Airlangga Sebut RI Cari Pasar Baru ke Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin lewat BRICS

Indonesia mencari pasar baru di Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin untuk memperluas perdagangan global.

Upaya ini dilakukan melalui kerja sama dengan BRICS dan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).

"Beberapa kerja sama akan segera diselesaikan. Diversifikasi pasar, seperti ke Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin, diharapkan bisa tercapai dengan BRICS maupun CPTPP," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai menghadiri Trade Expo Indonesia ke-40 di Jakarta, Kamis (20/2/2025).

Terkait perang dagang yang dilancarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Airlangga menegaskan bahwa 83 persen perdagangan Indonesia berada di luar AS.

"Kita harus menjalin kerja sama dengan 83 persen dunia," ucapnya.

Airlangga juga menyebut neraca perdagangan Indonesia tetap surplus pada awal 2025.

"Neraca perdagangan kita sudah surplus selama 57 bulan sejak 2024. Ekspor juga menunjukkan tren positif, termasuk ke Amerika dan Vietnam," ujarnya.

Beberapa komoditas unggulan Indonesia yang memiliki daya saing tinggi antara lain batu bara, besi dan baja, kelapa sawit dan turunannya, nikel, serta steric acid.

"Pemerintah terus mendorong strategi ekspor dengan menyelesaikan perundingan perdagangan," kata Airlangga.

Pada Januari 2025, neraca perdagangan surplus 3,45 miliar dollar AS.

Surplus ini didorong oleh surplus nonmigas sebesar 4,88 miliar dollar AS, meski sektor migas masih mencatat defisit 1,43 miliar dollar AS.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan surplus Desember 2024 yang sebesar 2,24 miliar dollar AS dan surplus Januari 2024 yang sebesar 2,00 miliar dollar AS.

Tag:  #airlangga #sebut #cari #pasar #baru #afrika #timur #tengah #amerika #latin #lewat #brics