Dari Investasi Bodong hingga Skimming, Ini Modus Kejahatan Keuangan Jelang Ramadan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan kejahatan keuangan cenderung meningkat menjelang Ramadhan.

Lonjakan transaksi dan konsumsi masyarakat menjadi celah bagi pelaku kejahatan untuk menjalankan aksinya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengungkapkan beberapa modus yang harus diwaspadai.

Penipuan arisan untuk persiapan Lebaran dan investasi bodong dengan iming-iming keuntungan tinggi menjadi modus yang sering muncul.

Social engineering juga marak terjadi, yakni manipulasi psikologis korban untuk memperoleh data pribadi dan membobol akun keuangan.

"Selain itu, ada modus skimming dan phishing melalui pencurian data kartu ATM atau kartu kredit menggunakan alat skimming atau tautan palsu yang menyerupai situs resmi bank," kata Friderica dalam lembar jawaban resmi Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2025, Kamis (20/2/2025).

Modus lain yang perlu diwaspadai adalah card tapping, yaitu pemasangan alat di lubang kartu ATM untuk menjebak kartu nasabah.

Sniffing juga mengancam pengguna internet, di mana hacker menyadap data korban melalui aplikasi yang dikirim via WhatsApp atau e-mail.

Data yang dicuri bisa berupa username, password m-banking, dan informasi kartu kredit.

Penawaran Tunjangan Hari Raya (THR) palsu juga kerap muncul. Penipu mengatasnamakan perusahaan atau instansi tertentu dan menawarkan THR atau hadiah uang tunai.

Ada juga modus transfer dana dari pinjaman online ilegal ke korban yang tidak pernah mengajukan pinjaman.

Modus lainnya adalah penipuan perjalanan wisata atau umrah dengan harga diskon tidak wajar. Masyarakat juga perlu waspada terhadap pesan palsu soal pengiriman parsel Lebaran, yang meminta penerima mengunduh dokumen atau aplikasi berisi malware.

Menjelang Ramadan, laporan kejahatan keuangan diperkirakan masih tinggi. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga data pribadi menjadi salah satu penyebab utama.

OJK juga mencatat penawaran pinjaman online ilegal semakin marak jelang Lebaran. Modus lain yang sering digunakan adalah penipuan pekerjaan, impersonation, dan social engineering melalui platform digital.

"Oleh karena itu, masyarakat diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan memastikan aspek legal serta logis dari setiap penawaran yang diterima," tutup Friderica.

Berita ini sudah tayang di Kontan dengan judul Jelang Ramadan, OJK Beberkan Modus Kejahatan Keuangan yang Harus Diwaspadai.

Tag:  #dari #investasi #bodong #hingga #skimming #modus #kejahatan #keuangan #jelang #ramadan