Kereta Cepat Sepi Peminat? Simak Penjelasan dari PT KCIC
Warga berfoto di depan kereta cepat setibanya di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta, Sabtu (16/9/2023). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc]
14:49
21 Januari 2024

Kereta Cepat Sepi Peminat? Simak Penjelasan dari PT KCIC

Sejumlah netizen belakangan ramai memperbincangkan Kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh yang diisukan sepi penumpang. Hal ini lantas jadi bulan-bulanan akun di berbagai platform.

Menanggapi hal ini. Eva Chairunisa, selaku General Manager Corporate Secretary PT KCIC mengatakan, jumlah penumpang kereta cepat tidak melulu penuh, seperti akhir pekan. Okupansi pada hari biasanya mencapai 70% dari total kapasitas kereta.

Terkait anggapan warganet yang menyebut kereta cepat sepi peminat karena kenaikan harga tiket dari sebelumnya selama event potongan harga hingga naik jadi Rp 200 ribu sejak 1 Desember 2023, Eva menjelaskan jumlah penumpang pada akhir pekan biasanya lebih banyak.

"Untuk hari biasa rata-rata volume penumpang mencapai 60 persen hingga 70 persen. Sementara itu, untuk akhir pekan, tingkat okupansi di beberapa KA dengan jadwal keberangkatan favorit dapat mencapai 80 persen bahkan lebih khususnya pada momen tertentu seperti saat libur bersama," kata Eva pada Sabtu (20/1/2024) lalu.

Eva menyampaikan bahwa saat ini, Whoosh telah mengangkut sekitar 1,3 juta penumpang sejak mulai beroperasi berbayar pada 17 Oktober lalu. Upaya peningkatan jumlah kereta api terus dilakukan untuk dapat mengakomodasi lonjakan jumlah penumpang.

Dalam fase awal operasionalnya setelah menerapkan sistem tiket berbayar, Whoosh awalnya hanya mengoperasikan 14 perjalanan kereta per hari. Namun, kini jumlah perjalanan kereta telah meningkat menjadi 40 perjalanan per hari.

"Jumlah kereta yang beroperasi fleksibel dengan mempertimbangkan demand. Sebagai contoh pada saat momen libur Natal dan tahun baru jumlah perjalanan Whoosh mencapai 48 kereta per hari," sambung dia.

Editor: M Nurhadi

Tag:  #kereta #cepat #sepi #peminat #simak #penjelasan #dari #kcic

KOMENTAR