



Cara Sederhana Menghindari dan Menanggapi Penipuan AI dengan Tepat
AI) semakin masif dimanfaatkan untuk tindak kejahatan.
Salah satu yang sering terjadi yakni, AI digunakan untuk kejahatan berbasis penipuan.
Dengan teknologi seperti kloning suara dan deepfake, penipu bisa meniru suara bahkan wajah orang terdekat untuk meminta uang atau informasi pribadi.
Biasanya, korban menerima telepon dari suara yang terdengar panik, mengaku sebagai anggota keluarga atau teman, dan mendesak agar segera mentransfer dana.
“Mereka menggunakan suara hasil manipulasi dari rekaman yang diambil dari media sosial,” ungkap laporan dari Federal Trade Commission (FTC), dikutip dari NYC.gov.
Oleh karena itu, Anda wajib tahu beberapa tanda khas penipuan berbasis kloning suara:
-
Penelepon muncul tiba-tiba dan mendesak untuk bertindak cepat.
-
Meminta dana melalui metode sulit dilacak, seperti transfer kripto atau kartu hadiah.
-
Menyuruh korban merahasiakan permintaan tersebut.
Sedangkan untuk video deepfake, cirinya mencakup gerakan wajah yang tidak alami, ekspresi kaku, dan pilihan kata yang aneh.
Video ini sering kali digunakan untuk menyamar sebagai figur publik atau lembaga resmi.
Lalu bagaimana cara menghindari penipuan yang memanfaatkan teknologi AI? Mengutip dari laman NYC.gov, dan University of Salford Manchester berikut beberapa cara sederhana untuk menghindari dan menanggapi penipuan AI. Hindari Berbagi Informasi Pribadi di Media SosialInformasi yang dibagikan secara publik di media sosial dapat menjadi sumber data bagi pelaku kejahatan.
Foto, rekaman suara, dan video yang diunggah bisa digunakan untuk membuat kloning suara atau video deepfake.
Meminimalkan unggahan pribadi dan mengatur privasi akun hanya untuk teman terpercaya bisa mengurangi risiko.
Hindari membagikan detail seperti nama anggota keluarga, lokasi, atau rutinitas harian yang bisa dimanfaatkan penipu.
Buat Kode Rahasia KeluargaSalah satu cara untuk melindungi diri dari penipuan kloning suara dengan menetapkan kode rahasia yang hanya diketahui oleh anggota keluarga.
Kode ini bisa digunakan untuk mengonfirmasi identitas saat menerima telepon yang mencurigakan.
Jika penelepon tidak dapat menyebutkan kode dengan benar, kemungkinan besar itu adalah penipuan.
Cara ini efektif terutama saat panggilan datang dalam kondisi darurat palsu.
Jangan Merespons Pesan Mendadak Secara EmosionalPelaku penipuan sering menciptakan situasi darurat agar korban tidak sempat berpikir panjang.
Dalam kondisi seperti ini, penting untuk berhenti sejenak, tenang, dan memverifikasi fakta.
Jangan langsung menanggapi permintaan, terutama jika menyangkut uang atau data pribadi.
Coba hubungi pihak yang bersangkutan melalui saluran komunikasi resmi atau melalui anggota keluarga lain.
Verifikasi Identitas dengan Menghubungi UlangMeskipun nomor telepon yang muncul di layar terlihat familiar, teknologi memungkinkan nomor tersebut dipalsukan. Jangan langsung mempercayai isi panggilan.
Jika menerima telepon mencurigakan, akhiri panggilan dan hubungi kembali menggunakan nomor resmi yang tersimpan.
Cara ini membantu memastikan apakah panggilan tersebut asli atau rekayasa pelaku penipuan.
Dengan meningkatnya penggunaan teknologi AI, penipuan berbasis deepfake dan voice cloning semakin sulit dideteksi.
Meski demikian, tetap waspada terhadap permintaan mendesak, terutama jika disertai permintaan pembayaran dalam bentuk tak lazim dapat membantu menghindari penipuan AI.
Pemeriksaan ulang melalui nomor tepercaya atau kontak keluarga lain sangat disarankan.
***
Tag: #cara #sederhana #menghindari #menanggapi #penipuan #dengan #tepat