Tradisi Unik Ramadhan di Dunia, dari Permainan Seru hingga Ritual Sakral
Suasana di mata air atau Umbul Cokro Klaten. Salah satu tradisi menyambut Ramadhan adalah dengan mandi di mata air.(visitjawatengah.jatengprov.go.id)
14:07
25 Februari 2025

Tradisi Unik Ramadhan di Dunia, dari Permainan Seru hingga Ritual Sakral

Ramadhan menjadi bulan penuh berkah yang dinantikan umat Muslim di seluruh dunia. Selama satu bulan, umat Muslim menjalankan ibadah puasa yang bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga hawa nafsu.

Namun, saat bulan suci ini, berbagai negara memiliki tradisi unik dalam menyambutnya. Dikutip dari Theculturetrip.com, berikut beberapa di antaranya:

1. Maroko: Nafar, Penyiar Sahur

Di Maroko, sahur ditandai dengan kehadiran seorang nafar, yakni penyiar yang berjalan menyusuri jalan-jalan kota sambil mengumandangkan melodi sebagai penanda waktu sahur.

Nafar mengenakan pakaian tradisional seperti gandora, sandal, dan topi. Tradisi ini diyakini telah ada sejak abad ketujuh, ketika seorang sahabat Nabi Muhammad membangunkan warga dengan doa-doa merdu saat fajar tiba.

2. Irak: Permainan Mhebibes

Di Irak, Ramadhan dimeriahkan dengan permainan tradisional Mhebibes. Permainan ini dimainkan oleh dua kelompok besar yang berusaha menebak siapa yang menyembunyikan cincin dalam tim lawan.

Hanya dengan membaca bahasa tubuh, pemain harus menentukan siapa yang memegang cincin tersebut. Tradisi ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga mempererat kebersamaan di tengah masyarakat.

 

3. Pakistan: Perayaan Chaand Raat

Di Pakistan, suasana menjelang Idul Fitri semakin meriah dengan perayaan Chaand Raat. Saat hilal terlihat, menandakan berakhirnya Ramadhan, para wanita berbondong-bondong ke pasar untuk membeli gelang warna-warni dan menghias tangan serta kaki mereka dengan Henna.

Sementara itu, para pemilik toko menghias kios mereka dan tetap buka hingga dini hari, menciptakan suasana penuh kegembiraan dalam menyambut Lebaran.

4. Roma, Italia: Lagu Tradisional Ramadhan

Di Roma, umat Muslim keturunan Kekaisaran Ottoman memiliki tradisi mengumumkan awal dan akhir puasa dengan menyanyikan lagu-lagu tradisional.

Mereka juga memainkan lodra, drum khas yang dibuat dari kulit domba atau kambing. Kerap kali, mereka diundang ke rumah-rumah umat Muslim untuk memainkan lagu-lagu tersebut saat berbuka puasa.

5. Indonesia: Tradisi Padusan

Di beberapa daerah di Indonesia, terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur, masyarakat menjalankan tradisi Padusan. Ritual ini berupa mandi di mata air sebagai simbol penyucian diri sebelum menjalankan ibadah puasa.

Tradisi ini diyakini telah diperkenalkan oleh Wali Songo dalam upaya menyebarkan ajaran Islam di Jawa. Para pemuka agama dan tokoh masyarakat biasanya menentukan sumber mata air tertentu yang dianggap suci sebagai lokasi Padusan.

 

6. India: Seheriwalas Old Delhi

Di Old Delhi, India, tradisi Seheriwalas masih bertahan. Sejak pukul 02.30 pagi, kelompok ini berjalan keliling kota sambil meneriakkan nama Allah dan Nabi untuk membangunkan umat Muslim yang akan sahur.

Mereka juga mengetuk pintu rumah dengan tongkat sebagai tanda waktu sahur telah tiba. Tradisi ini diwariskan turun-temurun dalam keluarga tertentu, meskipun kini jumlahnya semakin berkurang.

7. Turki: Genderang Sahur

Di Turki, tradisi membangunkan warga untuk sahur dilakukan dengan menabuh genderang. Para penabuh drum mengenakan pakaian tradisional Ottoman, seperti fez dan rompi bermotif khas. Tradisi ini sudah berlangsung sejak era Kesultanan Ottoman dan tetap lestari hingga kini.

Tradisi menyambut Ramadhan di berbagai belahan dunia mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal masing-masing daerah. Meskipun caranya berbeda-beda, semangat dalam menyambut bulan suci tetap sama, yakni penuh suka cita dan rasa syukur.

Tag:  #tradisi #unik #ramadhan #dunia #dari #permainan #seru #hingga #ritual #sakral

KOMENTAR