Mirip-mirip, Ini Perbedaan Paling Kentara Mobil Hybrid Biasa dan Plug-in Hybrid
All New Mazda CX-80 menjadi mobil plug-in hybrid terbaru di Indonesia. (RianAlfianto/JawaPos.com).
08:16
26 Januari 2025

Mirip-mirip, Ini Perbedaan Paling Kentara Mobil Hybrid Biasa dan Plug-in Hybrid

- Belakang ini, minat masyarakat untuk memiliki mobil hemat energi semakin membesar. Di antara yang menarik perhatian yaitu adanya mobil hybrid vs plugin hybrid.    Apa bedanya? Kedua mobil ini berada di antara mobil BBM konvensional dan mobil full elektrik, tapi bukan bagian sepenuhnya dadi kedua jenis mobil tersebut.   Dilansir dari MUF, mobil hybrid adalah kendaraan yang menggunakan dua jenis mesin sekaligus sebagai penggeraknya, yaitu mesin BBM konvensional dan motor listrik.   Jadi, berbeda dengan mobil listrik yang sepenuhnya menggunakan motor listrik serta baterai sebagai penunjang untuk menjalankan mobil tersebut. Karena itu, di dalam mobil hybrid, Anda bisa menemukan motor listrik sekaligus mesin BBM.  

  Sementara mobil plug-in hybrid adalah mobil hybrid yang memiliki kemampuan isi ulang daya baterai menggunakan plug-in atau colokan. Jadi, pada mobil plug-in hybrid, Anda dapat mengisi ulang baterai dengan colokan seperti pada mobil listrik biasa (full EV). Berbeda dengan mobil hybrid yang tidak memiliki fasilitas ini.   Pada mobil hybrid maupun plug-in hybrid, terdapat mesin BBM dan motor listrik. Keduanya sama-sama terhubung pada sistem penggerak mobil.   Mobil hybrid menggunakan energi utama dari mesin BBM konvensional. Adapun baterai berfungsi untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar di kecepatan rendah dan saat akselerasi.   Jadi, saat akselerasi di kecepatan rendah, mobil hybrid menggunakan energi baterai. Ketika masuk kecepatan tinggi, sistem penggerak akan beralih menggunakan energi dari BBM.   Daya baterai kemudian akan diisi ulang melalui sistem regenerative braking dan kerja mesin BBM. Jadi, tidak perlu ada colokan.   Sementara itu, mobil plug-in hybrid menggunakan energi utama dari baterai, seperti mobil full EV. Mesin BBM konvensional berfungsi sebagai cadangan jika energi baterai habis, sekaligus untuk mengisi ulang baterai.   Jadi, di mobil plug-in hybrid, isi ulang baterai bisa lewat regenerative braking, mesin, dan juga colokan seperti mobil listrik biasa.   

  Dari penjelasan dan cara kerja kedua mobil di atas, bisa disimpulkan perbedaan mobil plug-in hybrid dan mobil hybrid terdapat beberapa. Pertama, sumber energi utama.    Pada mobil hybrid, sumber energi utama masih mesin BBM konvensional. Baterai hanyalah agar penggunaan energi saat akselerasi dan perjalanan di kecepatan rendah lebih efisien.   Pada mobil plug-in hybrid, sumber energi utama justru baterai seperti mobil listrik biasa, termasuk di kecepatan tinggi sekalipun. Mesin BBM bertugas untuk cadangan kalau daya dari baterai habis.   Kedua kapasitas baterai. Karena fungsinya sebagai daya penggerak utama, baterai pada mobil plug-in hybrid perlu memiliki kapasitas yang besar. Walaupun mungkin tidak sebesar mobil full listrik.   Adapun mobil hybrid tidak butuh baterai terlalu besar, karena penggunaannya hanya sementara sebelum beralih ke mesin BBM.   Ketiga cara pengisian daya. Kedua baterai mobil sama-sama bisa mendapatkan daya melalui mesin BBM dan regenerative braking (mengubah daya saat pengereman menjadi listrik).  

  Namun, khusus mobil plug-in hybrid bisa Anda isi ulang melalui colokan listrik juga. Ini karena kapasitas baterainya cukup besar, jadi butuh sumber listrik eksternal.   Keempat jarak tempuh. Jarak tempuh dengan baterai jelas lebih jauh mobil plug-in hybrid karena memiliki daya baterai yang lebih besar. Adapun untuk jarak tempuh total, tergantung kepada efisiensi mesin masing-masing.   Kelima, karena kapasitas baterai yang lebih besar, mobil plug-in hybrid memiliki efisiensi BBM yang lebih besar. Ini karena di kecepatan rendah maupun tinggi, selama baterai masih terisi, maka akan menggunakan energi dari baterai.   Di sisi lain, efisiensi mobil hybrid lebih kecil karena fungsi baterai hanya terpakai saat transisi. Begitu masuk kecepatan tinggi, mesin BBM akan langsung mengambil alih sebagai sumber tenaga penggerak.   Terakhir adalah harga. Mobil plug-in hybrid biasanya lebih mahal dibandingkan dengan mobil hybrid biasa. Ini karena ada biaya tambahan yang terkait dengan pengembangan dan produksi sistem baterai dan pengisian daya eksternal.

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #mirip #mirip #perbedaan #paling #kentara #mobil #hybrid #biasa #plug #hybrid

KOMENTAR