



Petronas Bakal PHK 10 Persen Karyawan, 5.000 Orang Terdampak
Perusahaan migas Malaysia Petroliam Nasional Berhad (Petronas) akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10 persen karyawannya.
PHK Petronas ini merupakan salah satu upaya restrukturisasi di seluruh perusahaan karena Petronas berupaya mengurangi biaya karena jatuhnya harga minyak mentah dan volatilitas pasar yang telah memengaruhi laba.
Dikutip dari The Strait Times, Sabtu (7/6/2025), Petronas mengurangi jumlah karyawan hingga 5.000 orang, kata CEO Petronas Tengku Muhammad Taufik dalam sebuah pengarahan di Kuala Lumpur pada Kamis (5/6/2025).
Ilustrasi pemutusan hubungan kerja (PHK).
Petronas juga akan menunda promosi dan perekrutan karyawan hingga Desember 2026, menurut Taufik.
Laba Petronas turun 32 persen pada tahun 2024, menyusul penurunan laba sebesar 21 persen pada tahun 2023. Tantangan tersebut diprediksi akan berlanjut pada tahun 2025, sebagian karena terus menurunnya harga acuan minyak mentah Brent.
Sebagian besar pekerja kontrak akan terdampak PHK
Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim menyatakan, PHK Petronas sebagian besar melibatkan pekerja kontrak.
"Kebanyakan melibatkan kontrak (posisi)," kata Anwar, yang juga menjabat Menteri Keuangan Malaysia, dikutip dari The Star.
Dalam pengumuman terkait PHK Petronas, Taufik juga membantah bahwa perusahaan milik negara itu akan keluar dari bisnisnya di Kanada.
Petronas sebelumnya telah menyatakan bahwa mereka perlu "merampingkan ukuran" tenaga kerjanya untuk memastikan keberlanjutan perusahaan.
Berdasarkan informasi di laman resminya, Petronas memiliki hampir 50.000 karyawan.
Tag: #petronas #bakal #persen #karyawan #5000 #orang #terdampak