



Masih Ragu Beralih ke Mobil Listrik Murni? Ada Mobil Hybrid yang Menawarkan 5 Keunggulan Ini
Inovasi teknologi yang tiada henti tidak terasa telah meresap ke hampir seluruh lini kehidupan, tidak terkecuali pada industri otomotif.
Teknologi elektrifikasi lambat laun mengambil peran sebagai sumber energi baru bagi kendaraan. Hal itu dibuktikan dengan semakin menjamurnya populasi kendaraan listrik yang dapat kita lihat sehari-hari di jalan, terutama roda empat atau mobil.
Namun bagi sebagian orang, langsung beralih ke mobil listrik terasa masih memberatkan. Apalagi bagi yang tinggal di daerah yang belum banyak terdapat Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Belum lagi isu terkait harga jual kembali dan biaya perawatan. Hal itu dapat dimaklumi, mengingat mobil listrik merupakan sesuatu yang masih tergolong baru di Indonesia.
Sebagai jalan tengah, para produsen otomotif memberi alternatif elektrifikasi dalam bentuk mobil hybrid.
Sama seperti mobil listrik murni, mobil hybrid juga mempunyai baterai dan motor listrik. Namun bedanya, mobil hybrid tetap memiliki mesin pembakaran dalam sebagai salah satu sumber tenaga penggerak bagi roda selain dari motor listrik.
Keberadaan mesin itu yang membuat mobil hybrid tetap serasa mobil bermesin pembakaran dalam konvensional, tetapi mendapat sentuhan elektrifikasi layaknya mobil listrik murni sehingga bisa dikatakan kombinasi dari keduanya.
Teknologi hybrid pada mobil modern terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu mild hybrid, full hybrid, dan plug-in hybrid.
Perbedaan Tiga Jenis Teknologi Hybrid
Mild hybrid, atau juga biasa disebut MHEV, adalah sistem hybrid yang paling ringan. Baterainya menggunakan jenis lithium-ion berkapasitas kecil.
Mobil dengan teknologi mild hybrid juga tidak memiliki motor listrik terpisah, tetapi mengoptimalkan kinerja starter generator dan alternator pada mesin. Dengan sistem tersebut, kinerja mesin dapat terbantu karena mendapat suntikan tenaga saat awal akselerasi.
Selain itu sistem, MHEV bisa membuat fitur start-stop berjalan lebih lancar sehingga dapat menekan konsumsi bahan bakar. Contoh mobil yang mengadopsi sistem MHEV adalah Suzuki New XL7 Hybrid.
Lalu ada full hybrid yang menawarkan sistem hybrid yang lebih kuat. Tidak seperti mild hybrid, full hybrid mempunyai motor listrik yang bekerja bersama mesin bakar untuk menggerakkan roda.
Sepanjang mobil berjalan, keduanya aktif bekerja terus menerus menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Bahkan dalam kecepatan rendah seperti saat macet, mobil dapat berjalan hanya dengan digerakkan oleh motor listrik tanpa peran mesin bakarnya sehingga tidak menghasilkan emisi. Contoh mobil yang mengadopsi sistem full hybrid adalah Hyundai Santa Fe 1.6 T-GDI Hybrid.
Terakhir adalah plug-in hybrid, atau biasa disebut PHEV. Ini merupakan tingkatan teknologi hybrid yang paling tinggi. Sistem ini menggunakan baterai berkapasitas lebih besar.
Tidak seperti mobil mild hybrid dan full hybrid yang penggunanya tidak perlu melakukan pengisian ulang daya baterai, baterai mobil plug-in hybrid perlu dicas di SPKLU atau di rumah seperti mobil listrik murni.
Memang terdengar lebih merepotkan, tetapi hal tersebut dikompensasi dengan daya jelajah motor listriknya yang lebih jauh.
Bahkan mobil bisa berjalan dengan mode energi listrik murni tanpa bantuan mesinnya dalam jarak yang jauh, yang di beberapa mobil bahkan bisa lebih dari 100 kilometer.
Sehingga dapat menghemat bahan bakar secara signifikan. Contoh mobil yang mengadopsi teknologi plug-in hybrid adalah Mazda CX-80 PHEV.
Keunggulan Teknologi Hybrid
Walaupun berbeda cara kerja, secara garis besar ketiga jenis teknologi hybrid di atas memiliki kelebihan-kelebihan yang sama dibanding mobil bermesin bakar konvensional biasa.
Kelebihan utama adalah lebih efisien dalam hal konsumsi bahan bakar karena mesinnya tidak bekerja terus menerus. Mesin yang tidak selalu aktif juga secara otomatis mengurangi emisi gas buang sehingga lebih ramah terhadap lingkungan.
Di samping itu, keberadaan motor listrik membantu mesin untuk secara bersama-sama memberi daya maksimal kepada mobil, terutama dalam hal peningkatan performa akselerasi dan kecepatan.
Dari sisi kenyamanan, mobil hybrid juga menawarkan kabin yang lebih kedap sekaligus minim getaran karena ada kalanya mesin tidak bekerja menggerakkan mobil.
Namun, peran mesin bakarnya tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Dengan tetap memiliki mesin bakar seperti kendaraan pada umumnya, pengguna mobil hybrid tidak perlu khawatir kehabisan daya baterai di tengah perjalanan seperti jika menggunakan mobil listrik murni.
Mobil tetap dapat melaju hingga tujuan. Hal itu terutama jika digunakan bepergian ke luar kota dalam jarak yang jauh, karena bagaimanapun untuk saat ini jumlah pom bensin masih jauh lebih banyak dari SPKLU.
Tag: #masih #ragu #beralih #mobil #listrik #murni #mobil #hybrid #yang #menawarkan #keunggulan