor. Di Jakarta sendiri, perencanaan MRT memakan waktu 2 tahun," katanya.

Tag:  #proyek #bali #dimulai #target #selesai #fase #pada #2028

KOMENTAR