



Gen Z dan Pilihan Karier: Di antara Passion, Uang, dan Harapan Orangtua
Oleh: Debora Basaria, M.Psi., Psikolog, Sonia Halimatu S., S.Psi., Philomena Esti W., S.Psi.*
DI TENGAH dunia yang terus berubah, generasi muda kini menghadapi tantangan besar dalam menentukan jalan hidupnya.
Generasi Z, yaitu mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, memandang karier bukan sekadar pekerjaan, tetapi juga bagian dari identitas diri.
Namun, di balik semangat mengejar passion, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan, seperti realitas ekonomi, tekanan sosial, dan ekspektasi keluarga.
Karier impian dan dunia nyata
Sejak lama, kita diajarkan bahwa bekerja sesuai passion akan membawa kebahagiaan. Namun, kenyataan di dunia kerja tidak selalu sejalan dengan harapan tersebut.
Menurut Shinta Octavia dan Wulan Purnama Sari dalam penelitiannya, Generasi Z memaknai bekerja sesuai passion sebagai sesuatu yang ideal. Namun, dalam praktiknya mereka juga mempertimbangkan faktor realistis seperti tekanan ekonomi, ekspektasi sosial, dan peluang karier (Octavia & Sari, 2022).
Artinya, keputusan karier tidak hanya dipengaruhi keinginan pribadi, tetapi juga oleh situasi eksternal yang kompleks.
Oleh karena itu, banyak Gen Z yang memilih jalur pragmatis, seperti menjadi pegawai negeri atau bekerja di sektor industri yang menjanjikan kestabilan finansial.
Di sisi lain, tidak sedikit pula yang memilih mengejar karier sebagai content creator, freelancer, atau wirausahawan sejak usia muda.
Media sosial: Antara motivasi dan tekanan
Media sosial telah mengubah cara pandang Gen Z terhadap dunia kerja. Menurut riset yang dilakukan oleh Deloitte (2021), lebih dari 60 persen anggota Gen Z mengaku bahwa media sosial memengaruhi pandangan mereka tentang karier.
Profesi seperti YouTuber, desainer UI/UX, dan digital marketer kini dianggap sebagai pilihan yang realistis.
Namun, di balik inspirasi yang mereka dapatkan, ada tekanan sosial yang tidak kecil. Banyak anak muda merasa tertekan karena linimasa media sosial dipenuhi oleh pencapaian orang lain.
Hal ini sering kali menciptakan standar kesuksesan yang tidak realistis dan memicu kecemasan atau rasa tidak percaya diri.
Meskipun hidup di era digital dan memiliki kebebasan lebih dalam berekspresi, sebagian besar anggota Gen Z masih merasa terikat oleh harapan orangtua. Profesi konvensional seperti dokter, insinyur, atau pegawai negeri masih dianggap ideal.
Menurut penelitian oleh Eka Aryani, Anifa Tuzzuhroh Nurbaiti, Abdul Hadi, dan Endah Rahmawati (2024), keputusan karier remaja sering kali dipengaruhi konformitas terhadap teman sebaya dan ekspektasi keluarga.
Tekanan dari lingkungan sosial ini dapat menyebabkan remaja mengalami kebingungan dalam menentukan jalur karier yang sesuai dengan minat dan potensi mereka.
Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk mendapatkan dukungan dalam mengembangkan pemahaman diri dan membuat keputusan karier yang tepat.
Keunggulan utama Gen Z adalah akses mereka terhadap teknologi dan informasi. Mereka dapat belajar coding melalui YouTube, mengikuti bootcamp, atau mendapatkan sertifikasi internasional secara daring.
Hal ini membuka peluang karier di berbagai bidang baru seperti kecerdasan buatan, energi terbarukan, startup digital, dan industri kreatif.
Laporan World Economic Forum (2020) memprediksi bahwa 85 juta pekerjaan akan tergantikan oleh otomatisasi.
Namun, laporan yang sama menyebutkan bahwa sebanyak 97 juta peran baru akan muncul, terutama di bidang teknologi dan kreatif. Ini merupakan peluang besar bagi Gen Z yang siap beradaptasi dan terus belajar.
Pemilihan karier bagi Gen Z bukan hanya tentang "mau jadi apa", melainkan juga tentang "ingin hidup seperti apa".
Karier ideal bukanlah yang terlihat hebat di mata orang lain, tetapi yang sesuai dengan nilai, potensi, dan tujuan hidup masing-masing individu.
Dunia kerja mungkin terus berubah dan tekanan dari berbagai pihak bisa saja muncul. Namun, selama Gen Z mampu mengenal diri, terbuka terhadap informasi, dan berani mencoba hal baru, masa depan bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, melainkan kesempatan yang layak untuk diraih.
Tag: #pilihan #karier #antara #passion #uang #harapan #orangtua