Musala Selamat dari Kebakaran di Kemayoran, Ini Daftar Rumah Ibadah Tetap Utuh Diterpa Bencana Hebat
Padahal, rumah ibadah umat muslim bernama Musala Al Hasanah itu letaknya persis di depan rumah yang diduga menjadi sumber kebakaran.
Karenanya, warga menganggap apa yang terjadi di Musala Al Hasanah sebagai suatu mukjizat dan keajaiban.
"Mukjizat dari Allah, subhanallah. Ini (bangunan) habis semua tapi alhamdulilah lemari yang isi Alquran ini sama sekali enggak kebakar," kata Suryati (61), salah seorang warga kebakaran sambil mengelap lemari di Musala Al Hasanah yang menyimpan sejumlah Alquran, Kamis (23/1/2025).
Lemari berisi Alquran dan sejumlah buku agama di Musala Al Hasanah, Kemayoran, Jakarta Pusat, sama sekali tak terbakar kendati kebakaran besar melanda wilayah itu, Selasa (21/1/2025) lalu.Pantauan di lokasi, lemari kayu dengan kaca di bagian depannya itu berada di bagian depan kiri musala.
Dalam lemari itu menyimpan Alquran, Yasin dan sejumlah buku agama dengan tersusun rapi.
Sedangkan pengeras suara yang diletakan di atas lemari itu tambak terbakar.
Begitu juga pintu dan lemari musala yang terbakar serta tembok yang gosong terkena kobaran api.
Meski begitu, justru bangunan kini menjadi salah satu lokasi penampungan pengunsi warga korban kebakaran.
Sejumlah warga terdampak kebakaran tampak mengungsi di sana sambil memilah baju bekas yang diberikan donatur.
"Secara logika kan enggak mungkin, tapi ya itulah faktanya, bisa dilihat sendiri kan kondisinya," kata Suryati.
Tak hanya di Kemayoran Jakarta Pusat, rumah ibadah "selamat" dari bencana juga terjadi di wilayah lain, seperti dirangkum Tribunnews berikut ini:
1. Musala di Jakbar Dikelilingi Api Tapi Tak Terbakar
Kebakaran hebat melanda permukiman warga di Perumahan Taman Kota, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis malam, 29 Maret 2018.
Saat ratusan rumah satu per satu ludes dilahap api, ada bangunan rumah ibadah bernama Nurul Jannah di RT 16/ RW 65 tetap berdiri kokoh usai bencana itu terjadi.
Hanya penampungan air yang setengahnya terkena api.
Padahal, rumah warga di sisi kiri dan kanan musala sudah hangus terpanggang, jaraknya hanya sekitar 1 meter.
"Untungnya musala enggak kena, padahal sudah mutar apinya ke arah belakang sana ke rumah-rumah yang dekat musala," ujar Andang warga setempat, Kamis (29/3/2018).
Pantauan TribunJakarta.com, Musala Nurul Jannah hanya mengalami kerusakan di bagian atap belakang musala saja.
Pasalnya hal tersebut karena keberadaan rumah yang berada di belakang musala ikut hangus dilahap si jago merah.
Bahkan, bagian halaman musala tersebut digunakan warga sebagai lokasi penampungan pengungsi sementara.
2. Masjid Baiturrahman Selamat dari Tsunami Aceh 2004
Kondisi Masjid Raya Baiturrahman pasca-tsunami 2024. (ISTIMEWA)Masjid Raya Baitturahman menjadi saksi bisu peristiwa tsunami yang terjadi di Aceh pada 26 Desember 2024 lalu.
Sebelum tsunami, terjadi gempa bumi lebih dulu dengan kekuatan 9,3 magnitudo.
Kecepatan gelombang tsunami yang diperkirakan mencapai 360 kilometer perjam atau sekitar 100 meter per detik langsung meluluhlantakan kawasan pantai dan permukiman.
Namun, bangunan Masjid Raya Baitturahman yang didirikan pada tahun 1022 H/1621 Masehi ini justru tetap berdiri kokoh.
Padahal, bangunan disekitarnya sudah rata dengan tanah.
Melansir Kompas.com, masjid ini dibangun ketika Sultan Iskandar Muda memerintah.
Namun, ada juga yang meyakini Sultan Alauddin Jonnan Mahmudsyah menjadi tokoh lain yang mendirikannya pada tahun 1292 M.
Masjid Baiturrahman memiliki berbagai fungsi untuk masyarakat Aceh.
Di antaranya seperti tempat salat, pengajian, dan acara besar keagamaan lainnya.
Sayangnya, penjajah kolonial Belanda pernah membakar masjid ini pada 10 April ketika melakukan 1873 ketika melakukan penyerangan ke Koetaradja yang saat ini dikenal sebagai Banda Aceh.
Peristiwa ini menyebabkan pertempuran antara masyarakat Aceh dan Belanda dan akibatnya pada 14 April 1873, Belanda harus kehilangan salah satu panglima bernama Major General Johan Harmen Rudolf Köhler.
Masjid Baitturahman yang terbakar lantas dibangun ulang oleh Gubernur Jenderal Van Lansberge yang berjanji kepada masyarakat Aceh.
