



10 Tradisi Unik Sambut Ramadhan, Arwah Jamak hingga Makan Telur Mimi
Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, memiliki beragam cara unik untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Tradisi-tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun dan tetap bertahan hingga saat ini. Mulai dari ritual pembersihan diri hingga kuliner khas, berikut 10 tradisi menarik yang dilakukan masyarakat di berbagai daerah menjelang Ramadhan.
1. Arwah Jamak: Doa Bersama di Demak
Di Demak, masyarakat memiliki tradisi bernama Arwah Jamak, yaitu pembacaan doa bersama untuk leluhur yang telah meninggal menjelang dan di akhir Ramadhan. Tradisi ini diyakini telah ada sejak masa Sunan Kalijaga.
Warga yang ingin arwah keluarganya didoakan biasanya memberikan sedekah, yang kemudian disalurkan kepada anak yatim dan fakir miskin. Tradisi ini menjadi salah satu bentuk kepedulian sosial sekaligus penghormatan kepada leluhur.
2. Meugang: Pesta Daging di Aceh
Di Aceh, masyarakat menyambut Ramadhan dengan tradisi Meugang, yaitu memasak dan menyantap daging sapi secara besar-besaran bersama keluarga, tetangga, hingga kaum dhuafa.
Tradisi ini telah ada sejak era Kerajaan Aceh Darussalam di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda. Kala itu, raja memerintahkan pembagian daging kepada rakyat sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan dalam menyambut bulan suci.
3. Mohibadaa: Masker Rempah dari Gorontalo
Mohibadaa atau masker wajah dengan bahan rempah tradisional menjadi pilihan para gadis selama bulan Ramadhan di Gorontalo.
Di Gorontalo, masyarakat memiliki kebiasaan unik bernama Mohibadaa, yaitu menggunakan masker wajah berbahan dasar rempah-rempah alami. Tradisi ini semakin sering dilakukan menjelang Ramadhan karena dipercaya mampu menjaga kesehatan kulit selama berpuasa, terutama di tengah cuaca panas.
Ramuan ini terbuat dari tepung beras, kencur, bangle, dan kunyit, yang diolah menjadi masker alami. Selain memberikan kesegaran dan aroma harum, masker ini juga dipercaya membuat kulit lebih kencang dan sehat.
4. Malamang: Tradisi Memasak Lemang di Sumatera Barat
Di Sumatera Barat, masyarakat memiliki kebiasaan memasak lemang menjelang Ramadhan dalam tradisi yang disebut Malamang. Lemang adalah makanan khas yang dibuat dari beras ketan dan santan yang dimasak dalam bambu.
Tradisi ini tidak hanya bertujuan untuk menyiapkan hidangan khas, tetapi juga mempererat hubungan antar anggota keluarga dan tetangga. Lemang yang dibuat biasanya memiliki beragam varian rasa, seperti pisang, ketan, dan galamai yang berbahan dasar tepung beras.
5. Padusan: Pembersihan Diri Sebelum Puasa
Padusan merupakan tradisi masyarakat Jawa yang dilakukan sehari sebelum memasuki bulan puasa. Berasal dari kata "adus" yang berarti mandi, tradisi ini bertujuan untuk menyucikan diri secara lahir dan batin. Biasanya, masyarakat melakukan padusan di sumber mata air alami, seperti yang terdapat di Klaten dan Boyolali.
Dahulu, tradisi serupa juga pernah dilakukan di Kali Ciliwung, Jakarta, pada era 70-an. Sejarawan JJ Rizal mengungkapkan bahwa masyarakat saat itu mandi dan keramas menggunakan merang (abu jerami) di sungai yang dianggap membawa berkah. Namun, tradisi ini mulai ditinggalkan seiring dengan menurunnya kualitas air di Kali Ciliwung.
6. Munggahan di Jawa Barat
Gembrong liwet dan ngagogo lauk, tradisi munggahan di Sumedang yang telah dilaksanakan turun temurun menyambut bulan Ramadan, tahun ini ditiadakan. AAM AMINULLAH/KOMPAS.com
Tradisi munggahan yang berasal dari Jawa Barat ini dilakukan seminggu atau dua minggu sebelum Ramadhan.
Biasanya, warga akan berkumpul bersama keluarga, saudara, atau tetangga dengan makan bersama dan saling bermaaf-maafan, serta memanjatkan doa untuk kelancaran ibadah puasa.
7. Dandangan: Tradisi Khas Kudus Sejak Berabad Lalu
Dandangan adalah tradisi khas masyarakat Kudus, Jawa Tengah, yang telah berlangsung selama lebih dari 450 tahun. Tradisi ini berawal dari kebiasaan masyarakat berkumpul menunggu pengumuman awal Ramadhan oleh Sunan Kudus. Pengumuman tersebut biasanya dilakukan di Masjid Menara Kudus dengan suara beduk yang bertalu-talu.
Nama "Dandangan" sendiri berasal dari bunyi beduk yang ditabuh, yaitu "dang dang dang", yang kemudian menjadi sebutan khas bagi tradisi ini. Selain menunggu pengumuman, masyarakat juga menikmati suasana meriah yang dipenuhi dengan pedagang kaki lima yang menjajakan berbagai macam dagangan.
8. Ruwahan di Jawa Tengah dan Yogyakarta
Tradisi ruwahan adalah ritual penyambutan bulan puasa yang berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta. Nama ruwahan sendiri berasal dari kata “ruwah” yang meruapakan bulan kedelapan dalam penanggalan Jawa, atau bertepatan bulan Sya’ban dalam kalender Islam.
Tradisi ini dilakukan dengan menggelar kenduri atau selamatan untuk mendoakan para leluhur dan berbagai sedekah kepada tetangga.
9. Megengan (Jawa Timur)
Megengan adalah tradisi menyambut bulan Ramadhan yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Timur. Tradisi ini dilakukan dengan kenduri atau selamatan di masjid atau mushola. Tak lupa, setiap warga membawa makanan untuk dibagi dan dimakan bersama-sama.
Namun dalam tradisi ini, ada satu makanan yang tak akan pernah tergantikan, yaitu kue apem. Nama apem berasal dari kata bahasa Arab yakni afwan yang berarti maaf atau ampunan, sebagai simbol permohonan ampun kepada Allah SWT.
10. Menyantap Telur Mimi di Kendal
Masyarakat Kaliwungu, Kendal, memiliki tradisi bernama Tukuder, yaitu membeli makanan khas menjelang Ramadhan. Salah satu hidangan yang paling dicari adalah telur mimi, yaitu telur dari binatang laut yang menyerupai ikan pari.
Masyarakat setempat meyakini bahwa menyantap telur mimi merupakan bagian dari tradisi para leluhur yang turut menyebarkan agama Islam di daerah tersebut. Oleh karena itu, menjelang Ramadhan, telur ini banyak dijual di pasar dadakan yang bermunculan di berbagai sudut kota.
Tag: #tradisi #unik #sambut #ramadhan #arwah #jamak #hingga #makan #telur #mimi