100 Hari Prabowo-Gibran, Neraca Dagang Masih Bergantung pada Ekspor Komoditas Primer
Ilustrasi kegiatan ekspor dan impor.(PIXABAY/STOCKSNAP)
19:12
29 Januari 2025

100 Hari Prabowo-Gibran, Neraca Dagang Masih Bergantung pada Ekspor Komoditas Primer

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebut surplusnya kinerja neraca perdagangan selama 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran masih bergantung pada ekspor komoditas primer.

Kepala Center of Macroeconomics and Finance Indef M. Rizal Taufikurahman mengatakan, ketergantungan ekspor komoditas primer dapat berisiko karena sangat terpengaruh oleh volatilitas harga global.

Terlebih dengan kembali menjabatnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), hal ini akan mempengaruhi kinerja perdagangan global.

"Selama 100 hari perdagangan, ketergantungan Indonesia pada ekspor komoditas primer menjadi risiko," ujarnya dalam diskusi virtual, Rabu (29/1/2025).

Selain itu, Indef juga melihat tren fluktuatif net export selama 100 hari pertama Prabowo-Gibran menunjukkan ketergantungan pada ekspor komoditas primer yang rentan terhadap kondisi global.

Oleh karenanya, pemerintah dinilai perlu melakukan diversifikasi ekspor melalui perluasan pasar ekspor untuk mengurangi ketergantungan pada pasar tradisional.

Selanjutnya, pemerintah juga perlu mendorong hilirisasi dan industri komoditas strategis untuk meningkatkan nilai tambah dan mengurangi ketergantungan pada ekspor barang mentah.

"Kemudian juga pemerintah mendorong industri komoditas strategis yang bisa menghasilkan nilai tambah tinggi dan ini tentu harus dimanfaatkan untuk menarik investasi di sektor manufaktur," ucapnya.

Kendati demikian, dia bilang, secara keseluruhan kinerja neraca perdagangan Indonesia relatif baik dengan nilai surplus perdagangan yang cukup stabil dan didukung oleh peningkatan volume ekspor.

Adapun neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 mencatatkan surplus sebesar 2,48 miliar dollar AS.

Kemudian, surplus perdagangan pada November dan Desember 2024 masing-masing sebesar 4,42 miliar dollar AS dan 2,24 miliar dollar AS.

"Tantangan tetap ada dalam menjaga stabilitas ini di tengah risiko global seperti harga komoditas dan dinamika permintaan pasar," tuturnya.

Editor: Isna Rifka Sri Rahayu

Tag:  #hari #prabowo #gibran #neraca #dagang #masih #bergantung #pada #ekspor #komoditas #primer

KOMENTAR