Peletakkan batu pertamanya dilakukan pada Kamis 13 Syawal 1296 H/9 Oktober 1879 M oleh Tengku Qadhi Malikul Adil.
Adapun pembangunan Masjid Baiturrahman dilakukan pada 1879-1881 M dengan mengusung arsitektur yang mengadaptasi gaya moghul.
Perluasan kemudian dilakukan tahun 1935 di bagian kanan-kiri dengan tambahan dua kubah, di mana perluasan ini membuat Masjid Baiturrahman memiliki 5 kubah dan 2 kubah baru kembali bertambah pada 1975.
3. Wihara Dharma Bhakti Selamat dari Tsunami Aceh 2004
Wihara Dharma Bhakti (Ta Pek Kong) tidak mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004.
Gempa bumi dan tsunami Aceh terjadi pada 26 Desember 2004. Peristiwa ini merupakan salah satu bencana terbesar yang pernah terjadi di Indonesia.
Tsunami Aceh 2004 disebabkan oleh gempa bumi megathrust di bawah laut, tepatnya di lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.
Gempa ini menyebabkan dorongan besar air laut yang menciptakan gelombang tsunami dengan kecepatan hingga 800 km/jam.
4. Masjid Jabalurrahman
Terletak di Jalan Gunung Raya, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, masjid ini menjadi saksi bisu jebolnya tanggul Situ Gitung yang membuah gempar pada 27 Maret 2009 lalu.
Pasalnya masjid ini tetap kokoh, meskipun rumah-rumah warga di sekelingnya tersapu air.
Kala itu, air bah meluluhkan bangunan di wilayah tersebut bahkan menyebabkan 150 orang meninggal dunia.
Bahkan saat bencana terjadi, lemari kayu dengan pintu kaca berisi kitab suci tetap utuh padahal sejumlah barang lain hancur.
"Masjid ini kerusakan tidak fatal. Hanya pintu, jendela, dan pagar saja yang kebawa (arus air). Kalau kita lihat waktu itu berdiri di sini sudah seperti lapangan (rata)," ungkap Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jabalurrahmah Muhammad Iskandar dikutip dari Kompas.com.
Sebagai informai, masjid ini diwakafkan oleh Teuku Laksamana Oemar dan Teuku Muhammad Tajib Idie pada 2007 lalu.
Saat direnovasi pasca bencana ini, kondisi bangunan tak diubah dari sebelumnya.
Dinding yang sempat diterpa derasnya air masih diperthankan dan hanya ada beberapa bangunan saja yang ditambahkan.
5. Surai Kasiak An Nur Bukik Batabuah
Bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada Sabtu malam, 11 mei 2024 lalu, meninggalkan kerusakan parah.
Sejumlah bangunan di Bukik Batabuah, Agam, pun rusak dihajar banjir lahar dingin Gunung Marapi.
Namun, masih ada satu bangunan yang masih berdiri kokoh meskipun dihajar banjir lahar dingin.
Bangunan tersebut adalah rumah ibadah, Surau Kasiak An Nur yang berada di Simpang Bukik, Bukik Batabuah, Agam.
Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus mengatakan data sementara bangunan yang terdampak sekitar 100 lebih.
"Kira-kira ada ratusan, bangunan yang terdampak. Sementara itu puluhan bangunan yang terbawa banjir lahar dingin," katanya.
Ia menambahkan, ratusan warga yang terdampak saat ini diungsikan ke beberapa fasilitas umum, seperti ke sekolah dan musala serta ke rumah saudara masing-masing.
Ia juga menyebutkan warga yang mengungsi juga sangat membutuhkan bantuan.
6. Gereja Katolik Simangulampe Selamat dari Banjir Bandang
kondisi Gereja Katolik St Mikael Simangulampe, Paroki St Fidelis Dolok Sanggul, tampak masih kokoh, namun digenangi lumpur banjir bandang dan material bebatuan. Di bagian sisi kiri, kanan dan depan gereja tampak tumpukan bebatuan besar-besar. Pembersihan harus dilakukan dengan alat berat ekskavator.
Informasi yang dihimpun dari Pastor Paroki St Lusia Parlilitan, RP Maximilianus Yesuari Dolla, OFM Cap, ketika terjadi bencana alam, di dekat lokasi bencana, ada utusan dari Paroki Parlilitan yang sedang mengikuti rekoleksi persiapan sebelum pelantikan SKP (Sekolah Kader Pastoral) bersama utusan dari paroki-paroki sevikariat Doloksanggul.
"Syukur pada Allah, beruntung mereka terhindar dan selamat meskipun sempat terjebak di wilayah bencana. Kini mereka telah diungsikan ke Paroki Doloksanggul,"ujarnya.
Ia pun berharap, demi alasan kemanusiaan dan tanggap darurat, agar masyarakat saling bahu-membahu untuk memberikan bantuan terhadap dampak korban bencana alam tersebut. (Abdul Qodir/Tribunnews.com/TribunJakarta.com/TribunMedan.com)
Tag: #musala #selamat #dari #kebakaran #kemayoran #daftar #rumah #ibadah #tetap #utuh #diterpa #bencana #hebat