



OJK Bakal Terbitkan Aturan COB, Zurich Sambut Baik, Sebut Tingkatkan Kualitas Penanganan Klaim
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan sektor asuransi masih tumbuh 6 sampai 8 persen di 2025. Sejalan dengan roadmap industri yang telah disusun. Penting untuk melakukan program-program anorganik yang diselaraskan dengan prioritas pemerintah.
Salah satunya, skema koordinasi manfaat alias coordination of benefit (COB) kesehatan komersil dengan BPJS Kesehatan. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono menjelaskan, skema tersebut merupakan inisiatif Kementerian Kesehatan. Yang mana terdapat batasan 200 persen dari tarif INA-CBGs (Indonesian Case Based Groups).
"Dengan 75 persennya akan dijamin oleh BPJS Kesehatan dan sisanya 125 persen akan ditanggung oleh asuransi komersial," jelasnya dalam pertemuan tahunan industri jasa keuangan, Selasa (11/2).
OJK sedang menyusun Surat Edaran OJK (SEOJK) yang akan memperkuat tata kelola penyelenggaraan asuransi kesehatan. Termasuk mengatur mekanisme kerjasama COB. BPJS Kesehatan akan menjadi penjamin dan pembayar pertama yang memberikan pembayaran klaim terlebih dahulu. Hingga batas manfaat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Selanjutnya perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi akan membayarkan biaya perawatan yang belum dibayarkan sampai maksimum jumlah yang dipertanggungkan. Tentunya berdasarkan polis ketentuan asuransi kesehatan," terangnya.
Dengan adanya sistem COB ini, Ogi berharap dapat mengurangi klaim kesehatan yang tidak sesuai. Serta mencegah terjadinya klaim ganda dan penyalahgunaan produk asuransi kesehatan.
Presiden Direktur Zurich Life Richard Ferryanto menyambut positif kebijakan terkait medical advisory board dan skema COB yang diinisiasi oleh regulator. Menurut dia, kebijakan ini merupakan langkah yang baik dan mendukung upaya untuk meningkatkan kualitas penanganan klaim di industri asuransi.
"Ini memang salah satu usaha dari regulator kami untuk menangani klaim dengan lebih baik, serta membantu nasabah dengan cara yang lebih efektif. Kami sangat mendukung inisiatif tersebut," ungkap Richard saat ditanyai Jawa Pos Rabu (12/2).
Richard menekankan bahwa inisiatif tersebut tidak hanya membantu nasabah. Tapi juga memberikan standar yang lebih baik dan merata bagi seluruh industri. Dengan adanya kebijakan dari pemerintah, dia berharap seluruh pihak dalam industri asuransi dapat memiliki pedoman yang sama dalam menangani klaim. Yang tentunya akan menguntungkan semua pihak.
Zurich Life berharap dapat memperkuat industri asuransi dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat secara keseluruhan. Di tengah memang ada dinamika pasar, Richard melihat potensi besar kebutuhan asuransi tahun ini. Karena penetrasi asuransi di Indonesia masih cukup rendah.
"Tentunya dengan peningkatan literasi dan pengembangan kanal distribusi maupun mitra bisnis, kami cukup optimis bahwa kita bisa bertumbuh," tandasnya.
Tag: #bakal #terbitkan #aturan #zurich #sambut #baik #sebut #tingkatkan #kualitas #penanganan #klaim