



Ini Alasan Para Miliarder Dunia Membangun Family Office di Hong Kong
– Orang-orang ultrakaya di dunia memiliki rahasia dalam mengelola dan melipatgandakan kekayaannya agar tetap utuh, bahkan mengupayakan tumbuh secara eksponensial hingga dapat diwariskan ke generasi berikutnya.
Salah satu strategi yang kini makin populer di kalangan ultra-high-net-worth individuals (UHNWIs) adalah mendirikan family office.
Istilah itu mengacu pada perusahaan swasta yang mengelola seluruh aspek keuangan dan aset keluarga, mulai dari investasi, perpajakan, hingga perencanaan warisan.
Family office tidak hanya menjadi penopang stabilitas finansial, tetapi juga memainkan peran penting dalam memperkuat pengaruh jangka panjang sebuah dinasti bisnis.
Tokoh-tokoh global, seperti Sergey Brin (Co-founder Google) dan Joe Tsai (Alibaba), termasuk di antara pelaku UHNWI yang memilih jalur ini untuk merawat dan memperluas kekayaan mereka.
Strategi tersebut tak sekadar upaya menumbuhkan angka di rekening, tetapi membentuk ekosistem yang memungkinkan aset mereka bersinergi dengan nilai-nilai keluarga, keberlanjutan bisnis, serta kontrol penuh atas aset lintas negara.
Peningkatan populasi superkaya di Indonesia
Tren pertumbuhan kelas ultra-kaya tidak hanya terjadi di Amerika atau Eropa, tapi juga sangat terasa di Asia, termasuk Indonesia.
Berdasarkan laporan "The Wealth Report Segment Wealth Sizing Model 2024" dari Knight Frank Global, jumlah individu superkaya di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 4,2 persen pada 2024.
Individu superkaya tersebut adalah mereka yang memiliki kekayaan bersih minimal 30 juta dollar AS atau setara Rp 465 miliar.
Kini, jumlah mereka mencapai 1.479 orang dan diperkirakan melonjak hingga 1.984 orang pada 2028, atau tumbuh 34,1 persen hanya dalam waktu empat tahun.
Pertumbuhan tersebut menempatkan Indonesia di urutan keempat tertinggi di Asia dalam hal peningkatan populasi UHNWI, setelah India, Korea Selatan, dan Malaysia.
Namun, akumulasi kekayaan dalam jumlah besar tanpa sistem pengelolaan yang tepat justru berisiko.
Di tengah ketidakpastian global, baik karena gejolak geopolitik, fluktuasi suku bunga, maupun tekanan inflasi, aset yang dibiarkan menganggur atau tidak dikelola secara profesional akan mudah tergerus.
Itulah alasan semakin banyak individu superkaya di kawasan Asia melirik family office sebagai solusi manajemen kekayaan.
Tidak hanya untuk mempertahankan nilai aset, family office dianggap mampu mengamankan nilai warisan yang ingin ditinggalkan kepada keturunan mereka.
Di antara berbagai pilihan lokasi untuk mendirikan family office, satu nama yang terus mencuat adalah Hong Kong. Hal ini telah dibuktikan Pendiri ADLEGACY Horst Bente, cucu dari penemu Adidas, Adi Dassler.
“Bagi saya, Hong Kong selalu menjadi gerbang menuju Asia. Investor ada di sini, uang ada di sini, dan jelas talenta juga ada di sini,” ujar Horst dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (25/4/2025).
Seorang investor memandang cakrawala kota Hong Kong dari balik jendela gedung pencakar langit. Stabilitas hukum, pajak ringan, dan ekosistem keuangan kelas dunia menjadikan Hong Kong destinasi favorit para miliarder global untuk mendirikan family office.
Hong Kong, destinasi strategis family office
Nama Hong Kong yang kian wangi di kalangan para ultrakaya bukan tanpa alasan. Selama lebih dari satu abad, Hong Kong telah dikenal sebagai pusat keuangan internasional di Asia.
Kota glamor ini menawarkan infrastruktur keuangan yang matang, pasar modal yang likuid, serta sistem hukum yang stabil dan transparan. Sebagai contoh, Hong Kong memiliki lebih dari 2.600 perusahaan yang terdaftar di bursa. Pasar sahamnya mencatat omzet harian rata-rata sekitar 28,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 471 triliun pada Januari-Februari 2025.
Kondisi tersebut sangat penting bagi investor karena mencerminkan likuiditas, fleksibilitas, dan akses permodalan yang luas. Hal ini merupakan atribut-atribut yang didambakan oleh para investor kelas atas.
Setidaknya, sebanyak 2.700 single family office telah didirikan di Hong Kong hingga akhir 2023.
Hong Kong memang dikenal unggul dalam hal fleksibilitas dan efisiensi. Untuk diketahui, pendirian family office di Hong Kong relatif cepat dan sederhana dengan peraturan yang ramah investor. Tidak ada lisensi yang diperlukan dari regulator pasar modal untuk single family office.
