Gandeng SCRI, Emiten SILO Perkuat Bisnis Penelitian Klinis
Gedung Siloam Hospitals. (Dok: Siloam Hospitals)
12:45
7 Oktober 2024

Gandeng SCRI, Emiten SILO Perkuat Bisnis Penelitian Klinis

PT Siloam Hospital Tbk. (SILO) memperkuat bisnis dari sisi penilitian klinis kesehetan. Dalam hal ini, Grup RS Siloam melalui Clinical Research Siloam (CRS) menggandeng Singapore Clinical Research Institute (SCRI) untuk pengembangan kapasitas penelitian klinis.

Kerja sama ini dituangkan dalam nota kesepahaman (Memorandum of Understanding), di mana arah pengembangannya melalui pelatihan, penelitian bersama dan kegiatan kolaboratif.

Medical Managing Director Grup RS Siloam, mengatakan dr. Grace Frelita Indradjaja mengatakan, hingga kini, CRS juga telah menjalankan 14 proyek aktif dan menjalankan lima percobaan klinis di bidang pediatri, kedokteran nuklir, dan kanker yang diikuti oleh 69 partisipan.

"Hal ini mencerminkan komitmen CRS dalam inovasi medis dan peningkatan kualitas perawatan kesehatan, serta memberikan solusi yang lebih baik bagi pasien," ujarnya yang dikutip, Senin (7/10/2024).

Baca Juga: Kualitas Perusahaan yang Listing di Pasar Modal RI Dipertanyakan, BEI Bilang Begini?

Dalam sepuluh tahun terakhir, menurut Scientific Journal Rankings, peringkat Indonesia dalam hal published journal meningkat secara signifikan ke posisi 19 dunia (sebelumnya di peringkat 54).

"Kami melihat hal ini sebagai peluang untuk melakukan perbaikan, terutama dalam struktur tata kelola, operasional penelitian, dan pengetahuan sumber daya manusia. Kami sangat antusias untuk bekerja sama erat dengan SCRI yang akan berfokus pada pelatihan staf dan memperkuat komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas uji klinis," imbuh dr. Grace.

Penelitian klinis memiliki dampak yang luar biasa bagi masyarakat, mulai dari membuka akses terhadap pengobatan-pengobatan baru, meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, serta menghadirkan obat-obatan dan terapi inovatif.

Penelitian klinis memungkinkan pasien mengakses terapi-terapi terbaru yang belum tersedia secara komersial. Banyak obat dan perawatan medis inovatif hanya dapat diperoleh melalui uji klinis, terutama saat pengobatan tersebut belum mendapatkan persetujuan regulasi di pasaran.

Sebagai contoh, dalam pengobatan kanker, imunoterapi atau terapi berbasis gen sering kali pertama kali diuji melalui uji klinis sebelum menjadi bagian dari standar perawatan. Pasien yang mengikuti penelitian klinis dapat memperoleh manfaat dari terapi-terapi baru ini lebih awal, yang bisa menjadi solusi bagi penyakit yang tidak memiliki pengobatan efektif sebelumnya.

Baca Juga: Emiten LIVE Bidik Pendapatan Rp 100 Miliar di Ajang IHLS

Dengan menguji efektivitas obat dan prosedur baru, penelitian klinis membantu tenaga medis memahami apa yang bekerja paling baik untuk kondisi tertentu. Proses ini memungkinkan perawatan berbasis bukti yang lebih baik, meningkatkan standar keselamatan pasien, dan meminimalkan risiko pengobatan.

Sebagai hasilnya, rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang terlibat dalam penelitian klinis mampu memberikan perawatan yang lebih komprehensif dan terdepan bagi kepuasan pasien.

Clinical Research Siloam (CRS) yang didirikan pada 2021 bertujuan untuk mengembangkan penelitian klinis guna memastikan bahwa penentuan obat dan penggunaan peralatan medis bagi pasien dapat secara akurat mewakili karakteristik pasien Indonesia.

Selain itu, CRS juga memfasilitasi kolaborasi antara Grup RS Siloam dengan institusi kesehatan mitranya dalam melakukan penelitian klinis dengan sejumlah Clinical Research Organization (CRO) dari Jepang, Malaysia, dan berbagai negara lainnya. Kini, Grup RS Siloam terus memperluas jaringan kemitraan dengan melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan SCRI dari Singapura.

Editor: Achmad Fauzi

Tag:  #gandeng #scri #emiten #silo #perkuat #bisnis #penelitian #klinis

KOMENTAR