Rasanya Menjajal Konsol Game Augmented Reality Tecno Pocket Go di Indonesia
Tecno Pocket Go, handheld gaming yang dipamerkan Tecno dalam peluncuran Spark 30 Pro di Inner Circle, Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2025)(Kompas.com/Lely Maulida)
16:03
21 Januari 2025

Rasanya Menjajal Konsol Game Augmented Reality Tecno Pocket Go di Indonesia

- Tecno hari ini Selasa (21/1/2025) menggelar acara peluncuran Spark 30 Pro di Inner Circle, Jakarta Selatan. Dalam kesempatan yang sama, vendor smartphone yang bernaung di grup Transsion bersama Infinix dan Itel ini memamerkan Tecno Pocket Go.

Tecno Pocket Go adalah perangkat gaming yang menggabungkan konsol genggam dan kacamata Augmented Reality (AR). Konsol ini berjalan dengan sistem operasi Windows 11.

Konsol genggam ini pertama kali dipamerkan dalam pameran teknologi Mobile World Congress (MWC) Februari 2024. Kemudian pada Oktober 2024 lalu, Tecno merilis Pocket Go ke pasaran.

Tecno Pocket Go terbilang berbeda dari konsol genggam pada umumnya, misalnya Asus ROG Ally, Lenovo Legion Go, atau Steam Deck.

Sebab, Pocket Go mengombinasikan konsol genggam dan kacamata AR yang disebut Pocket Vision untuk menjalankan game. Tidak seperti ROG Ally yang bisa menjalankan game secara langsung di konsol tanpa perlu dukungan aksesori lain.

Pengalaman menjajal Tecno Pocket Go

Walau demikian, pengalaman tim KompasTekno menjajal Pocket Go terasa cukup menyenangkan. Kami menjalankan game Stardew Valley, yaitu game video simulasi pertanian dan peternakan.

Tecno Pocket Go, handheld gaming yang dipamerkan Tecno dalam peluncuran Spark 30 Pro di Inner Circle, Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2025)Kompas.com/Lely Maulida Tecno Pocket Go, handheld gaming yang dipamerkan Tecno dalam peluncuran Spark 30 Pro di Inner Circle, Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2025)

Kami tidak merasa pusing saat mencoba bermain game selama kurang lebih 15 menit.

Gagang kacamata AR Pocket Vision terasa cukup kecil saat diregangkan. Namun, saat dipasang di kepala, gagangnya tidak menimbulkan efek sakit di atas telinga.

Permainan juga berjalan dengan lancar, walaupun cukup kagok karena desain tombol pada controller Pocket Go yang agak berbeda dengan controller pada PlayStation.

Saat kacamata AR Pocket Vision dipakai, masih terlihat area di lingkungan sekitar kami. Meski demikian, hal tersebut tidak mengganggu tampilan game karena mata fokus pada konten.

Kacamatanya memiliki tombol yang bisa menyesuaikan detail konten, khususnya untuk mereka yang memiliki mata minus atau plus. Dengan begitu, pengguna dengan kondisi mata tersebut, bisa memakai Pocket Go tanpa perlu memakai kacamata miliknya.

Selain tombol tersebut, kacamata AR Pocket Go juga dilengkapi komponen kecil yang memproyeksikan tampilan. Sayangnya tampilannya tidak bisa dipotret langsung oleh kamera smartphone

Ada pula dua speaker di gagang kacamata baik kanan dan kiri, hingga tombol volume dan sebagainya.

Detail speaker dan tombol untuk mengatur ketajaman konten di kacamata AR Tecno Pocket Vision yang melengkapi handheld gaming Pocket GoKompas.com/Lely Maulida Detail speaker dan tombol untuk mengatur ketajaman konten di kacamata AR Tecno Pocket Vision yang melengkapi handheld gaming Pocket Go

Adapun controller Pocket Go tergolong besar dibanding controller game pada umumnya. Perangkat ini juga dilengkapi dengan aneka tombol termasuk tombol navigasi hingga tombol untuk menampilkan menu.

Controller handheld gaming Tecno Pocket GoKompas.com/Lely Maulida Controller handheld gaming Tecno Pocket Go

Kendati demikian, konsol genggam Tecno ini baru sebatas dipamerkan saja di Tanah Air. Menurut PR Manager Tecno Indonesia, Anthoni Roderick, pihaknya belum dapat memastikan apakah Pocket Go akan diboyong ke Indonesia atau tidak.

"Belum ada info (dibawa ke Indonesia atau tidak). Kalau minatnya memang (orang Indonesia) sangat berminat untuk Pocket Go. Karena perangkat ini nyaman untuk bermain game tanpa perlu konsol ukuran besar, cuma perlu stick dan kacamata aja," kata Anthoni di sela peluncuran Tecno Spark 30 Pro di Jakarta, Selasa (21/1/2025).

Anthoni juga belum dapat memproyeksikan berapa harga Tecno Pocket Go bila dirilis di Indonesia. Di pasar global, Pocket Go dijual lewat situs Kickstarter, yaitu platform untuk membagikan berbagai proyek kreatif dan penggalangan dana.

Di situs tersebut, Tecno Pocket Go dibanderol mulai harga 869 dollar AS (13,4 juta). Dengan harga ini, konsumen juga akan mendapatkan kacamata AR Pocket Vision. Konsumen juga bisa melakukan pembelian produk secara terpisah tanpa bundling, misalnya Pocket Go atau Pocket Vision saja

Pocket Go dijual mulai dari 539 dollar AS (sekitar Rp 8,3 juta) dan Pocket Vision mulai 349 dollar AS (sekitar Rp 5,4 juta).

Spesifikasi Tecno Pocket Go

Sekilas, Tecno Pocket Go terlihat hanya seperti contoller biasa karena tidak dilengkapi layar. Namun, jeroannya diperkuat dengan prosesor AMD Ryzen 7 8840HS APU, Radeon 780M iGPU, RAM LPDDR5-6400 serta baterai 50 Wh. 

Konsol ini juga dilengkapi dengan penyimpanan 1 TB serta sistem pendingin.

Untuk menjalankan game, Tecno Pocket Go bisa dipasangkan dengan monitor eksternal termasuk monitor PC, TV dan lainnya, atau kacamata AR dari Tecno yang disebut Pocket Vision. 

Konsol ini berjalan dengan sistem operasi Windows 11. Untuk konektivitas dan pengoperasiannya, Tecno Pocket Go dilengkapi USB-C, slot micro-SD UHS-II serta aneka tombol gampad ala controller lain seperti Xbox hingga efek trigger.

Dimensi Pocket Go adalah 181,7 x 129,7 x 67,4 mm dengan bobot 550 gram.

Spesifikasi kacamata AR Pocket Vision

Tecno Pocket Go hadir dengan kacamata AR Pocket Vision yang mampu mengeluarkan output tampilan resolusi 1080 piksel, refresh rate 60 Hz di layar Micro OLED 0,71 inci. Tampilan tersebut bisa diproyeksikan hingga 215 inci dari jarak enam meter.

Kacamata ini juga memiliki sepasang speaker, jack headphone serta USB-C.

Bila dipasangkan dengan Pocket Go, Tecno mengeklaim kacamata AR ini menawarkan pengalaman game 6D karena memiliki sistem pelacakan penglihatan, postur, hingga getaran yang presisi.

Editor: Lely Maulida

Tag:  #rasanya #menjajal #konsol #game #augmented #reality #tecno #pocket #indonesia

KOMENTAR