Konsumsi Terus Meningkat, Pasar Bisnis Daging Premium di Indonesia Masih Besar
- Peluang pasar bisnis daging premium di Indonesia, terutama daging sapi, masih sangat besar seiring meningkatnya konsumsi dalam negeri. Hal ini mendorong pemain baru penyedia produk daging seperti PT Artha Pangan Gemilang (APG) masuk ke pasar ini pada 2025.
Berdasarkan Outlook Daging Sapi yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian pada 2023, pertumbuhan konsumsi daging sapi dan kerbau, diproyeksikan sebesar 1,30 persen per tahun, periode 2023-2027.
Data Pusdatin Pertanian 2023 menyebutkan, pada tahun 2024 konsumsi daging (sapi dan kerbau) diestimasi sebesar 2,57 kg per kapita per tahun.kemudian pada 2025 konsumsi juga akan naik sebesar 1,12 persen menjadi 2,60 kg per kapita per tahun.
Pertumbuhan konsumsi daging ini diperkirakan meningkat seiring tren perubahan peningkatan konsumsi karena pertumbuhan ekonomi yang positif, sehingga meningkatkan pendapatan dan konsumsi.
Selain itu, Pusdatin Kementan mengestimasi meningkatnya konsumsi total daging karena kebutuhan daging sapi dan kerbau untuk hotel dan industri kuliner semakin tinggi, juga pertumbuhan pemesanan makanan lewat aplikasi online.
Untuk itu, APG masuk ke pasar daging nasional dengan dua strategi pemasaran, yakni menyasar business to business (B2B) dan business to consumer (B2C).
Vice President of PT Artha Pangan Gemilang Felicia Tandiani mengatakan, pihaknya melihat peluang besar di bisnis ini seiring kebijakan pemerintah membuka akses impor daging untuk menjaga kestabilan pasokan.
"Serta, untuk memenuhi kebutuhan konsumen di segmen, seperti hotel, restoran, dan kafe (horeka),” ujar Felicia melalui keterangannya, dikutip Kamis (30/1/2025).
Untuk segmen B2C atau langsung ke konsumen, APG meluncurkan merek Astronomeats. Felicia bilang, strategi ini dilakukan untuk menjawab peningkatan permintaan terhadap daging eksklusif yang sulit dijangkau, seperti Wagyu Jepang, Australia, dan Amerika, serta berbagai sapi Angus dari berbagai negara.
Melalui Astronomeats, APG optimistis dapat memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri daging premium Indonesia serta terus memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan mitra bisnis.
“Brand ini memainkan peran strategis untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkenalkan produk daging premium kepada lebih banyak orang. Kami berkomitmen menghadirkan inovasi demi kepuasan konsumen,” kata Felicia.
Sebagai informasi, pemerintah berencana mengimpor 180.000 ton daging sapi dan 100.000 ton daging kerbau tahun ini. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Menurut Arief, rencana impor daging sapi yang mencapai 180.000 ton tersebut sudah disepakati sejak tahun lalu.
"Sudah diputuskan 180 ribu ton, itu bisa daging beku atau bakalan. Nanti ada perhitungannya," ujar Arief, dikutip dari ANTARA.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso sebelumnya juga menyebutkan, pihaknya telah mengeluarkan surat persetujuan impor (PI) untuk sapi jenis bakalan. Bahkan, sebagian dari sapi-sapi itu telah masuk ke Indonesia untuk memenuhi stok jelang Ramadhan hingga Lebaran.
Sedangkan Badan Karantina Indonesia (Barantin) memastikan sebanyak 2.797 ekor sapi ternak asal Australia yang tiba di Indonesia awal Januari 2025 terbebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) untuk memenuhi kebutuhan daging pada periode Ramadhan dan Idul Fitri.
Tag: #konsumsi #terus #meningkat #pasar #bisnis #daging #premium #indonesia #masih #besar