



Gandeng BUMN, Kemendag Targetkan Ekspor Produk UMKM Ke 33 Negara Senilai Rp 306 Triliun
- Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian BUMN bekerja sama memperluas pemasaran produk UMKM Indonesia ke pasar internasional.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) terkait pengembangan dan pemberdayaan UMKM siap ekspor oleh kedua pihak pada Senin (24/2/2025).
Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri mengatakan, UMKM memiliki peran fundamental sebagai penggerak perekonomian.
Sebab, sektor ini memberikan kontribusi 61 persen atau senilai Rp 9.580 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB).
Maka dari itu, diperlukan upaya untuk semakin mendorong pengembangan UMKM, sehingga meningkatkan daya saing produk UMKM lokal serta memperluas akses pasar di domestik maupun global.
"Melalui kolaborasi ini, kami akan fokus pada pemanfaatan segenap sumber daya bersama untuk dapat menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi perekonomian nasional, utamanya bagi UMKM dan industri lokal untuk tumbuh dan bersaing di pasar global," ujar Roro dalam acara penandatanganan MoU di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin (24/2/2025).
Sinergi Kemendag dan Kementerian BUMN ini memiliki lingkup kerja sama dalam hal penguatan rantai pasok dalam negeri, peningkatan kemampuan sumber daya manusia, hingga peningkatan dukungan skema pembiayaan.
Roro bilang, dalam hal ini, Kemendag mendukung UMKM lokal melalui berbagai bentuk kegiatan, di antaranya pelatihan ekspor, klinik desain, promosi dagang, serta penjajakan kerja sama bisnis (business matching).
Dalam penjajakan kerja sama bisnis, Kemendag pun memiliki perwakilan perdagangan di 33 negara yang bisa menjadi target perluasan pasar produk UMKM.
"Harapannya bahwa produk-produk ini (UMKM) bisa sampai ke negara-negara tersebut, mengoptimalkan 33 negara yang saat ini memiliki perwakilan kantor perdagangan di luar negeri," ungkapnya.
Kemendag pun menargetkan ekspor UMKM di 2025 ke 33 negara tersebut bisa mencapai 18,84 miliar dollar AS atau sekitar Rp 306 triliun (asumsi kurs Rp 16.250 per dollar AS).
"Target ekspor untuk UMKM di 33 negara dan khususnya untuk tahun 2025 ini sebesar 18,84 miliar dollar AS dengan harapan bahwa ini bisa meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 12,54 persen," imbuh Roro.
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (Tiko) mengatakan, Kementerian BUMN telah banyak memiliki program untuk mendorong pengembangan UMKM, melalui pembiayaan hingga peluang ke pasar yang lebih luas.
Salah satunya melalui PaDi UMKM yang telah menjadi platform pemasaran bagi 54.500 seller, dengan 12.000 buyer dan 1,9 juta produk.
Adapun total transaksi di PaDi UMKM mencapai Rp 58 triliun pada 2024.
Selain itu, ada pula BRI yang fokus di sektor mikro, BNI yang terus mendorong UMKM mampu ekspor. Maka melalui kerja sama dengan Kemendag ini diharapkan bisa meningkatkan pembinaan bagi UMKM, dan memperluas pasar ke luar negeri.
"Jadi harapannya nanti selain di lokal juga kita bersama-sama melakukan misi-misi dagang di negara-negara tujuan ekspor ini," kata Tiko.
Tag: #gandeng #bumn #kemendag #targetkan #ekspor #produk #umkm #negara #senilai #triliun