



Sony Berhenti Produksi Smartphone Xperia?
Sony Xperia 1 VII meluncur di Eropa pada 13 Mei 2025
- Sony dikabarkan tidak akan lagi memproduksi smartphone Xperia di pabrik milik mereka sendiri. Perusahaan teknologi asal Jepang ini disebut bakal menyerahkan seluruh proses perakitan perangkat ponsel tersebut kepada pihak ketiga.
Melansir Gizmochina, Sony bakal menggandeng OEM (Origial Equipment Manufacurer). OEM sendiri merupakan perusahaan yang biasa memproduksi perangkat berdasarkan spesifikasi atau rancangan yang sudah ditentukan oleh perusahaan pembeli.
Ini artinya, meski proses produksi fisik perangkatnya akan dilakukan oleh perusahaan pihak ketiga (OEM), tetapi Sony akan tetap merancang dan mengembangkan sendiri desain, fitur, serta spesifikasi teknis dari smartphone tersebut.
Sebenarnya, selama ini Sony sudah menggunakan jasa perusahaan pihak ketiga untuk memproduksi ponsel kelas menengahnya. Namun, dari laporan yang beredar, strategi itu bakal diterapkan juga ke lini ponsel flagship mereka, termasuk Xperia.
Strategi jangka panjang
Menurut laporan media berita Jepang, langkah Sony yang ingin menyerahkan seluruh rangkaian produksi perangkatnya ke pihak ketiga bukan bersifat sementara. Artinya, strategi ini bersifat permanen dan akan dilakukan dalam jangka waktu panjang.
Disebutkan juga bahwa Sony bahkan sudah tidak lagi mencantumkan kata "smartphone" di daftar lini produksi Sony di pabrik rakitan mereka di Thailand.
Untuk diketahui, Sony memiliki tiga lokasi produksi smartphone yang tersebar di dua negara berbeda. Dua di antaranya diketahui berlokasi di Thailand, sementara satu lagi ditempatkan di China.
Ini artinya, Sony diyakini akan menghentikan aktivitas perakitan ponsel buatannya, baik kelas menengah maupun flagship, di pabrik produksi miliknya sendiri. Semua proses tersebut kemungkinan akan sepenuhnya mengandalkan jasa perusahaan pihak ketiga, OEM.
Sony Xperia 1 VII meluncur di Eropa pada 13 Mei 2025
Meski begitu, seperti yang disebutkan di atas, Sony dikabarkan akan tetap merancang dan mengembangkan sendiri desain, fitur, serta spesifikasi teknis dari perangkat smartphone-nya nanti.
Dari laporan tersebut juga mengungkap bahwa Sony sudah menggunakan strategi baru ini ke perangkat smartphone terbarunya, yaitu Sony Xperia 1 VII. Ponsel ini resmi meluncur di pasar Eropa pada bulan Mei 2025 lalu dengan membawa kualitas dan desain khas Sony Xperia.
Upaya efisiensi
Adapun langkah Sony yang ingin menyetop produksi perangkat Xperia di pabrik miliknya sendiri diyakini sebagai langkah efisiensi alias penghematan biaya perusahaan. Pasalnya, selama beberapa tahun terakhir, Sony disebut mulai kehilangan pangsa pasar mereka.
Apalagi sejak menjamurnya berbagai perusahaan China ke pasar global, seperti Xiaomi, Vivo. dan Oppo, Sony diisukan semakin sulit untuk bisa bersaing dengan merek-merek tersebut.
Padahal dulunya, Sony termasuk sebagai salah satu brand yang cukup kuat dan mampu bersanding dengan merek-merek besar, seperti HTC, LG, hingga Samsung.
Namun seiring berjalannya waktu, persaingan di pasar ponsel global juga semakin ketat, merek HTC dan LG akhirnya sulit bertahan dan mulai tersingkirkan.
Sony sendiri termasuk salah satu dari merek lama tersebut yang masih bertahan, meskipun dengan pangsa pasar yang kecil. Kendati demikian, Sony tetap memiliki peran penting di industri ini.
Sebab, perusahaan tersebut memiliki peran besar sebagai penyedia sensor kamera untuk beberapa perangkat smartphone dari merek perusahaaan lain, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Gizmochina, Rabu (4/6/2025).