Industri Iklan Bergejolak, AI Ambil Alih Peran Kreator Manusia
ilustrasi artificial intelligence (AI).(canva.com)
18:04
15 Juni 2025

Industri Iklan Bergejolak, AI Ambil Alih Peran Kreator Manusia

Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) mulai mengguncang industri periklanan.

CEO WPP, Mark Read, menyebut gelombang perubahan ini membuat banyak investor merasa tidak tenang.

“Saya pikir disrupsi AI ini membuat investor gelisah di setiap industri, dan benar-benar mengganggu bisnis kami,” ujar Read dalam wawancara bersama CNBC, Selasa (11/6/2024).

Read berbicara di sela-sela London Tech Week, tak lama setelah ia mengumumkan akan mundur dari posisinya sebagai bos WPP.

Ia mengaku, AI akan merevolusi bisnis periklanan secara menyeluruh.

“AI akan membuat semua keahlian dunia tersedia bagi semua orang dengan biaya yang sangat rendah,” katanya.

“Pengacara terbaik, psikolog terbaik, ahli radiologi terbaik, akuntan terbaik, dan tentu saja kreator iklan dan pemasaran terbaik, akan digerakkan oleh AI,” sambungnya.

WPP sendiri telah mengembangkan platform pemasaran berbasis AI bernama WPP Open. Menurut Read, saat ini sekitar 50.000 karyawan WPP telah menggunakannya.

“Itu, menurut saya, adalah warisan saya dalam banyak hal,” tambah dia.

Selain menyinggung peran AI, Read juga melihat tekanan struktural di sektor kreatif membuat industri periklanan bergerak ke arah konsolidasi.

Ia menilai, perusahaan perlu terbuka terhadap perubahan. AI kini tak hanya dipakai untuk menyusun ringkasan atau rencana media, tetapi juga untuk mengoptimalkan kampanye iklan.

Laporan dari perusahaan riset pasar Forrester, yang dirilis Juni 2023, menunjukkan lebih dari 60 persen agensi periklanan di Amerika Serikat telah menggunakan AI generatif. Sementara 31 persen lainnya masih menjajaki penggunaannya.

 

Perubahan Besar

Senada dengan Read, CEO perusahaan periklanan asal Prancis Publicis Groupe, Maurice Levy, menyebut AI telah menciptakan “transformasi besar” dalam industri iklan. Hal itu ia sampaikan dalam konferensi Viva Tech di Paris.

Levy menjelaskan, berbagai alat pembuat gambar dan video berbasis AI kini bisa mempercepat proses produksi konten. Selain itu, sistem pesan otomatis memungkinkan pengiklan menjangkau audiens dengan cara yang jauh lebih personal.

Meski begitu, Levy menekankan AI sebaiknya dilihat sebagai alat, bukan pengganti manusia.

“Kita seharusnya tidak percaya bahwa AI lebih dari sekadar alat,” ujarnya.

Menurut dia, meskipun AI mungkin menggantikan sejumlah pekerjaan, secara keseluruhan teknologi ini justru akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Ia membandingkan dampaknya dengan internet atau ponsel pintar pada masa lalu.

“Apakah AI akan menggantikan saya, dan apakah AI akan membunuh beberapa pekerjaan? Saya pikir AI, ya, akan menghancurkan beberapa pekerjaan,” kata Levy.

“Namun, yang lebih penting, AI akan mengubah pekerjaan dan akan menciptakan lebih banyak pekerjaan. Jadi saldo bersihnya mungkin akan positif,” sebut Levy.

Ia memperkirakan, ke depan akan muncul lebih banyak pekerjaan yang bersifat otonom.

Waspada Penolakan Konsumen

Namun, penggunaan AI dalam periklanan tidak serta merta disambut positif. Nicole Denman Greene, analis dari perusahaan riset teknologi Gartner, mengingatkan agar merek-merek besar tidak menyepelekan persepsi konsumen.

Survei Gartner pada September 2023 menunjukkan, 82 persen konsumen menyatakan perusahaan yang menggunakan AI generatif seharusnya tetap memprioritaskan pekerjaan manusia, meskipun konsekuensinya adalah laba yang lebih rendah.

“Beralih dari apa yang dapat dilakukan AI ke apa yang seharusnya dilakukan dalam periklanan,” kata Greene kepada CNBC.

Menurut dia, AI seharusnya digunakan untuk mendukung proses kreatif, bukan menggantikannya.

“Yang seharusnya dilakukan adalah membantu menciptakan wawasan inovatif, pelaksanaan yang unik, menjangkau audiens yang spesifik, mendorong batasan pemasaran, dan memberikan pengalaman yang lebih relevan dan dipersonalisasi, termasuk janji akan hiper-personalisasi,” ujar Greene.

Tag:  #industri #iklan #bergejolak #ambil #alih #peran #kreator #manusia

KOMENTAR