



Apa Itu Voice Phishing dan Cara Menghindarinya?
- Pernah mendapat telepon dari nomor tak dikenal yang mengaku dari bank, polisi, atau perusahaan besar, lalu meminta data pribadi Anda? Hati-hati, bisa jadi itu adalah bentuk voice phishing atau vishing.
Voice phishing adalah metode penipuan lewat panggilan telepon, di mana pelaku berpura-pura sebagai pihak terpercaya untuk mencuri informasi sensitif, seperti nomor rekening, PIN, atau kode OTP.
Teknik ini makin marak digunakan karena terdengar meyakinkan dan menargetkan korban secara langsung. Lantas, apa sebenarnya voice phishing itu dan bagaimana cara menghindarinya? Berikut ulasannya.
Apa itu Voice Phising (Vishing)
Vishing berasal dari gabungan kata voice dan phishing yaitu penipuan yang dilakukan melalui panggilan telepon dengan tujuan mencuri data pribadi atau keuangan korban.
Dalam praktiknya, pelaku vishing menggunakan teknik manipulasi psikologis atau rekayasa sosial. Mereka menyamar sebagai pihak yang terlihat meyakinkan, seperti pegawai bank, petugas pajak, atau dukungan teknis untuk membuat korban merasa terdesak atau percaya, lalu memberikan informasi sensitif.
Tujuannya bisa bermacam-macam, mulai dari mencuri identitas hingga menguras rekening bank. Menurut laporan FBI tahun 2022, kerugian akibat phishing (termasuk vishing) di Amerika Serikat mencapai lebih dari 52 juta dolar AS.
Contoh-contoh umum Voice Phishing
Beberapa modus vishing yang sering terjadi antara lain:
- Penipuan Bank: Pelaku berpura-pura sebagai pegawai bank dan meminta nomor rekening, OTP, atau informasi kartu kredit dengan alasan akun sedang diblokir atau ada transaksi mencurigakan.
- Penawaran Pinjaman atau Investasi: Korban dihubungi dengan tawaran pinjaman cepat atau investasi dengan keuntungan besar. Biasanya disertai desakan untuk membayar biaya administrasi di awal.
- Penipuan Atas Nama Layanan Sosial: Seringkali menargetkan lansia. Pelaku mengaku dari BPJS, instansi pensiun, atau layanan jaminan sosial, lalu meminta data pribadi dengan alasan verifikasi.
- Penipuan Pajak: Korban menerima pesan suara otomatis yang mengaku dari petugas pajak dan menyatakan ada masalah dengan laporan pajak. Pelaku bahkan bisa memalsukan tampilan nomor telepon agar terlihat resmi.
Langkah pencegahan agar terhindar dari vishing
Agar tidak menjadi korban voice phishing, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Jangan Berikan Informasi Pribadi Lewat Telepon: Bank atau lembaga resmi tidak akan pernah meminta data seperti PIN, password, atau kode OTP lewat telepon.
- Verifikasi Identitas Penelepon: Jika seseorang mengaku dari institusi resmi, minta waktu untuk memverifikasi nomor tersebut melalui situs atau kontak resmi.
- Waspadai Permintaan Pembayaran via Voucher atau Kartu Hadiah: Penipu sering meminta korban membayar menggunakan e-money, pulsa, atau voucher digital, ini adalah tanda jelas penipuan.
- Jangan Izinkan Akses Jarak Jauh: Jika penelepon meminta akses ke perangkat Anda untuk "memperbaiki sistem", segera tolak. Ini bisa jadi upaya menyusupkan malware.
- Laporkan Segera: Jika Anda curiga atau sudah menjadi korban, segera laporkan ke pihak berwenang, bank, atau layanan keamanan terkait.
- Menggunakan alat keamanan tambahan seperti VPN (Virtual Private Network) juga bisa membantu melindungi data saat terhubung ke internet, terutama jika sering mengakses layanan penting lewat perangkat mobile.
Demikian ulasan mengenai apa itu Vishing dan cara pencegahannya. Semoga membantu.
Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno.
Caranya klik link https://whatsapp.com/channel/0029VaCVYKk89ine5YSjZh1a. Anda harus install aplikasi WhatsApp terlebih dulu di ponsel.