Waspada Dampak Negatif AI, Masyarakat Diimbau Kritis dan Teliti
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria. (Sumber: (Biro Humas Kementerian Kominfo))
21:40
26 Januari 2024

Waspada Dampak Negatif AI, Masyarakat Diimbau Kritis dan Teliti

- Belakangan, seiring semakin massifnya tren kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) generatif dan mulai banyak hadir dekat dengan kita, dampak negatif yang ikutan muncul juga nggak kalah sedikit. Saat ini, dengan menggunakan AI generatif, banyak hoaks dan informasi palsu dibuat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.   Parahnya, hoaks tadi seringkali ditelan mentah-mentah di komunitas masyarakat yang rendah literasinya. Jadilah hoaks dianggap nyata, yang fakta justru terpinggirkan.   Melihat hal tersebut, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengimbau masyarakat waspada terhadap konten hoaks yang dibuat menggunakan teknologi AI generatif. Menurutnya, salah satu cara menangkal sebaran hoaks dengan menguasai kecakapan berpikir kritis.  

  “Berpikir kritis, ini yang paling penting bisa menangkal hoaks. Karena hoaks sekarang semakin canggih dan bentuknya macam-macam," jelas Nezar dikutip dari laman resminya.   Menurut Nezar, AI generatif menghasilkan konten hoaks seolah asli. Bahkan, juga bisa menjadikan peristiwa yang tidak pernah terjadi seolah otentik dan terjadi. Nezar mencontohkan peredaran video Presiden Joko Widodo berbahasa Mandarin dan bahasa Arab yang direkayasa menggunakan teknologi AI deepfake.   “Contoh kecil, pernah beredar dan cukup ramai menjadi viral, Presiden kita Bapak Jokowi digambarkan tengah berbahasa Mandarin. Suaranya mirip, wajahnya sama, gerak bibir sama, semuanya sama, tapi itu hoaks,” tegasnya.   Nezar menilai penyalahgunaan kecanggihan teknologi akan mudah memanipulasi masyarakat mengikuti skenario pihak yang tidak bertanggung jawab. Terlebih, menurutnya tidak semua lapisan masyarakat memiliki kemampuan memilah informasi dengan bijak.  

  “Beberapa elemen masyarakat dengan mudah bisa melakukan identifikasi bahwa ini hoaks, karena ada sesuatu yang tidak logis di sana, tidak natural. Tapi ada juga elemen masyarakat kita yang lain mungkin tidak punya kepekaan itu. Dia menerima informasi yang dibuat oleh hoaks dengan begitu saja,” tuturnya.   Oleh karena itu, Nezar menekankan agar masyarakat selalu berhati-hati dan mengecek ke sumber resmi kebenaran setiap informasi yang diterima.   “Di sinilah saya kira pentingnya literasi digital. Jangan cepat percaya sesuatu yang membangkitkan emosi, sesuatu yang too good to be true sehingga kita larut di dalamnya. Kita periksa lagi ke sumber-sumber yang otoritatif apakah informasi itu benar adanya,” imbaunya.   Selain kemampuan berpikir kritis, lanjut Nezar, juga dibutuhkan prinsip lain demi menciptakan ruang digital yang aman, produktif, dan inklusif. “Kemampuan problem solving, transparansi, dan juga adanya empowerment buat masyarakat melalui literasi ataupun edukasi yang kritis,” pungkasnya.

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #waspada #dampak #negatif #masyarakat #diimbau #kritis #teliti

KOMENTAR