Apa Itu Chromebook dalam Kasus Dugaan Korupsi Eks Stafsus Nadiem?
Ilustrasi laptop Chromebook yang terkait dengan dugaan kasus korupsi yang menyeret eks stafsus Kemendikbud Ristek 2019-2023.(9to5google)
14:39
10 Juni 2025

Apa Itu Chromebook dalam Kasus Dugaan Korupsi Eks Stafsus Nadiem?

- Laptop Chromebook tengah hangat diperbincangkan di Tanah Air karena menyangkut kasus dugaan korupsi yang menyeret sejumlah nama mantan staf khusus (stafsus) dan tenaga teknis Kemendikbud Ristek periode 2019-2023.

Sebelum dipecah menjadi dua kementerian, Kemendikbud Ristek kala itu dipimpin oleh Nadiem Makarim, eks bos Gojek. Atas kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook pada Kemendikbud Ristek 2019-2023, Kejaksaan Agung (Kejagung) telah melakukan penyidikan.

Pada 23 Mei lalu, Kejagung menggeledah kediaman eks staf khusus sekaligus tenaga teknis Kemendikbud Ristek periode 2019-2023 bernama Ibrahim Arief (IA), terkait dengan kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook.

Penyidik menyita sejumlah barang bukti elektronik dalam penggeledahan itu. Sebelumnya, pada 21 Mei, penyidik sudah lebih dahulu menggeledah apartemen dari dua eks stafsus Mendikbud, Jurist Tan (JT) dan Fiona Handayani (FH).

Nilai kerugian negara atas kasus Chromebook masih dihitung. Adapun anggaran pengadaan laptop Chromebook mencapai Rp 9,982 triliun. Lantas, sebenarnya apa itu Chromebook yang menyeret mantan stafsus Nadiem dalam kasus dugaan korupsi?

Apa itu Chromebook?

Untuk diketahui, Chromebook secara tampilan fisik mirip laptop pada umumnya, dengan terdapat keyboard, layar, webcam, dan lainnya. Akan tetapi, perbedaan utama Chromebook dan laptop biasa terletak di sistem operasi yang digunakan.

Chromebook adalah laptop yang menggunakan sistem operasi Chrome OS buatan Google. Chrome OS merupakan sistem operasi ringan yang dirancang untuk terutama mengerjakan tugas berbasis web.

Chromebook bertumpu pada browser Chrome yang jadi antarmuka utama tempat untuk mengerjakan sebagian besar tugas. Lantaran mengandalkan operasi browser, Chromebook juga sangat bergantung dengan koneksi internet.

Chromebook umumnya menawarkan kinerja yang cepat untuk mengerjakan tugas berbasis web, waktu booting yang cepat, dan pengoperasian yang lancar. Namun, Chromebook cenderung kesulitan buat menjalankan aplikasi berat dan multitasking.

Kompatibilitas software Chromebook terbatas. Chromebook lebih mengandalkan aplikasi berbasis web. Misalnya, pengguna dapat mengakses Microsoft Office melalui web Microsoft Office Online atau Google Workspace.

Untuk spesifikasinya, Chromebook umumnya menggunakan prosesor dengan kemampuan lebih rendah dibanding laptop biasa. Sebab, hardware yang digunakan disesuaikan dengan ekosistem ChromeOS yang lebih ringan dibanding Windows, Linux, atau MacOS

Bedanya, SSD memiliki kinerja yang jauh lebih unggul, lebih cepat dan tersedia dalam ukuran yang jauh lebih besar dibanding eMMC. Ukuran penyimpanan Chromebook lebih mirip dengan penyimpanan smartphone, misalnya kapasitas 16 GB, 32 GB, atau 64 GB.

Dengan kapasitas memori penyimpanan lokal yang relatif kecil, Chromebook cenderung mengandalkan penyimpanan berbasis Cloud seperti Google Drive. Laptop jenis inilah yang menyeret nama eks stafsus Nadiem Makarim dalam dugaan kasus korupsi.

Tanggapan Nadiem Makarim terkait korupsi Chromebook

Dalam dugaan kasus korupsi Chromebook di Kemendikbud Ristek periode 2019-2023 yang menyeret nama stafsusnya, Nadiem Makarim akhirnya angkat bicara. Nadiem membantah telah melakukan korupsi Chromebook selama menjabat sebagai Menteri Kemendikbud Ristek.

Dikutip dari Kompas.id, Nadiem menjelaskan, Kemendikbud Ristek di masa kepemimpinannya telah melakukan pengadaan 1,1 juta laptop beserta modem 3G dan proyektor untuk lebih dari 77.000 sekolah dalam kurun waktu empat tahun.

Kemudian, proyek tersebut jauh lebih dibutuhkan pada masa pandemi Covid-19 untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pengadaan ini diyakini Nadiem telah dijalankan dengan benar dan sesuai aturan.

Dengan adanya kasus korupsi Chromebook ini, Nadiem mengaku siap bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk memberikan keterangan atau klarifikasi.

”Saya siap bekerja sama dan mendukung aparat penegak hukum dengan memberikan keterangan atau klarifikasi apabila diperlukan. Saya tidak pernah menoleransi praktik korupsi dalam bentuk apa pun,” kata Nadiem saat jumpa pers di Hotel The Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (10/6/2025), dikutip dari Kompas.id.

Menurut Nadiem, pengadaan Chromebook sudah dilakukan secara terbuka melalui mekanisme e-purchasing dengan sistem e-katalog di sistem Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Kemudian, Nadiem mengatakan juga telah melibatkan berbagai pihak seperti Kejaksaan dan KPPU agar proses pengadaan Chromebook berjalan secara aman dan sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta tidak ada unsur monopoli.

Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno. Caranya klik link https://whatsapp.com/channel/0029VaCVYKk89ine5YSjZh1a. Anda harus install aplikasi WhatsApp terlebih dulu di ponsel.

Tag:  #chromebook #dalam #kasus #dugaan #korupsi #stafsus #nadiem

KOMENTAR