



OpenAI Rilis o3-pro, Model AI dengan Kemampuan Bernalar Lebih Kuat
- Induk ChatGPT, OpenAI resmi merilis "o3-pro" pada Selasa (10/6/2025) waktu Amerika Serikat. Model AI ini diklaim sebagai model bernalar (reasoning) paling canggih yang pernah dibuat OpenAI.
Model o3-pro merupakan versi penyempurnaan dari model reasoning o3 yang dirilis April lalu, dengan kemampuan pemrosesan dan bernalar yang lebih kuat untuk berbagai tugas kompleks seperti sains, matematika, pemrograman, hingga penulisan.
Kali ini, o3-pro hadir dengan peningkatan signifikan dalam hal keandalan, kejernihan jawaban, kepatuhan terhadap instruksi, dan kelengkapan informasi.
Menurut OpenAI, model ini menunjukkan performa lebih baik dalam hal keandalan, yaitu konsistensi dalam memberikan jawaban yang benar, terutama saat diuji berulang kali.
Ini dibuktikan melalui metode evaluasi internal yang disebut "4/4 reliability", di mana o3-pro hanya dianggap sukses jika berhasil menjawab benar dalam empat kali percobaan berturut-turut untuk soal yang sama. Pendekatan ini menekankan stabilitas dan presisi model, bukan sekadar keberhasilan acak.
Selain itu, o3-pro dinilai lebih jernih dalam menyampaikan jawaban, baik dari sisi struktur kalimat, alur penjelasan, maupun relevansi informasi. Ini menjadi aspek penting dalam konteks penggunaan untuk pendidikan, riset, dan penulisan, di mana penjelasan yang runtut dan mudah dipahami menjadi kebutuhan utama.
Dari sisi kepatuhan terhadap instruksi (instruction-following), o3-pro disebut menunjukkan kemampuan lebih baik dalam memahami dan menjalankan perintah yang diberikan pengguna. Ini mencakup instruksi eksplisit maupun implisit, seperti gaya penulisan, format jawaban, hingga batasan tertentu yang diminta dalam pertanyaan atau perintah.
Terakhir, model o3-pro ini juga unggul dalam kelengkapan informasi, yakni sejauh mana jawaban yang dihasilkan mencakup seluruh poin penting yang relevan terhadap pertanyaan atau perintah.
Ini membuat o3-pro cocok untuk kasus penggunaan seperti analisis data, pembuatan ringkasan, atau menjawab soal yang membutuhkan pemahaman kompleks atau multidimensi.
To assess the key strength of OpenAI o3-pro, we once again use our rigorous "4/4 reliability" evaluation, where a model is considered successful only if it correctly answers a question in all four attempts, not just one. pic.twitter.com/xkVS6zwTlH
— OpenAI (@OpenAI) June 10, 2025
Berdasarkan data OpenAI, model o3-pro menunjukkan performa mengesankan dalam uji benchmark internal. Di AIME 2024, tes untuk kemampuan matematika AI, o3-pro mengungguli model andalan Google, Gemini 2.5 Pro.
Dalam tes GPQA Diamond yang mengukur pengetahuan sains setingkat PhD, o3-pro juga melampaui Claude 4 Opus milik Anthropic.
Model o3-pro turut mendukung berbagai alat bantu seperti pencarian web, analisis file, pemahaman visual, penggunaan pemrograman Python, serta kemampuan untuk menyesuaikan respons berdasarkan memori pengguna.
Namun, karena banyaknya proses reasoning dan alat bantu yang digunakan, respons atau jawaban dari o3-pro umumnya membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan o1-pro. OpenAI menyarankan agar o3-pro digunakan untuk pertanyaan yang butuh ketepatan tinggi, bukan kecepatan.
Meski unggul secara performa, OpenAI juga mencatat beberapa keterbatasan pada model o3-pro, setidaknya untuk saat ini:
- Temporary chats (percakapan sementara) saat ini dinonaktifkan karena masalah teknis yang masih dalam proses perbaikan
- Tidak mendukung pembuatan gambar seperti halnya GPT-4o atau o4-mini
- Fitur Canvas, ruang kerja visual bertenaga AI milik OpenAI, juga belum tersedia untuk o3-pro
Pengguna yang ingin menghasilkan gambar disarankan menggunakan model lain seperti GPT-4o.
Ketersediaan OpenAI o3-pro
OpenAI o3-pro tersedia untuk pengguna ChatGPT Pro dan ChatGPT Team, menggantikan model sebelumnya (o1-pro), sebagaimana dihimpun KompasTekno dari TechCrunch, Rabu (11/6/2025).
Sementara itu, pengguna ChatGPT Enterprise dan ChatGPT Edu dijadwalkan mendapat akses pada pekan berikutnya. Model ini juga sudah tersedia di API pengembang per 10 Juni 2025.
Melalui API, o3-pro dibanderol 20 dollar AS (sekitar Rp 325.000) per sejuta input token dan 80 dollar AS (sekitar Rp 1,3 juta) per sejuta output token. Satu juta input token setara dengan sekitar 750.000 kata.
Tag: #openai #rilis #model #dengan #kemampuan #bernalar #lebih #kuat