Awal Pekan, IHSG dan Rupiah Lesu
Ilustrasi saham. (PIXABAY/SERGEI TOKMAKOV)
09:44
10 Februari 2025

Awal Pekan, IHSG dan Rupiah Lesu

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/2/2025). Sementara, mata uang garuda pagi ini melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.04 WIB, IHSG bergerak di posisi 6.687,02. IHSG  melemah 55,55 poin atau 0,82 persen dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.742,57.

Sebanyak 170 saham melaju di zona hijau dan 208 saham di zona merah. Sedangkan 197 saham lainnya stagnan.

Ilustrasi saham, pergerakan saham. SHUTTERSTOCK/JIRAPONG MANUSTRONG Ilustrasi saham, pergerakan saham.

Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,08 triliun dengan volume 1,15 juta saham.

Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, laporan data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) menunjukkan sektor ketenagakerjaan yang melambat, tetapi tetap sehat dan kuat, dengan tingkat upag yang stabil.

Kombinasi data tersebut mampu menekan angka pengangguran di AS dari semula 4,1 persen menjadi 4 persen.

Hal ini juga memperkecil peluang bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) memangkas tingkat suku bunga. Kebijakan suku bunga mungkin akan sta bil dalam waktu yang lebih lama.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) menilai, kebijakan ekonomi pemerintahan Donald Trump berpotensi meningkatkan inflasi di AS dan menciptakan ketidakpastian global. Itu termasuk dampaknya terhadap aliran modal ke negara berkembang seperti Indonesia.

"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 6.630 sampai 6.950," kata dia dalam analisisnya, Senin (10/2/2025).

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG membentuk candle hammer pada penutupan Jumat lalu.

Ilustrasi saham. SHUTTERSTOCK/THAPANA STUDIO Ilustrasi saham. Menurut dia, ini mengindikasikan potensi rebound jangka pendek. Namun demikian, jika menembus di bawah fraktal 6.639, IHSG dapat melanjutkan tren turun menuju 6.542.

"Level support IHSG berada di 6.639, 6.542, dan 6.480, sementara level resistennya di 7.002, 7.125, 7.232, dan 7.349. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bearish," terang dia.

Kemudian, bursa kawasan Asia mayoritas bergerak di zona hijau, dengan Strait Times naik 0,48 persen (18,47 poin) di level 3.879,89, Shanghai Composite naik 0,35 persen (11,71 poin) di level 3.315,38.

Sementara, Nikkei 225 turun 0,17 persen (66 poin) ke level 38.753,0, dan Hang Seng naik 1,75 persen (370,21 poin) ke level 21,503,75.

Rupiah melemah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.15 WIB rupiah berada pada level Rp 16.338,5 per dollar AS. Rupiah melemah 56 poin (0,34 persen) dibanding penutupan kemarin Rp 16.282,5 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, data ekonomi AS yang rilis di akhir pekan kemarin masih menunjukkan kondisi ketenagakerjaan AS yang masih solid dan peluang kenaikan inflasi.

Data tingkat pengangguran AS bulan Januari turun di 4,0 persen berbading sebelumnya 4,1 persen. Kemudian, data kenaikan upah rata-rata naik 0,5 persen berbanding sebelumnya 0,3 persen. Sedangkan, data ekspektasi inflasi AS naik 4,3 persen berbanding sebelumnya 3,3 persen.

Menurut dia, hasil data ini mendukung penguatan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya. Pagi ini indeks dollar AS sudah di kisaran 108.35, dibandingkan Jumat pagi pekan lalu di kisaran 107.77.

"Penguatan dollar AS juga masih didukung oleh ekspektasi pasar terhadap kemungkinan perang dagang karena kebijakan kenaikan tarif impor Presiden Trump. Peluang pelemahan rupiah hari ini ke arah 16.350, dengan potensi support di kisaran 16.250," terang dia.

Editor: Agustinus Rangga Respati

Tag:  #awal #pekan #ihsg #rupiah #lesu

KOMENTAR