Dominasi Tiongkok Semakin Terasa di Industri Otomotif Korea Selatan, Ini Alasannya
SUV listrik Torres EVX dari KG Mobility (Dok. KG Mobility)
17:48
20 Juni 2025

Dominasi Tiongkok Semakin Terasa di Industri Otomotif Korea Selatan, Ini Alasannya

- Peningkatan pengaruh Tiongkok dalam industri otomotif Korea Selatan menimbulkan kekhawatiran bahwa produsen lokal mungkin akan semakin tergantung secara teknologi pada manufaktur mobil dan pemasok komponen Tiongkok yang sedang berkembang.

Meskipun Tiongkok kerap menjadi sorotan karena kemajuan teknologinya di berbagai bidang, kecepatan penetrasi produsen mobil Tiongkok ini menghadirkan ancaman khusus bagi mitra mereka di Korea Selatan. Tren ini kian nyata dengan banyaknya kolaborasi antara produsen mobil Korea Selatan dan pesaing Tiongkok.

KG Mobility, salah satu produsen mobil kelas menengah Korea Selatan, secara agresif memperkuat hubungannya dengan produsen mobil Tiongkok. Sebelumnya, KG Mobility telah mengadopsi baterai lithium iron phosphate (LFP) dari BYD untuk SUV listrik Torres EVX.

Produsen mobil Korea ini juga sedang berusaha memperluas kerja sama teknologinya dengan produsen kendaraan listrik (EV) dan baterai Tiongkok, dengan melengkapi SUV hibrida Torres menggunakan sistem hibrida berteknologi ganda yang dikembangkan bersama BYD.

Selain itu, KG Mobility dijadwalkan meluncurkan SUV besar SE10, hasil pengembangan bersama Chery Automobile asal Tiongkok, pada paruh kedua tahun 2026.

Strategi produsen mobil Korea Selatan dalam mempererat hubungan dengan pemain Tiongkok ini telah memberikan hasil yang konkret. Kemitraan dengan perusahaan Tiongkok memungkinkan KG Mobility meluncurkan jajaran SUV yang lebih kompetitif dari segi harga, membantu produsen mobil tersebut mencapai pemulihan pendapatan yang solid dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, para ahli dan pejabat industri pada Kamis (19/6) tetap menyatakan kecemasan atas peningkatan ketergantungan produsen mobil lokal pada mitra Tiongkok. Mereka berpendapat bahwa kondisi ini bisa melemahkan daya saing teknologi pemain lokal pada saat kritis, terutama di tengah penguatan proteksionisme global.

"Kasus KG Mobility secara jelas menunjukkan bahwa pemain lokal semakin tunduk pada modal Tiongkok," ujar Kim Pil Soo, seorang profesor teknologi otomotif di Daelim University College, dikutip dari Korea Times.

Ia menambahkan bahwa SUV Grand Koleos Renault Korea juga dikembangkan menggunakan platform hybrid Geely Tiongkok.

"Tiongkok telah melampaui Korea di hampir semua bidang teknologi otomotif, seperti baterai, kendaraan listrik, kendaraan otonom, dan kecerdasan buatan," kata Kim.

"Meskipun setiap perusahaan harus ingat bahwa mereka tidak boleh terlalu bergantung pada Tiongkok dan lebih fokus pada pengembangan teknologi mereka sendiri, yang jauh lebih penting adalah peran pemerintah. Pemerintah perlu memperkenalkan dukungan kebijakan yang tepat waktu untuk kelangsungan hidup pelaku industri otomotif lokal, terhadap meningkatnya ancaman dari Tiongkok."

Pejabat dari industri otomotif juga mengungkapkan kekhawatiran atas meningkatnya ketidakpastian perdagangan.

"Meningkatnya ketakutan akan konflik dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok memunculkan seruan bagi para pelaku industri utama Korea untuk mengurangi ketergantungan mereka kepada Tiongkok, dan industri otomotif tidak terkecuali," kata seorang pejabat dari industri otomotif.

Editor: Candra Mega Sari

Tag:  #dominasi #tiongkok #semakin #terasa #industri #otomotif #korea #selatan #alasannya

KOMENTAR