



TKI Rajin Kirim Uang ke Kampung, Transaksi Remitansi BSI Tembus Rp 47 Triliun
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat dan memperluas layanan kepada nasabah dan masyarakat baik di dalam negeri maupun mancanegara.
Hal ini seiring komitmen BSI untuk memberikan layanan prima bagi nasabah dan aspirasi perseroan menjadi bank syariah yang modern, inklusif, dan universal.
Untuk mengakselerasi layanan perseroan di mancanegara, saat ini BSI telah menjalin layanan remitansi di 13 negara dengan 31 mitra remitansi. Hingga Mei 2025, transaksi remitansi BSI mencapai 700 ribu transaksi, naik 15% secara year on year dengan volume transaksi pada kisaran Rp47 triliun.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan perluasan kerjasama jaringan layanan membuktikan tren kenaikan transaksi remitansi, yakni 20% secara tahunan. Hal ini sebagai salah satu komitmen perseroan untuk menjangkau Para Pekerja Migran (PMI) yang saat ini banyak bekerja di sejumlah negara.
"Potensi pertumbuhan bisnis remitansi BSI tumbuh positif di awal tahun ini ditopang pula skema bisnis yang bervariasi. Diantaranya skema bisnis Business to Business (B2B) untuk menggerakkan transaksional remitansi dan juga skema bisnis Business to Customer (B2C) untuk mendorong aktivasi layanan digital di BSI," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (12/6/2025.)
Tahun ini BSI terus mengoptimalisasi ekspansi dan kerja sama remitansi, juga melakukan kolaborasi dengan KBRI/KJRI di sejumlah negara untuk memberikan edukasi dan literasi keuangan syariah untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Anton menambahkan transaksi remitansi tertinggi yakni di Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan, serta di sejumlah negara di Eropa dan Asia.
Sebagai informasi, berikut beberapa mitra remitansi yang bisa diakses masyarakat maupun nasabah BSI saat berada di luar negeri:
1. Malaysia - SMJ Teratai, Merchantrade Asia, BerryPay, IMMER, Akbar Money, Dandelion
2. Singapura - Lulu Money, Steadfast Money Transfer, Sing X, Dollar Exchange, DollarSmart Global, Brdgepay, Haratan Servicing
3. Brunei Darussalam - Darul Trustee
4. Jepang - Kyodai Remittance, JRF Remittance
5. Korea Selatan - GMoneyTrans
6. Hong Kong - Wirease, Harbour & Hills Financial, AT Services, Warung Chandra Remitttance
7. Australia - Aussie Forex, Transcash International
8. New Zealand - Orbit Remit
9. UAE - Direct Remit, TerraPay, Instant Cash, AlfaNow
10. Qatar - Arabian Exchange
11. USA - Mastercard
12. UK - Guavapay
13. Canada - U Remit
Selain memperluas jaringan layanan transaksi, BSI juga ikut aktif mengedukasi masyarakat melalui literasi transaksi digital yang aman dan mudah. Salah satunya di acara 10DX Summit Indonesia 2025.
BSI membahas pentingnya transformasi digital layanan perbankan. Mulai dari mempercepat modernisasi sistem perbankan, termasuk adopsi teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI), cloud computing, dan sistem pembayaran digital, guna meningkatkan efisiensi dan pengalaman nasabah. Menyeimbangkan inovasi dan regulasi dan meningkatkan inklusi dan menciptakan ekosistem syariah yang baru melalui kolaborasi fintech, e-commerce maupun upgrade layanan.
Dengan kemajuan tersebut, nasabah yang berada di luar negeri dapat melakukan transaksi digital melalui BYOND by BSI. Beberapa negara yang sudah dapat diakses menggunakan BYOND by BSI diantarsnya Malaysia, Singapura, Jepang, Hong Kong, Korea Selatan, Brunei Darussalam, Australia, Saudi Arabia, UAE, dan lainnya.
Selain itu, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) menegaskan peran penting BSI Agen dalam mendekatkan layanan keuangan syariah kepada masyarakat. Hingga Mei 2025, BSI Agen tercatat membukukan volume transaksi mencapai Rp31,33 triliun atau sekitar12,2 juta transaksi.
“BSI Agen mampu menjadi alternatif pendapatan bagi masyarakat di daerah. Selain agen layanan keuangan syariah, ternyata kehadiran BSI Agen menarik minat masyarakat di daerah sebagai sumber alternatif pendapatan," katanya.
Menurut Anton, BSI Agen diharapkan menjadi solusi strategis inklusi dan penetrasi keuangan bagi masyarakat yang tinggal jauh dari kantor cabang bank. Melalui layanan seperti setor dan tarik tunai, pembayaran tagihan, top-up e-wallet, referral gadai emas, hingga pelunasan pembayaran haji, masyarakat kini dapat mengakses layanan perbankan dengan lebih mudah.
“BSI Agen bukan hanya memperluas jangkauan layanan kami, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi lokal. Kami melihat potensi besar dalam pemberdayaan masyarakat melalui agen ini,” ujar Anton.
Lebih lanjut, Anton menegaskan bahwa strategi ini sejalan dengan misi BSI dalam menghadirkan layanan keuangan syariah yang inklusif. “Kami tidak hanya membuka akses, tapi juga membuka peluang. Banyak agen kami yang kini tumbuh menjadi pelaku ekonomi produktif di wilayahnya masing-masing,” ungkapnya.
Pertumbuhan BSI Agen mencapai 18,36% secara tahunan dan mencapai sekitar 120 ribu agen, mencerminkan antusiasme dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan syariah. Agen-agen ini tersebar luas, terutama di wilayah Aceh, Palembang, dan Surabaya. Profil agen didominasi oleh pelaku usaha mikro seperti pedagang dan pemilik toko kelontong. Peran BSI Agen diharapkan juga mendorong inklusi dan literasi keuangan syariah di lingkungannya.
Ke depan, BSI menetapkan target untuk meningkatkan jumlah BSI Agen menjadi 123.000 agen pada akhir tahun 2025. Target ini akan dicapai melalui pemetaan wilayah-wilayah strategis berbasis kebutuhan layanan keuangan, khususnya di daerah yang belum terjangkau kantor cabang. Selain memperluas cakupan geografis, BSI juga berfokus pada penguatan fungsi agen agar mampu memberikan fitur layanan yang lebih luas.
“Kami terus mendorong agar BSI Agen tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga relevan secara fungsi. Ke depan, setiap agen akan menjadi representasi keuangan syariah dalam pelayanan yang modern, cepat, dan memberdayakan,” tutup Anton.
Tag: #rajin #kirim #uang #kampung #transaksi #remitansi #tembus #triliun