Chief Executive Officer (CEO) Landmark Family Office Cameron Harvey mengatakan, lingkungan pajak yang menguntungkan, infrastruktur keuangan yang kuat, kedekatan dengan China, serta akses ke peluang investasi global menjadikan Hong Kong sebagai basis yang ideal bagi family office untuk menumbuhkan dan melestarikan kekayaan.
"Kebijakan pajak Hong Kong merupakan salah satu yang paling menguntungkan di dunia. Tidak ada pajak atas capital gain, pajak pertambahan nilai (PPN), atau warisan, dan tarif pajak penghasilan pribadi maksimum hanya 17 persen," katanya.
Dia menambahkan, family office dapat berinvestasi di mana saja di seluruh dunia dan mensponsori visa untuk staf mereka. Menariknya lagi, otoritas Hong Kong tidak memberikan kewajiban bagi family office untuk mempekerjakan staf lokal.
"Hong Kong jelas merupakan pusat utama untuk family office dan wealth management di Asia, bahkan mungkin di dunia. Inilah alasan kami mendirikan kantor pusat global kami di Hong Kong," kata Cameron.
Kawasan pusat keuangan Hong Kong menampilkan kombinasi antara arsitektur modern dan ruang publik hijau. Infrastruktur finansial yang matang serta fleksibilitas regulasi menjadikan kota ini sebagai pusat family office paling strategis di Asia.
Fleksibilitas hukum adalah keunggulan lain di Hongkong. Meskipun berada di bawah yurisdiksi Republik Rakyat China, Hong Kong tetap mempertahankan sistem hukum yang independen berdasarkan prinsip “Satu Negara, Dua Sistem”. Hal ini menjamin perlindungan dan kepastian hukum bagi investor asing.
Maka tidak heran, nama-nama besar, seperti Wakil Ketua Swarovski International Holding, Robert Buchbauer, melihat Hong Kong sebagai lokasi yang ideal untuk mendirikan family office.
“Ketika melihat Hong Kong, saya melihat sebuah kota yang menawarkan stabilitas, kepastian, dan lingkungan yang ramah bisnis. Ini adalah elemen-elemen kunci bagi setiap family office yang mencari fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang,” kata Robert.
Ia menambahkan bahwa orang-orang di Hong Kong ingin berbisnis dan semangat kewirausahaannya tidak berubah.
“Hal tersebut membuat Hong Kong begitu dinamis dan tempat yang sempurna bagi perusahaan yang berfokus pada warisan, seperti perusahaan kami untuk menjajaki kemitraan baru dan jalur pertumbuhan baru,” katanya.
Bahkan di tengah peningkatan ketegangan geopolitik global baru-baru ini, Hong Kong terus menunjukkan ketahanan ekonomi dan stabilitas hukum yang menarik bagi para investor global.
Dengan sistem hukum yang independen, kerangka kerja peraturan yang transparan dan posisi strategis sebagai pintu masuk ke pasar China, Hong Kong telah mempertahankan statusnya sebagai pusat keuangan internasional yang tepercaya.
Akses langsung Hong Kong ke kawasan tersebut juga memungkinkan family office untuk memanfaatkan peluang investasi yang jarang ditemukan di tempat lain sembari beroperasi dalam ekosistem keuangan kelas dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir, kota ini secara aktif membangun ekosistem aset digitalnya dengan meluncurkan sistem perizinan untuk platform aset virtual, memperkuat kerangka hukum untuk stablecoin, dan memperluas penggunaan blockchain dalam transaksi keuangan. Saat ini, 10 perusahaan aset digital telah mendapatkan lisensi.
"Hong Kong bagi saya adalah kota yang benar-benar internasional dengan energi kewirausahaan yang tak tertandingi. Bahkan di masa-masa yang penuh tantangan,” kata Co-founder dan Chairman Alibaba Group Joe Tsai.
“DNA pasar bebas Hong Kong, pasar keuangan yang dinamis, dan lingkungan pajak yang mendukung sangat menonjol. Menurut pendapat saya, Hong Kong adalah salah satu tempat terbaik bagi bisnis dan family office untuk berkembang,” ujarnya.
Menyiapkan warisan di era baru
Di luar angka dan grafik pertumbuhan aset, membangun family office bukanlah perkara mudah. Ada aspek kesinambungan, nilai keluarga, serta kebutuhan akan kontrol yang presisi terhadap berbagai sumber pendapatan.
Family office menjawab tantangan ini dengan pendekatan holistik yang jarang ditemukan dalam layanan keuangan konvensional.
Di Indonesia, pertumbuhan kelas UHNWI yang pesat menjadi sinyal bahwa kebutuhan akan pengelolaan kekayaan secara profesional akan terus meningkat.
Dengan keunggulan fiskal, stabilitas hukum, dan ekosistem investasi yang progresif, Hong Kong membuka peluang besar bagi orang-orang superkaya Indonesia untuk melindungi sekaligus menumbuhkan kekayaan mereka secara strategis.
Maka, bagi para pewaris, pengusaha, dan pemegang kendali aset besar, family office bukan sekadar tren elite, melainkan fondasi peradaban kekayaan baru.
Tag: #alasan #para #miliarder #dunia #membangun #family #office #hong #kong