



Pemerintah Perkirakan Butuh Investasi Rp 13.032 Triliun untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyampaikan pemerintah Indonesia memerlukan investasi baik lewat Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 13.032 triliun untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Dedi Latip memastikan angka tersebut telah sesuai dengan hitungan Bappenas untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen per tahun dalam 5 tahun ke depan.
"Dalam rangka mencapai target tersebut, dari perhitungan Bappenas diperlukan investasi PMDN dan PMA sebesar Rp 13.032 triliun. Ini cukup fantastis untuk 5 tahun ke depan dari periode 2025 sampai 2029," kata Dedi Latip dalam SMBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa (18/2).
Lebih lanjut, dia membeberkan bahwa total investasi yang dibutuhkan mencapai Rp 13.032 triliun tercatat naik 143 persen dari capaian realisasi investasi dalam 10 tahun terakhir yang mencapai Rp 1.650 triliun.
"Artinya kita bisa lihat begitu cukup besar target dan harapan yang harus dicapai," lanjutnya.
Dedi juga membeberkan bahwa ada sejumlah hal yang ditawarkan Kementerian Investasi dan Hilirisasi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Meliputi, hilirisasi sumber daya alam, energi baru dan terbarukan, Ketahanan pangan. Lalu, kesehatan pendidikan, ekonomi digital dan pusat data semikonduktor. "Ibu Kota Nusantara serta industri manufaktur berorientasi ekspor," tutupnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengaku optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi selama masa pemerintahannya bisa tumbuh mencapai 8 persen, bahkan lebih dari itu.
Ia meyakini itu, setelah banyak mempelajari soal perekonomian Indonesia selama tiga bulan menjabat sebagai presiden selama tiga bulan. Meskipun pada saat yang bersamaan memang dinamika geopolitik dan geoekonomi persaingan global semakin keras.
“Saya baru menginjak bulan ketiga memimpin pemerintahn RI dan makin saya mempelajari keadaan perekonomian kita, saya semakin merasa percaya diri merasa optimis, saya yakin kita akan mencapai bahkan mungkin melebihi 8 persen pertumbuhan,” kata Prabowo dalam Munas Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia, di Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (16/1).
Bahkan, ia tetap percaya dengan target itu meskipun banyak orang nyinyir terhadap target di masa pemerintahannya. Sebab menurut Prabowo, sikap tak percaya diri memang cenderung dimiliki elit Indonesia karena terlalu lama dijajah.
Menurutnya, sejumlah elite di Indonesia justru lebih suka melihat kawannya susah dan merasa susah ketika kawannya senang. Hal itulah yang baginya perlu dikoreksi dari sikap orang-orang di Indonesia.
“Mungkin banyak yang nyinyir, karena ini memang salah satu kelemahan daripada elite indonesia adalah tidak percaya diri,” ujar Prabowo.
“Suka melihat kawan susah, susah melihat kawan senang. Ini sifat kita, harus koreksi diri. terlalu lama kita dijajah jadi kita merasa rendah diri,” sambungnya.
Tag: #pemerintah #perkirakan #butuh #investasi #13032 #triliun #untuk #capai #target #pertumbuhan #ekonomi #persen