



Toyota Yakin Teknologi Multi-Pathway Masih Mampu Bersaing di Industri Otomotif
- Populasi kendaraan listrik roda dua maupun roda empat kian masif pertumbuhannya. Banyaknya jenama baru yang memasarkan mobil listrik di Indonesia membuat persaingan semakin "tajam".
Melihat hal ini salah satu merek Jepang yaitu Toyota masih percaya diri dengan teknologi multi-pathway. Hal ini diyakini bisa mengakomodir beragam kondisi dan kebutuhan masing-masing elemen masyarakat yang memiliki beragam level finansial dan kebutuhan akan kendaraan listrik.
Bob Azam, Wakil Presiden Direktur PT. TMMIN menegaskan bahwa pihaknya menyuguhkan berbagai pilihan teknologi dan bahan bakar beremisi rendah.
"Mesin-mesin Toyota yang sudah kompatibel dengan bahan bakar bioetanol tanpa perlu modifikasi. Contohnya termasuk Fortuner Flexy Fuel Vehicle (FFV) dan Kijang Innova Zenix Hybrid FFV.
Menurutnya dalam mendorong penggunaan bioetanol, akan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. "Kendaraan flexy-fuel menegaskan komitmen Toyota Indonesia terhadap ketahanan energi dan peranannya dalam perubahan,” kata Bob Azam.
Berbicara teknologi energi masa depan, Toyota Indonesia, telah melakukan kerja sama dengan Pemerintah, Pertamina, PLN, BRIN, dan akademisi, secara resmi meluncurkan fasilitas Toyota Indonesia Hydrogen Refuelling Station (HRS) di xEV Center Pabrik TMMIN Karawang 3.
Fasilitas tersebut memperkenalkan langkah penting menuju transisi energi dan mendukung pemanfaatan sumber daya energi terbarukan.
"Toyota bertujuan untuk menawarkan lebih banyak pilihan kepada pelanggan dan menciptakan permintaan dalam skala besar, menuju era mobil listrik di industri otomotif Indonesia,” katanya.
Di ajang IIMS 2025 Toyota menyajikan berbagai kendaraan multi-pathway sebagai mobilitas untuk netralitas karbon diantaranya teknologi Flexy Fuel. Seperti yang ada pada konsep Kijang Innova Zenix HEV Flexy Fuel menggabungkan motor listrik dengan mesin pembakaran internal yang dijalankan dengan etanol.
Konsep ini dapat menggunakan etanol dari sumber daya lokal seperti tebu, sorgum, jagung, singkong, dan lainnya. TMMIN memiliki kemampuan untuk memproduksi Kendaraan Flexy Fuel (FFV) yang dioptimalkan untuk penggunaan etanol.
Teknologi berikutnya adalah HEV (Hybrid Electric Vehicle) yang ada pada Kijang Innova Hybrid sebuah kendaraan elektrifikasi favorit di Indonesia yang diluncurkan pada 2022.
Teknologi ketiga adalah PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) yang dibenamkan pada Toyota PHEV Prius yang merupakan kendaraan lift back plug-in hybrid.
Teknologi keempat adalah BEV Concept (Battery Electric Vehicle) yang ada pada konsep Kijang Innova BEV merupakan kendaraan konversi dari Kijang Innova BEV yang telah menempuh perjalanan sejauh 100.000 km.
Proyek konversi ini dikembangkan bersama vendor dan sumber daya manusia lokal, menghasilkan varian mewah untuk mobilitas pariwisata hijau.
Terakhir adalah teknologi FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle): Toyota Mirai adalah kendaraan futuristik yang menggunakan teknologi hidrogen ramah lingkungan. Kendaraan ini menawarkan efisiensi tinggi, nol emisi, dan menggunakan Toyota’s Fuel CellSystem(TFCS).
TMMIN berkomitmen untuk aktif mencapai target pemerintah untuk dekarbonisasi sejalan dengan roadmap energy mix, net zero carbon, hingga elektrifikasi sektor otomotif di Indonesia.
Tag: #toyota #yakin #teknologi #multi #pathway #masih #mampu #bersaing #industri #otomotif