20 Negara yang Terdampak Tarif Impor Trump Tertinggi, Ada Indonesia?
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dijadwalkan berpidato di hadapan kongres untuk pertama kali sejak menjabat kembali sebagai presiden AS, Selasa (4/3/2025) waktu setempat. Trump saat menjawab pertanyaan di konferensi pers bersama Perdana Menteri India Narendra Modi di East Room, Gedung Putih, Washington DC, 13 Februari 2025.(AFP/ANDREW CABALLERO-REYNOLDS)
12:32
6 April 2025

20 Negara yang Terdampak Tarif Impor Trump Tertinggi, Ada Indonesia?

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif untuk semua impor ke AS pada Rabu (2/4/2025) waktu setempat.

Sekitar 60 negara dikenakan tarif yang lebih tinggi. Langkah ini menjadi sinyal peningkatan terjadinya perang dagang global.

Dikutip dari CNN, Minggu (6/4/2025), banyak mitra dagang utama AS akan terpukul keras oleh apa yang disebut tarif resiprokal atau tarif timbal balik Trump.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengumumkan tarif impor baru dalam acara di Rose Garden, Gedung Putih, Washington DC, 2 April 2025. Barang yang kena dampak kebijakan tarif trump.AFP/BRENDAN SMIALOWSKI Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengumumkan tarif impor baru dalam acara di Rose Garden, Gedung Putih, Washington DC, 2 April 2025. Barang yang kena dampak kebijakan tarif trump.

China dikenai tarif 34 persen, yang merupakan tambahan dari bea masuk 20 persen yang ada untuk semua impor China ke Amerika Serikat, sementara Uni Eropa mendapat 20 persen.

China dan Uni Eropa menyumbang sekitar seperempat dari total impor AS pada tahun 2024 dan berada di tiga pemasok teratas impor AS bersama dengan Meksiko, menurut data Biro Sensus AS.

Banyak negara Asia Tenggara juga akan sangat terpengaruh tarif impor Donald Trump. Di antaranya, Vietnam, Laos, dan Kamboja akan mengalami tarif impor tinggi, yakni sebesar 46 hingga 49 persen.

Ini adalah negara-negara yang diandalkan orang Amerika untuk barang-barang konsumen, mesin dan barang-barang listrik, serta tekstil.

Meksiko dan Kanada dikecualikan dari daftar tersebut. Namun, tarif 25 persen yang telah berlaku saat ini atas ekspor mereka ke AS yang tidak mematuhi Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada tetap berlaku, kecuali untuk energi dan kalium Kanada, yang dikenakan tarif sebesar 10 persen.

Trump mengusulkan tarif tersebut sebagai "timbal balik", yang berarti tarif akan didasarkan pada tarif yang dikenakan mitra dagang kepada AS engan memperhitungkan manipulasi mata uang dan hambatan perdagangan lainnya.

Ilustrasi kegiatan ekspor dan impor.PIXABAY/STOCKSNAP Ilustrasi kegiatan ekspor dan impor.

Sebaliknya, tarif timbal balik mengikuti rumus sederhana, yakni defisit neraca perdagangan negara dibagi dengan ekspornya ke AS, lalu dibagi dua.

Perhitungan tersebut pertama kali disarankan oleh jurnalis James Surowiecki dalam unggahannya di X dan didukung oleh analis Wall Street.

Misalnya, defisit neraca perdagangan AS dengan China pada tahun 2024 adalah 295,4 miliar dollar AS, dan AS mengimpor barang-barang China senilai 439,9 miliar dollar AS.

Itu berarti surplus perdagangan China dengan Amerika Serikat adalah 67 persen dari nilai ekspornya. Nilai ini yang oleh pemerintahan Trump disebut sebagai tarif yang dikenakan ke AS.

Setengah dari tarif 67 persen itu adalah tarif timbal balik 34 persen yang ditetapkan untuk China.

"Ini berarti bahwa tarif dari negara lain tidak benar-benar diperhitungkan dalam perhitungan. Sebaliknya, langkah-langkah tersebut menargetkan negara-negara dengan surplus perdagangan besar relatif terhadap ekspor mereka ke AS," kata Mike O'Rourke, kepala strategi pemasaran di Jones Trading, dalam catatannya kepada investor.

Tarif impor dasar 10 persen mulai berlaku pada Sabtu (5/4/2025) waktu setempat dan tarif yang lebih tinggi akan mulai berlaku pada tanggal 9 April 2025.

Berikut 20 negara yang dikenakan tarif impor tertinggi oleh Trump.

  1. Reunion: 73 persen
  2. Lesotho: 50 persen
  3. Saint Pierre dan Miquelon: 50 persen
  4. Kamboja: 49 persen
  5. Madagaskar: 47 persen
  6. Laos: 48 persen
  7. Vietnam: 46 persen
  8. Srilanka: 44 persen
  9. Myanmar: 44 persen
  10. Kepulauan Falkland: 41 persen
  11. Suriah: 41 persen
  12. Mauritius: 40 persen
  13. Irak: 39 persen
  14. Guyana: 38 persen
  15. Bangladesh: 37 persen
  16. Serbia: 37 persen
  17. Botswana: 37 persen
  18. Liechtenstein: 37 persen
  19. Thailand: 36 persen
  20. China: 34 persen

Tag:  #negara #yang #terdampak #tarif #impor #trump #tertinggi #indonesia

KOMENTAR